Polisi Dapat Informasi Kapal Angkut Sabu 2,5 Ton Afghanistan ke RI Maret 2021
Merdeka.com - Mabes Polri membongakr narkoba jaringan Timur Tengah-Malaysia-Indonesia. Barang bukti yang diamankan dalam pengungkapan kasus tersebut sebanyak 2,5 ton narkoba jenis sabu.
"Pengungkapan kasus jaringan Timur Tengah ini berawal dari informasi yang kita peroleh dari jaringan kita yang ada di luar negeri, kemudian analisa terhadap beberapa penangkapan yang kita lakukan terhadap tersangka termasuk pengawasan dari temen-temen yang ada di Satgas maupun Direktorat Narkoba untuk pengawasan terhadap pelaku yang sudah dilakukan penangkapan," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (28/4).
Sigit menyebut, pihaknya mendapatkan informasi pada sekitar Maret 2021. Ada Kapal yang bermuatan narkoba di atas 2,5 ton atau hampir lima ton narkoba bergerak dari Afghanistan menuju ke Indonesia.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
"Berdasarkan informasi tersebut, kita membentuk dua tim yang tim pertama dipimpin oleh Direktur Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri Pak Krisno Siregar dan tim kedua dipimpin oleh Pak Sambo selaku Kasatgas Merah-Putih," ujar dia.
"Untuk membangun komunikasi dengan lainnya dengan Bea Cukai, kemudian dengan BNN, sehingga pada saat. Karena titik kordinat sudah diketahui ada di perairan Aceh," sambung Sigit.
Setelahnya, anggota bergerak bersama-sama dengan Bea Cukai menuju ke perairan Aceh pada akhir Maret 2021. Kemudian, petugas melakukan penangkapan di sejumlah lokasi.
"Sehingga melakukan penangkapan terhadap 3 TKP, pada tanggal 10 April 2021, pukul 17.40 Wib, kemudian Kamis, 15 April 2021 pukul 23.30 Wib, dilanjutkan pengembangan terhadap jaringan pemesan dan pengendali yang ada di Lapas pada 22 dan 23 April 2021," ujarnya.
Mantan Kabareskrim ini menjelaskan, sebanyak tujuh orang yang berperan sebagai pengendali dari mulai Afgahnistan. Mereka diketahui atas nama inisial S, AAM, KMK, AW, HG, A dan M.
"Ini merupakan 7 orang yang berperan sebagai pengendali, dari mulai pergerakan sabu-sabu ini dari Afghanistan sampai dengan rute titik kordinat yang sudah ditentukan oleh pemesan dan disepakati oleh si transporter dari Afghanistan," jelasnya.
Pada saat penangkapan tersebut, polisi mengamankan 1.278 kilogram sabu. Pengungkapan ini berbeda dengan yang berasal dari jaringan Hongkong.
"Ini memang berasal dari Afghanistan dimana melibatkan pelaku Nigeria, Malaysia, kemudian pelaku lokal yang sebagian dikendalikan dari lapas," ucapnya.
Kemudian pada lokasi penangkapan yang kedua, polisi kembali melakukan penangkapan pada 15 April 2021. Dari lokasi itu, petugas telah menyita sebanyak 1.267 kilogram sabu.
"Yang saat ini sudah ada di depan kita, ada total 20.545 kilogram, dimana jaringan transporter yang berhasil diamankan ada 8. Inisial ada M, MN, FR, M yang meninggal dunia, B, UI , R dan AMF, pemesan ada tiga orang yaitu L, AL, dan SL," ungkapnya.
Menurutnya, pengungkapan barang haram tersebut tidak bisa dilakukan secara sendiri dan hanya bisa dilakukan kerja sama dengan pihak lain seperti Bea Cukai.
"Dengan lapas, kemudian dengan jaringan agensi yang memiliki konsen terhadal pengungkapan. Sehingga apa yang telah terlaksanakan ini dapat berhasil, ini merupakan penangkapan terbesar yang dilakukan dengan kerjasama yang sangat baik. Sehingga bisa melakukan pengungkapan yang cukup besar selama ini," katanya.
Dengan pengungkapan kasus ini, Sigit menekankan kepada anggotanya untuk terus menindak tegas terhadap para pelaku kejahatan tindak pidana narkoba.
"Tidak ada toleransi bagi para pengguna atau pun pelaku utamanya, bahkan anggota kalau kedapatan menjadi pengguna atau terlibat langsung maka berikan tindakan tegas dan usut tuntas sampai ke akar-akarnya," tegasnya.
"Kemudian saya minta kepasa seluruh anggota untuk terus melaksanakan koordinasi dengan seluruh stakeholder yang ada dengan BNN, Kemenkeu dalam hal ini Bea Cukai, dengan rekan-rekan kita yang ada di lapas untuk memonitor. Sehingga peredaran narkoba bisa kita cegah semaksimal mungkin. Karena memang kita tahu bahwa jaringan Internasional ini bisa melakukan aktivitasnya dimana saja dengan memanfaatkan kaki-kaki dari jaringan yang ada," tutupnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyelundupan narkoba tersebut masuk melalui jalur laut Aceh
Baca Selengkapnya2.128 tersangka di antaranya sedang dalam proses penyidikan dan 303 tersangka lainnya dilakukan rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaTiga orang berinisial IA, RY dan SR berhasil diamankan.
Baca SelengkapnyaKasus narkoba 100 kg ini menjadi sorotan usai disinggung Wakil Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.
Baca SelengkapnyaCalon anggota legislatif terpilih DPRK diburu setelah Bareskrim mengungkap peredaran 70 Kg sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaKasus peredaran gelap narkotika di dua wilayah dengan total barang bukti sebanyak 157 kilogram sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaTerungkapnya kasus ini merupakan hasil kerja sama atau joint investigation yang dilakukan bersama dengan Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca SelengkapnyaKasus terungkap berkat informasi masyarakat yang melaporkan adanya seorang bandar narkotika
Baca SelengkapnyaTiga ASN Ternate yang Ditangkap di Cempaka Putih jadi Tersangka Kasus Narkoba
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tiga orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Ternate, Provinsi Maluku Utara ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan narkoba
Baca SelengkapnyaSaat ini para tersangka dan barang bukti 86 kilogram sabu serta 2 pucuk senjata api telah diamankan di Bareskrim Polri.
Baca Selengkapnya