Polisi tunda deportasi lima WN China pelaku cyber crime
Merdeka.com - Polda Metro Jaya masih menahan lima Warga Negara Asing (WNA) asal China yang terlibat penipuan cyber crime di Indonesia. Penyidik masih menyelidiki keberadaan paspor kelimanya serta otak pelaku di Indonesia.
"Mereka (5 orang yang ditahan) masih kita korek siapa yang memegang paspor. Paspor mereka itu yang masih kita kembangkan," ujar Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Hendy Kurniawan ditemui di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (3/8).
"Kita masih periksa mereka, untuk tahu lebih detail kasus ini," sambungnya.
-
Bagaimana deportasi dilakukan? Mereka ditahan selama satu hari di kantor polisi dan Penjara Pusat. Pada gelombang kedua angka deportasi mencapai antara 500 dan 600 orang. Pada akhir Agustus 1915, sekitar 150 orang Armenia berkewarganegaraan Rusia dideportasi dari Konstantinopel ke pusat penampungan.
-
Apa yang dilakukan polisi China? Sang polisi bahkan tak segan turun tangan mempromosikan dagangan sang penjual dengan pengeras suara. 'Enam mao per setengah kilogram,' katanya. Saat salah seorang calon pembeli melirik, sang polisi turut menggiring sosoknya ke lapak.'Silakan kalau mau lihat dulu,' ungkapnya.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Selain itu, para tersangka yang masih ditahan, empat orang warga negara Taiwan dan satu orang asal Malaysia. Kelimanya hingga kini masih ditahan di Mapolda Metro Jaya.
"Masih di Polda, masih menunggu koordinasi dari pihak imigrasi kapan akan dideportasi, kalau kita hanya mengawal dan mengamankan mereka," katanya.
Sebelumnya, 143 Warga Negara China sudah dideportasi keimigrasian Indonesia. Mereka kembali ke negara asalnya dengan menumpangi pesawat sewaan atau Charter flight, Nomor penerbangan CZ 8683-8684, rute Tianjin China (TSN)- Jakarta (CGK) - Tianjin China (TSN). Nantinya akan ada dua jadwal penerbangan.
"Jadi kita bagi dua kelompok untuk pemberangkatan warga negara China ini," ujar Hendy.
Berdasarkan pantauan di lokasi, sebelum dilakukan pendeportasian, para pelaku berada di polres Bandara Soekarno-Hatta dengan jumlah 5 bus. Nantinya deportasi akan dilaksanakan di terminal 2E.
Seperti diketahui, Tim Gabungan Polda Metro Jaya dan Mabes Polri berhasil menangkap para pelaku kejahatan Cyber di tiga tempat, yakni Jakarta, Surabaya dan Bali. Di Jakarta diamankan sebanyak 29 WNA, Di Surabaya diamankan sebanyak 92 WNA serta di Bali diamankan 27 WNA
Para korban mereka adalah pejabat-pejabat China yang bermasalah sehingga para pelaku ini mengaku dapat menyelesaikan masalah para pejabat tersebut dengan meminta imbalan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaDua tersangka berinisial WJ (43) dan WC (41) ditangkap saat sedang santap malam di sebuah restoran kawasan Pluit, Jakarta Utara pada Jumat (29/9).
Baca SelengkapnyaPenggerebekan dilakukan aparat setempat setelah Presiden Pilipina, Ferdinand Marcos Jr. mengeluarkan kebijakan menghentikan operasional seluruh perusahaan POGO.
Baca SelengkapnyaSaat hendak berlayar ke Australia, mereka langsung ditangkap petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah NTT.
Baca Selengkapnya5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
Baca Selengkapnyaberdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024
Baca SelengkapnyaKetiganya ditangkap di perairan sebelah Selatan Pulau Landu, Kecamatan Rote Barat Daya, Minggu (26/5) kemarin.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaTiga pria yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu merupakan warga Kota Lhokseumawe, masing-masing berinisial RM (50), HU (41) dan DA (25).
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Ngurah Rai telah menolak 566 WNA yang akan masuk Bali pada 2023. Empat di antaranya merupakan pelaku pedofil dan 16 lainnya buronan Interpol.
Baca SelengkapnyaWN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaKasus ini terjadi Februari 2018. Pelaku awalnya menjadi sukarelawan di sebuah PAUD
Baca Selengkapnya