Polisi usut 3 terduga teroris di Jateng akan beraksi di Mako Brimob
Merdeka.com - Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul menyebutkan, tiga orang terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tidak terlibat satu kelompok tertentu saat beraksi. Ketiganya merupakan bagian kecil kelompok teroris yang pergerakannya hanya disekitar wilayah Solo, Jawa Tengah.
"Ada tiga ya yang dilakukan penangkapan terhadap terduga teroris, satu itu di Grobogan atas nama S, kemudian di Karanganyar atas nama S, dan yang ketiga di Sragen atas nama J. Mereka sendiri adalah sel-sel atau katakanlah sub-sub dari sebuah sub yang memang bergerak dalam upaya-upaya untuk melalukan teror," jelas Martinus kepada wartawan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (1/2).
"Iya, untuk yang ketiga orang ini memang ada di Solo pergerakannya," sambungnya.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Martinus menambahkan, ketiga orang tersebut juga terlibat dalam peristiwa ledakan bom yang terjadi di toko vulkanisir ban di Sragen, Solo, Jawa Tengah pada Desember tahun lalu.
"Ketiga orang ini terkait dengan peristiwa adanya bom yang meledak di satu toko vulkanisi ban di wilayah Sragen pada tanggal 18 Desember yang lalu. Kemudian ada beberapa orang yang juga terluka disitu salah satu yang cukup parah terduga teroris ini juga atas nama S," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Polisi saat ini masih terus mendalami apakah ketiga orang terduga teroris yang saat ini berada di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat ini akan melakukan aksi menebar teror di Tanah Air dalam waktu dekat ini.
"Ini yang masih digali ya, kemana mereka akan melakukan dan apakah mereka juga berkomunikasi dengan yang lain dan apakah mereka yang membuat atau siapa ini yang masih kita lakukan pendalaman terhadap mereka," ujar mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.
Masih menurut Martinus, saat ini polisi masih terus memantau pergerakan terduga teroris lain yang diduga masih terdapat di Indonesia khususnya wilayah pulau Jawa
"Ini akan terus dipantau dimonitoring supaya mendapatkan gambaran. Dan dengan mencegah mereka untuk melakukan tindakan-tindakan bom, melakukan peledakan-peledakan," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Densus menangkap tiga terduga teroris dari Senin (30/1) malam hingga Selasa (31/1) pagi. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Djarod Padakova mengatakan, tiga orang terduga teroris tersebut ditangkap di tiga tempat di Jawa Tengah secara terpisah.
"Ketiga tempat itu adalah di Kabupaten Grobogan, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Pihak Polda Jateng, Polres Grobogan, Polres Karanganyar dan Polres Sragen. Dalam proses penangkapan kami hanya memberikan pengamanan rekan kita Densus 88. Tadi malam (Senin) sekitar pukul 22.00 Wib ditangkap S di Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan," kata Djarod saat konferensi pers di Ruang Humas Mapolda Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Terduga teroris S merupakan Sugiyono (37), warga asli Kecamatan Karangjati, Ngawi, Jawa Timur. Saat ditangkap dan dilakukan interogasi awal, sang isteri dan kakak iparnya ikut mendampingi. Sugiyono ini diketahui sempat tinggal di kontrakan di wilayah Gemolong, Sragen, Jawa Tengah.
"Saat ditangkap dan diinterogasi sementara di tempat penangkapan ada istri dan kakak iparnya," terangnya.
Penangkapan bermula pada Minggu 11 Desember 2016 lalu, sempat terjadi ledakan bom di rumah kontrakannya. Sugiyono menderita luka di syaraf matanya sehingga mengalami gangguan penglihatan usai bom meledak.
Menurut Djarod, usai Sugiyono ditangkap, kemudian pada Selasa (31/1) pagi sekitar pukul 07.00 Wib ditangkap seseorang bernama Jumali (30) di daerah Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Tim Densus 88, kemudian berlanjut berhasil meringkus satu orang lagi pada pukul 08.45 WIB, berinisial S di Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. S diketahui bernama Sugianto (38).
"Sekitar pukul 10.45 Wib, rumah S di Gondangrejo, Karangnyar dilakukan upaya penggeledahan oleh rekan kita Densus 88," ceritanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada tiga orang penghuni rumah yang diamankan dan diperiksa karena dugaan terorisme
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaDi Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca Selengkapnya