Polisi sudah identifikasi pelaku pembakaran saat demo di Papua
Merdeka.com - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto mengatakan situasi di Timika, Papua, saat ini sudah terkendali. Situasi sempat memanas saat demo karyawan PT Freeport Indonesia berujung anarkis.
"Saya baru mendapat informasi bahwa betul kemarin terjadi unjuk rasa dan terjadi beberapa perusakan di Timika, sekarang situasi sudah terkendali, sudah bisa dikendalikan," kata Setyo usai menghadiri hari jadi Polwan dan Bhayangkari di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (20/8).
Setyo menambahkan bahwa para pelaku perusakan dan pembakaran sudah teridentifikasi. Sampai saat ini penyidik juga sudah melakukan penyelidikan.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
"Moga-moga dalam waktu dekat juga sudah kondusif, para pelaku sudah teridentifikasi. Sementara penyidik juga sudah mulai melakukan penyelidikan untuk upaya hukum yang akan dilakukan," tambahnya.
Mengenai adanya peluru karet yang digunakan oleh aparat kepolisian untuk membubarkan massa aksi, Setyo menjelaskan bahwa itu ada prosedur tetap.
"Kita ada prosedurnya, kalau menangani unjuk rasa itu ada prosedurnya. Kalau sudah mengarah kepada keos, itu ada Perkab 01, sudah ada aturannya. Jadi pertama peluru hampa dulu, kalau peluru hampa sudah ini, baru peluru karet dan itu pun ditembaknya, tembak pantul," jelasnya.
Jadi, jika dalam menggunakan peluru hampa para aksi unjuk rasa masih tetap tidak melakukan pembubaran diri dan justru malah melakukan perlawanan dan pengerusakan, maka polisi baru bisa menggunakan peluru karet.
"Kan ada, jadi untuk memberikan peringatan peluru hampa dulu. Peluru hampa dia tetap menyerang, tembak peluru karet, peluru karet pun tembak pantul namanya. Jadi ditembakan ke aspal. Jadi kalau ditembakan pantul itu, dia kena dan lukanya juga tidak akan fatal, itu sudah prosedurnya. Nanti kalaupun ada pelanggaran, kita bisa lakukan audit ya," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran ke-26 tersangka berbeda-beda. Namun secara garis besar tindak pidana yang dilakukan seputar pembakaran kantor Bupati Pohuwato
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut situasi terkini sudah kondusif setelah pembakaran kantor bupati Pohuwato
Baca SelengkapnyaKejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Baca SelengkapnyaKapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaDemontrasi di Kabupaten Pohuwato yang dilakukan massa penambang berakhir rusuh.
Baca SelengkapnyaSebanyak 7 kendaraan dibakar massa, enam diantaranya milik TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaSepekan terakhir, kobaran api terjadi di sejumlah titik di Papua. Mulai dari bangunan kantor pemda hingga area komplek DPR Papua.
Baca SelengkapnyaSelain melakukan penganiayaan terhadap polisi, massa juga merusak sejumlah fasilitas publik.
Baca SelengkapnyaTerdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Provinsi Papua Dr Muhammad Ridwan Rumasukun.
Baca Selengkapnya