Polisi sebut perayaan Natal disetop sebab ada syarat belum terpenuhi
Merdeka.com - Sekelompok massa yang menamakan diri Pembela Ahlusunnah (PAS) dan Dewan Dakwah Islam (DDI) menghentikan pelaksanaan kegiatan Kebangkitan Kebangunan Kerohanian jelang perayaan Natal tahun 2016 di Gedung Sabuga, Bandung, Jawa Barat (Jabar), Selasa (6/12) kemarin.
Karopenmas Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto mengatakan jika kelompok PAS dan DDI itu membawa 300 massa untuk menghentikan kegiatan aksi rohani yang dihadiri oleh 100 orang tersebut.
"Mereka memprotes kegiatan malam hari di lapangan tersebut. Dalam kegiatan protes mereka membawa massa kurang lebih 300 orang," kata Rikwanto di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Rabu (7/12).
-
Apa yang terjadi di hajatan? Dua orang pria terlibat keributan di tengah acara hajatan.Terungkap, keduanya ternyata berada di bawah pengaruh alkohol. Seketika, aparat bergerak meringkus hingga mengguyur pelaku dengan air kolam.
-
Apa yang dirayakan saat Natal? Natal merupakan hari raya umat Kristiani yang diperingati setiap 25 Desember.
-
Siapa yang merayakan Tahun Baru Islam? Tahun Baru Islam menjadi waktu umat Muslim merenung dan memperbaharui komitmen terhadap ajaran Islam.
-
Gimana cara merayakan natal? Ada beberapa cara merayakan Natal yang bisa dilakukan bersama keluarga yang sejalan dengan apa arti Natal, di antaranya: Menghias Pohon Natal, Saling Tukar Kado, Menonton Film, Membuat Kue Khas Natal, Berdoa Bersama
-
Kapan Natal dirayakan? Natal merupakan hari raya umat Kristiani yang diperingati setiap 25 Desember.
-
Di mana komunitas Islam Aboge merayakan Idulfitri? Salah satu komunitas Islam Aboge terdapat di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas.
Dikatakan Rikwanto, massa PAS dan DDI menghentikan kegiatan rohani itu dengan dalil ada beberapa syarat administratif yang belum dipenuhi oleh panitia kegiatan tersebut. Namun, dia tidak menyebut syarat administratif apa yang dimaksud.
"Hanya satu bagian yang belum tapi saya belum dapat detailnya," ujar dia.
Rikwanto membantah adanya pembubaran dalam aksi penghentian ibadah itu. Bahkan, dalam proses mediasi, dikatakan Rikwanto kedua belah pihak sepakat kegiatan KKR akan dilanjutkan setelah syarat administratif terpenuhi.
"Dalam prosesnya tidak ada insiden, tak ada pukul-pukulan pengerusakan, mereka sudah sepakat tidak ada permasalahan selanjutnya," pungkas Rikwanto.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perayaan malam tahun baru bertentangan dengan syariat Islam dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaSaat massa datang , Kapel tersebut sedang tidak menggelar ibadah.
Baca SelengkapnyaPengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaKegiatan SOTR kerap disertai dengan iring-iringan kendaraan bermotor pada malam hari jelang subuh
Baca SelengkapnyaGrace ikut serta dalam pertemuan terbatas di GBI Bellevue, Cinere pada minggu siang.
Baca SelengkapnyaAcara Munas Ahmadiyah rencananya diadakan pertengahan November mendatang dengan mengundang ribuan peserta seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaForum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Banda Aceh telah mengeluarkan seruan bersama untuk mengatur tata laksana ibadah selama bulan puasa Ramadan 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaRhama mengaku akan memberikan sanksi tegas terhadap pengelolanya.
Baca SelengkapnyaLokasi yang dipakai oleh masyarakat untuk tidur tersebut bukanlah area suci untuk tempat salat, melainkan aula tempat pertemuan dan pelaksanaan kegiatan oleh pe
Baca SelengkapnyaSelain itu, masyrakat dilarang untuk tidak bermain petasan.
Baca Selengkapnya