Polisi ringkus 3 pengoplos gas elpiji, ratusan tabung disita
Merdeka.com - Jajaran Subdit Industri Perdagangan Asuransi (Indagsi) Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan mengungkap tempat pengoplosan gas elpiji dari tabung 3 kilogram, ke dalam tabung gas 12 kilogram. Tanpa diketahui, masyarakat sudah sering menggunakan gas oplosan itu.
Polisi juga berhasil meringkus Pegi Putra selaku pemilik dan dua anak buahnya, Akbar dan Tami. Mereka sedang mengoplos gas di kawasan Talang Jambe, Kecamatan Sukarami, Palembang, Minggu (20/3) siang.
Dalam penggerebekan itu, petugas menyita barang bukti berupa tabung 12 kg sebanyak 33 buah, tabung 3 kg (169 buah), lima unit alat oplos, satu unit timbangan 50 kg, 250 karet sil beserta 24 segel plastik, dan satu unit mobil Daihatsu Grand Max dengan nomor polisi BG 9016 JB.
-
Di mana pengedar Pil Koplo membeli barang? 'Saya beli ini di Tangerang Selatan. Satu paket. Saya tahunya dari teman. Saya jualan ini baru dua bulan,' kata Gery, dikutip dari YouTube Liputan6 (22/2).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara pengedar Pil Koplo mendapatkan barang? 'Saya beli ini di Tangerang Selatan. Satu paket. Saya tahunya dari teman. Saya jualan ini baru dua bulan,' kata Gery, dikutip dari YouTube Liputan6 (22/2).
-
Di mana pipa gas di Batam? Pipa ini memiliki fungsi yang vital dalam pengangkutan gas bumi dari Sumatera Selatan, Jambi, Tanjung Jabung, Batam, hingga jalur ekspor ke Singapura.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Tersangka Pegi mengaku sudah menjalankan bisnis itu sejak tiga bulan lalu. Per minggu, dia berhasil mengoplos 40 tabung gas 12 kg dan dijual ke sekitar kediamannya.
"Satu tabung 12 kg untungnya dapat Rp 20 ribu. Sebulan bisa dapat sekitar lima jutaan," kata Pegi di Mapolda Sumsel, Senin (21/3).
Menurut Pegi, mengoplos elpiji terbilang mudah. Dia mengumpulkan gas elpiji 3 kg bersubsidi dari warung-warung dekat rumahnya. Kemudian, bersama dua karyawannya, Pegi memindahkan isi gas 3 kg ke tabung gas 12 kg dengan cara pipa besi bolong dan behel dimasukkan di dalam katup.
"Untuk satu tabung 12 kilo bisa dioplos dari lima tabung 3 kilo. Orang-orang tidak tahu kalo itu oplosan karena tidak pernah ada kejadian (meledak)," ucap Pegi.
Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Ferry Harahap mengatakan, para tersangka dijerat Pasal 62 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (1) Huruf C Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang PK dan Pasal 53 Jo 23 UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
"Kami imbau warga lebih waspada membeli tabung oplosan karena kondisinya membahayakan. Bisa-bisa meledak dan kebakaran," kata Ferry.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Sumut baru-baru ini kembali mengungkap tempat pengoplosan gas LPG bersubsidi di Deli Serdang.
Baca SelengkapnyaModus yang digunakan pelaku yakni dengan memindahkan isi tabung gas 3 kilogram ke tabung gas 12
Baca SelengkapnyaSementara TKP kedua, di Jalan Gelatik, kelurahan Sawah, Ciputat Timur, Tangerang Selatan mengamankan dua tersangka.
Baca SelengkapnyaTabung tersebut kemudian di jual dengan harga lebih mahal dari normalnya.
Baca SelengkapnyaPemprov Sumut merespons cepat masalah kelangkaan gas 3 kg di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaMotifnya nekat mencuri tabung gas elpiji milik sang teman pun bikin geleng kepala
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan LPG subsidi dilakukan dengan pelaku membeli LPG 3 kg bersubsidi dari pangkalan.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaKelangkaan gas elpiji 3 kilogram melanda sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaKelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg terjadi di Bali. Polisi dan Pertamina menyatakan, kondisi itu terjadi di tingkat pengecer.
Baca SelengkapnyaEdy menduga ada pihak-pihak yang memanfaatkan kemungkinan peningkatan konsumsi gas elpiji 3 kilogram saat Iduladha dan Tahun Baru Islam.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 orang menjadi korban di mana 12 di antaranya meninggal dunia setelah sempat dirawat karena luka bakar serius.
Baca Selengkapnya