Polisi periksa laptop & kamera, isinya kekerasan diksar Mapala UII
Merdeka.com - Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah telah memeriksa sejumlah barang bukti terkait kasus kekerasan saat Diksar Mapala UII yang menyebabkan tiga mahasiswa tewas. Adapun barang bukti yang diperiksa yakni laptop, CPU komputer dan kamera foto.
Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, mengatakan dalam barang bukti tersebut tersimpan foto dan video kegiatan Diksar Mapala UII yang dilakukan di Lereng Gunung Lawu, Dukuh Tlogodlingo, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu beberapa waktu lalu.
Meski membenarkan video dan foto tersebut berisi tindak kekerasan para senior atau panitia terhadap korban, namun ia enggan merincinya. Namun ia memastikan jika video dan foto tersebut bisa dijadikan alat bukti untuk menjerat tersangka baru.
-
Apa yang ditemukan FBI di HP pelaku? Sayangnya, tak jelas bagaimana FBI mengakses telepon pelaku tersebut. Informasi yang disampaikan mereka hanya menemukan perangkat mencurigakan di rumah dan mobilnya.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Video dan foto ini menjelaskan bagaimana tindak kekerasan itu berlangsung dalam kegiatan diksar mapala. Kami berhasil mengungkap seluruh isi barang bukti mulai dari, kamera foto, laptop dan CPU komputer. Itu akan kita jadikan alat bukti baru untuk menjerat tersangka yang lain," ujar Ade Safri, Kamis (23/2).
Ia memastikan dalam waktu dekat akan memanggil 27 peserta diksar lainnya. Pihaknya juga akan meminta hasil visum 14 mahasiswa peserta diksar yang dirawat di RS JIH Yogyakarta, untuk mencocokkan dengan kejadian yang sebenarnya.
"Surat pemanggilan sudah kita layangkan. Mereka segera kita panggil. Kita ingin tahu 14 mahasiswa ini kapasitas dan perannya sebagai apa, dan 13 lainnya sebagai apa," tandasnya.
Usai pemanggilan tersebut, lanjut Ade Safri, ia yakin bisa sebagai landasan untuk menetapkan tersangka baru. Ia berjanji akan bekerja secepatnya untuk menyelesaikan kasus ini.
"Kita segera terapkan tersangka baru setelah pemeriksaan nanti. Semua akan kita cocokkan, antara video hasil pemeriksaan forensik dengan hasil visum dan pemeriksaan saksi selanjutnya," ucapnya.
Terkait jumlah tersangka baru, Ade Safri belum bisa memastikan. Namun ia memberikan sinyal bahwa jumlahnya lebih dari seorang.
"Jumlahnya tunggu nanti setelah pemeriksaan dan kita lakukan gelar perkara. Yang jelas lebih dari satu orang," pungkas mantan Kasatlantas Polresta Solo itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puspom TNI dan KPK menggeledah kantor Basarnas selama tujuh jam.
Baca Selengkapnya