Polisi Tunggu Hasil Labfor Pastikan Penyebab Ambruknya Atap Sekolah di Pasuruan
Merdeka.com - Polisi terus menyelidiki penyebab ambruknya atap gedung SDN Gentong Kota Pasuruan di Jalan Kyai Sepuh no 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Untuk memastikan penyebab pasti ambruknya atap yang menelan 2 korban jiwa itu, polisi kini menunggu hasil penelitian dari laboratorium forensik Polda Jatim.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, saat ini pihaknya baru melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang ada di tempat kejadian perkara (TKP).
"Yang jelas (diperiksa) saksi di TKP dulu," ujarnya, Rabu (6/11).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Selain melakukan pemeriksaan saksi di TKP, dia menambahkan, penyidik kini masih menunggu hasil olah TKP yang dilakukan oleh Laboratorium Forensik Polda Jatim.
"Untuk proses hukum kasus atap sekolah ambruk di Kota Pasuruan masih menunggu hasil laboratorium forensik," katanya.
Barung memastikan, Polda Jatim mengambil alih penanganan kasus ambruknya atap sekolah tersebut. Meski begitu, Polresta Pasuruan tetap dilibatkan dengan pemeriksaan saksi-saksi dilakukan di Mapolresta setempat.
"Pemeriksaan saksi nanti dilakukan di Polresta Pasuruan, tapi dibackup sepenuhnya oleh Polda Jatim," tegasnya.
Dia menambahkan, berdasarkan data terbaru yang diketahuinya, dari 11 siswa yang dirawat, saat ini sudah ada 3 siswa SD yang diperbolehkan pulang dari perawatan rumah sakit. Sedangkan 8 orang lainnya hingga kini masih dalam perawatan RSUD dr Sudarsono.
Sebelumnya, sebanyak dua orang meninggal dunia terdiri dari satu siswa dan guru serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat ambruknya atap di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa pukul 08.30 WIB.
Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, antara lain kelas 2 A dan B dan kelas 5 A dan B.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik akan mereview kembali temuan dengan fakta yang didapat dari lapangan.
Baca Selengkapnya