Polisi Telusuri Aliran Dana Rp 2,3 M Nasabah Ditilap Teller BRI di Makassar
Merdeka.com - Kasus penggelapan dana nasabah hingga Rp 2,3 miliar yang dilakoni teller BRI di Makassar masih terus ditelusuri. Adalah Rika Dwi Merdekawati (28) si Teller yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Penyidikan polisi selanjutnya yakni menelusuri aliran dana duit miliaran rupiah tersebut. Suami tersangka pun diperiksa.
Dirkrimsus Polda Sulsel Kombes Yudhiawan Wibisono mengatakan suami tersangka merupakan orang terdekat. Patut diduga ia mengetahui aksi culas istrinya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana cara para pelaku pungli? Untuk satu jari, sopir harus memberikan uang sebesar seribu. Lalu dua jari, sopir harus menyerahkan uang sebesar Rp2 ribu dan seterusnya.'Minta seribu tinggal bikin satu jari. Dua ribu, dua jari. Lima ribu, tinggal bikin lima jari,' katanya lagi.
-
Bagaimana pelaku penipuan mengakses data pribadi nasabah? Seperti diketahui melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong tersebut membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS dan aplikasi lainnya.
"Sebagai orang terdekat, suami tersangka pasti tahu. Karena dana yang digelapkan itu untuk kepentingan pribadi berarti suaminya pasti tahu. Hari ini suami tersangka diperiksa tapi saya belum tahu namanya," kata Yudhiawan ditemui disela Rakor Bencana di Polda Sulsel, Jumat (1/2).
Selain itu, polisi juga menelusuri keterlibatan orang dalam di BRI.
"Tapi akan didahului pengambilan keterangan pihak bank BRI itu sendiri yang menanglap atau membongkar kasus ini sebelum melaporkan ke Polda Sulsel. Karena awalnya kejahatan ini ketahuan karena hasil pengecekan internal," tuturnya.
Sebelumnya, kasus penggelapan dana nasabah itu dilaporkan pihak BRI ke Polda Sulsel awal Januari lalu.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani menjelaskan, tindak kejahatan dilakukan teller ini dengan cara memalsukan tanda tangan nasabah. Korban aksi pelaku mencapai 47 nasabah.
"Korbannya ada 47 orang nasabah dengan 50 rekening. Artinya ada satu nasabah yang punya dua nomor rekening. Tindak kejahatan pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka ini dijalankannya sejak April hingga Desember 2018 lalu hingga meraup dana sebesar Rp 2,3 miliar lebih," kata Dicky kepada awak media saat merilis kasus ini di aula lantai 2 gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel, Rabu (30/1).
Pelaku berdalih nekat menilap duit nasabah karena tengah terlilit utang.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaModus digunakan memeriksa mutasi rekening di mobile banking milik korban.
Baca SelengkapnyaDwi Singgih sempat mangkir sebanyak tiga kali dalam pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga melakukan pencairan kredit pada 450 debitur perorangan di Bank BNI OBO Bengkalis dilakukan pada 2020 sampai 2022.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaKepala Kejaksaan Negeri Tangsel, Apsari Dewi menuturkan keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula saat KSP Mums mengajukan kredit BWU dengan mengatasnamakan petani tebu wilayah Jember dan Bondowoso.
Baca SelengkapnyaPelaku menawarkan program Bank BUMN fiktif kepada nasabah.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaPembobolan bank ini ide dari istrinya yang bekerja sebagai pegawai bank pelat merah itu.
Baca SelengkapnyaIa nekat membobol tabungan nasabah prioritas di bank tempatnya bekerja
Baca Selengkapnya