Polisi serahkan berkas tersangka kasus Diksar Mapala UII ke Kejari
Merdeka.com - Penyidik Polres Karanganyar menyerahkan berkas 2 tersangka kasus Diksar Mapala UII (Universitas Islam Indonesia) ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar, Kamis (16/2). Penyerahan berkas Muhammad Wahyudi dan Agung Septiawan dilakukan oleh Kasat Reskrim Polres Karanganyar Rohmat Ashari kepada Kasi Pidum Kejari Heru Prasetyo.
Berkas terdiri dari sebuah buku berkover kuning setebal lebih dari 500 halaman dan satu salinan fotokopian. Di dalam berkas tersebut juga terlampir hasil autopsi dan visum et repertum (VER).
"Hari ini kita serahkan berkas kasus Diksar Mapala di Tlogodlingo, Tawangmangu, dengan tersangka Muhammad Wahyudi dan Agung Septiawan ke Kejari Karanganyar. Ini hanya BAP (berkas acara pemeriksaan)," ujar Rohmat Ashari.
-
Apa itu kitab kuning? Merujuk pada Undang-undang No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, kitab kuning adalah kitab keislaman berbahasa Arab atau kitab keislaman berbahasa lainnya yang menjadi rujukan tradisi keilmuan Islam di pesantren.
-
Apa yang dicetak oleh Peruri? Dalam perjalanannya, pemerintah telah mengubah Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur tentang Peruri dengan beberapa kali perubahan hingga yang paling terakhir yaitu PP 6 Tahun 2019. Di dalam PP 6/2019 disebutkan kegiatan usaha Peruri mencakup mencetak mata uang Rupiah guna memenuhi kebutuhan sesuai permintaan Bank Indonesia.
-
Apa isi Kitab Orang Mati? Meskipun disebut sebagai buku atau kitab, nyatanya buku ini bukanlah berbentuk seperti buku. Dilansir dari IFL Science, Rabu (13/9), kitab Orang Mati adalah sekumpulan mantra yang setidaknya ditulis selama sekitar 1.000 tahun. Tidak ada urutan, struktur, atau narasi formal dalam buku ini.
-
Apa yang ditemukan di kuburan massal itu? Selain itu, para ilmuwan menemukan berbagai artefak pemakaman, seperti lebih dari 100 gelang dan 27 manik yang terbuat dari cangkang, vas keramik, mangkuk, piring, periuk, kendi kecil, gelas kimia, pot tanah liat, cangkir air, botol, dan toples.
-
Apa yang ditemukan di kuburan massal? Sebanyak 25 tulang pemuda dan remaja laki-laki dengan kondisi terkelupas dan terbakar ditemukan di dalam sebuah parit kering di Kastil St. Louis di Sidon, Lebanon.
-
Apa yang ditemukan di pemakaman? Penduduk setempat di Tarsus, Turki sangat gembira ketika secara tak sengaja menemukan sebuah guci keramik kuno yang lebih dari 1.100 koin perak kuno saat tengah melakukan penggalian pemakaman.
Ia menambahkan, untuk barang bukti dan kedua tersangka memang belum diserahkan hari ini. Pihaknya masih menunggu petunjuk dan arahan dari jaksa.
Kasi Pidum Kejari Karanganyar Heru Prasetyo berjanji untuk menindaklanjuti kasus yang menewaskan 3 peserta diksar tersebut. Pihaknya juga telah menyiapkan 6 jaksa untuk mempelajari berkas yang diserahkan penyidik Polres.
"Maksimal dalam 8 hari ke depan sudah kita umumkan, apakah P21 (lengkap) atau kita kembalikan," katanya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
berkas atas nama tersangka Firli Bahuri telah dikirimkan ke JPU Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaApabila berkas perkara tersebut dinyatakan lengkap alias P21 maka akan dilanjutkan dengan penyerahan barang bukti lengkap dengan tersangkanya.
Baca SelengkapnyaDalam 7 hari, jaksa akan memberikan sikap terhadap berkas perkara pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaPegi juga mengajukan praperadilan karena tak terima ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaAde mengaku pihaknya saat ini masih menunggu hasil penelitian yang dikerjakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaJaksa menerima puluhan barang bukti dalam kasus pembunuhan sadis tersebut.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar menyatakan berkas perkara Pegi Setiawan belum lengkap. Berkas itu segera dikembalikan ke penyidik Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaPenyitaan dokumen dilakukan setelah memiliki dasar izin penyitaan khusus yang dikeluarkan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaBerkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).
Baca Selengkapnya