Polisi duga Robert 'memangsa' anak jalanan buat lampiaskan syahwat
Merdeka.com - Polda Bali terus mengembangkan kasus warga Australia, Robert Endrew (70), diduga paedofilia dan mencabuli anak-anak di Pulau Dewata itu. Mereka menyatakan, bule itu mengincar korban dengan latar belakang anak jalanan.
Disampaikan Kabid Humas Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Hery Wiyanto, hingga saat ini polisi baru menemukan delapan anak korban pencabulan Robert. Dia enggan menyebutkan secara rinci asal dari kedelapan korban.
"Soal asalnya tidak tahu. Pastinya mereka dijemput pelaku di Denpasar. Mereka golongan dari anak-anak terlantar, semacam para pengemis anak-anak yang ada di seputaran Denpasar," kata Hery di Mapolda Bali, Denpasar, Rabu (13/1).
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa polisi yang melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
Hery melanjutkan, ditemukan ada 32 nama diduga anak korban pelecehan dalam buku harian Robert. Menurut dia, nama delapan anak diperiksa saat ini tercantum dalam catatan harian itu.
"Kedelapan orang korban yang sudah di BAP saat ini, bagian dari nama yang tercatat di diary milik pelaku," ujar Hery.
Meski demikian, Hery menyatakan Robert hingga saat ini belum diperiksa.
"Kita memang belum lakukan BAP terhadap pelaku. Kita hanya lakukan pemeriksaan terhadap sejumlah barang-barang temuan di lokasi penangkapan yang menjadi milik pelaku," ucap Hery.
Disebutkan Hery, selain buku catatan pribadi milik Robert, ditemukan beberapa film anak-anak.
"Ada juga film anak-anak, tetapi bukan rekaman video dari para korban. Itu hanya video film anak-anak dan bukan film porno atau animasi," lanjut Hery.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban trauma usai dicabuli oleh A. Bahkan, korban diminta menghisap kemaluan tersangka.
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan perbuatan itu di rumah A dan ada juga di semak belukar di wilayah Bathin Solapan.
Baca SelengkapnyaKasus pemerkosaan ini terbongkar usai salah seorang orang tua korban melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaAksi pencabulan itu dilakukan di dalam toilet di dekat lapangan wilayah Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaMayoritas korban pencabulan merupakan tetangga pelaku.
Baca SelengkapnyaPelaku sengaja memang mengincar anak-anak karena dianggap tidak akan bercerita ke mana-mana.
Baca SelengkapnyaDia memanfaatkan kondisi rumah korban di kala sepi untuk melancarkan aksi cabulnya.
Baca SelengkapnyaMH melakukan pencabulan saat mengajak korban ke rumahnya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan korban pencabulan yang dilakukan N alias Engkong (70) bertambah.
Baca SelengkapnyaPara tersangka mencabuli korban dengan mengiming-imingi korban uang jajan.
Baca SelengkapnyaPelaku mencabuli 11 orang anak perempuan di Kampung Situpete, Kelurahan Sukadamai, Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaSeorang montir di Palembang inisial B (30), diduga melakukan aksi sodomi terhadap lima bocah laki-laki.
Baca Selengkapnya