Polisi disebar cegah aksi balas dendam usai kematian siswa SMK di Pamulang
Merdeka.com - Kepolisian sektor Pamulang mengintensifkan pengawasan dan pemantauan terhadap pelajar SMK di Tangerang Selatan, hal ini menyusul tewasnya, Ahmad Fauzan, Selasa (8/8) tadi malam. Pelajar kelas XII itu meregang nyawa usai tertusuk pedang saat tawuran di kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan.
"Kami antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kami pantau sejak dari sekolah, sampai nanti mereka pulang," kata Kapolsek Pamulang, Kompol Endang Sukma Wijaya, di rumah duka Ahmad Fauzan di Pedurenan 3, Gunung Sindur, kabupaten Bogor, Rabu (8/8).
Dia mengungkapkan, pengawasan dan pemantauan tersebut dengan menempatkan sejumlah anggota di sekolah dan tempat-tempat kumpul pelajar biasa nongkrong usai jam pulang sekolah.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana cara Polres Jakpus mencegah tawuran pelajar? 'Patroli Polres maupun Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja yang menggunakan sepeda motor yang dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang sedang melintas di jalan raya. Dengan adanya Patroli secara rutin masyarakat merasa aman dan nyaman diperjalanan maupun di rumah,' papar dia.
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Bagaimana siswi SMK memberi sinyal bahaya? Siswi SMK di Surabaya yang diperkosa anggota TNI sempat meminta pertolongan dengan cara memberi isyarat atau kode tangan mengepal pada orang di sekitarnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
"Kami siapkan petugas ditempat-tempat yang kami pantau menjadi tempat pelajar nongkrong. Kami juga menskat wilayah perbatasan Pamulang dan Cisauk, agar ketika ada kumpulan pelajar segera kami bubarkan," ucapnya.
Dia pun memastikan pelajar yang hadir melayat ke rumah duka Ahmad Fauzan telah kembali ke sekolahnya masing-masing. "Kami lihat tadi, ada anak anak tadi hanya belasungkawa saja, dan tidak macam-macam. Mereka langsung kembali sekolah," ucap Endang.
Dia meminta pihak sekolah dan lapisan masyarakat lain, untuk segera menghubungi pihak Kepolisian, jika sudah melihat adanya gerombolan yang akan melaksanakan aksi tawuran.
"Kami sampaikan ke sekolah dan guru membuka komunikasi dengan kepolisian, untuk tidak sungkan melaporkan segala penyimpangan yang telah terdeteksi di sekolah. Karena gerbang utamanya di sekolah sehingga bisa segera kami lakukan tindakan preventif," tandas dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru
Baca SelengkapnyaBubarkan Tawuran Pelajar, Satpam SMP di Bantul Malah Disabet Pakai Sajam
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaAkibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaPatroli dilakukan ke sejumlah lokasi di wilayah Sukabumi dengan tujuan memberi rasa aman
Baca SelengkapnyaKapolsek Cengkareng, Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan, pihaknya tengah mendalami dugaan adanya kelalaian dari pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca SelengkapnyaAnak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca Selengkapnya