Polisi sebut tak ada kontak senjata saat evakuasi sandera di Tembagapura
Merdeka.com - TNI dan Polri kembali melakukan penyelamatan terhadap 805 warga Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, pada Senin (20/11). Ratusan warga itu telah disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengaku dalam proses penyelamatan sekitar pukul 10.00 WIT, tak ada rintangan dan berjalan dengan baik. Selain itu, dalam proses penyelamatan terhadap warga, tidak terjadi kontak senjata dari KKB.
"Sementara tidak ada kontak senjata, karena mereka (aparat) masih melakukan pengamanan," kata Kamal saat dihubungi, Jakarta, Senin (20/11).
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Apa yang terjadi pada sandera setelah dibebaskan? Ketika diselamatkan polisi, para sandera malah berusaha melindungi para pelaku.
-
Mengapa tahanan PKI di Madiun kebal peluru? Benar saja, saat celana lurah itu dibuka. Dia langsung lemas, lantas meninggal. Kasus Kebal Peluru ini Bukan Satu-Satunya Dalam Pemberontakan Madiun
-
Bagaimana cara aman mengangkat korban? Hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan ini adalah jangan sampai membuat cedera korban semakin parah atau membuat korban merasakan lebih rasa sakit.
Usai TNI-Polri menyelamatkan warga, KKB telah melarikan diri dari lokasi konflik atau kejadian penyanderaan. Oleh karena itu, aparat gabungan telah menyatakan nyaman baik itu dari lokasi maupun jalur untuk mengevakuasi para korban penyanderaan.
"Tetapi aparat kita dari TNI Polri masih melakukan pengamanan di lokasi," ujarnya.
Lebih lanjut Kamal mengungkapkan, arga setempat sempat menolak untuk dilakukan evakuasi pada Jumat (17/11) lalu. Setelah menolak untuk dievakuasi, sehari kemudian warga menemui Kapolda dan warga minta dievakuasi. Lalu, anggotanya pun bernegosiasi untuk memastikan keinginan warga dan mereka mau dievakuasi.
"Karena mereka kan juga butuh makan, dan lain-lain meski di tempat baru juga pasti ada kendala," ujarnya.
Dalam proses evakuasi ini, TNI-Polri menggunakan 12 unit kendaraan dari PT Freeport. Sekitar pukul 14.00 WIB, rombongan diberangkatkan ke Mimika. Sedangkan sisanya, masih menetap di lokasi.
"Kami tetap memberikan pengamanan. Masalah keputusan mereka untuk tetap atau ikut evakuasi keputusan mereka tapi kita sudah menjelaskan situasi dan kondisi," ucapnya.
Beberapa Pemerintah Daerah, lanjut Kamal, rencananya akan datang untuk melakukan penjemputan terhadap warga yang sudah berhasil dievakuasi oleh TNI-Polri. "Tetapi ada juga yang pulang sendiri, tergantung mereka masing-masing," tandasnya.
Sebelumnya, TNI-Polri telah melakukan evakuasi terhadap sekitar 345 warga yang telah disandera oleh KKB, yang didominasi bukan warga asli Tembagapura, pada Jumat (17/11). Sedangkan evakuasi yang dilakukan pada Senin (20/11) membawa sekitar 805 warga yang kebanyakan merupakan penduduk asli.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI membocorkan dalam waktu dekat akan mengumumkan kabar baik terkait pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut.
Baca SelengkapnyaKini saatnya semua masyarakat Papua untuk fokus pada kerja keras, kerja bersama untuk mengisi kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaKanit Reskrim Polsek Serpong Iptu Eudy memastikan tidak ada pasien di titik ledakan.
Baca SelengkapnyaKontak senjata tersebut berlangsung hingga pukul 15.25 WIT, dan sudah tidak terdengar lagi bunyi letusan senjata.
Baca SelengkapnyaSelain menembak mati empat anggota KKB, petugas juga mengamankan dua pucuk senjata api laras panjang.
Baca SelengkapnyaKapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaMisi itu berhasil menyelamatkan seluruh anggota TNI dan Polri yang dikepung. Di sisi lain, tak jatuh satu pun korban dari warga sipil.
Baca SelengkapnyaMahfud menjelaskan konflik di Desa Wadas sudah diselesaikan oleh Komnas HAM.
Baca SelengkapnyaKapolda menegaskan kerusuhan tersebut merupakan masalah komunikasi antara dua organisasi massa tersebut tidak ada kaitan dengan dua parpol.
Baca SelengkapnyaBegini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.
Baca SelengkapnyaPetugas Yudha Sakti berhasil mengamankan sejumlah barang miliki OPM.
Baca Selengkapnya