Polisi Yakin Penyerangan Kampus UMI Makassar Sudah Terencana
Merdeka.com - Dalam sepekan terakhir terjadi dua kali penyerangan di dalam kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang.
Penyerangan pertama terjadi Selasa (12/11). Penyerangan itu memakan satu korban jiwa, Andi Fredi Akirmas (21), mahasiswa Fakultas Hukum. Penyerangan kedua, Selasa (18/11) siang. Beruntung tak ada korban jiwa. Namun fasilitas papan panjat tebing atau wall climbing di ruangan bekas sekretariat UKM Mapala dibakar dan ruang perkuliahan Fakultas Hukum dirusak.
Polisi meyakini penyerangan ini sudah terencana dengan matang. Buktinya, para pelaku melakukan aksinya mengenakan penutup wajah. Mereka dilengkapi senjata tajam, balok dan batu. Usai melakukan penyerangan, mereka juga langsung kabur dengan kendaraan yang disiapkan.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana serangan ini dilakukan? Para penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Bagaimana cara serangan ini terjadi? SOPHOS menjelaskan bahwa para korban sering kali diarahkan untuk mengklik iklan atau tautan berbahaya yang tampak sah. Di Australia, risiko ini menjadi lebih tinggi karena tautan berbahaya hanya muncul ketika kata 'Australia' disertakan dalam pencarian.
"Ini sangat terencana. Usai lakukan tindak pidana pembakaran dan pengrusakan fasilitas, para pelaku melarikan diri dengan mobil dan sepeda motor," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Yudhiawan Wibisono saat ditemui di dalam kampus UMI Makassar, Senin petang, (18/11).
Dia menyayangkan penyerangan di dalam kampus. Menurutnya, kelakuan para penyerangan seolah menggambarkan bangsa barbar.
"Ini kasus luar biasa. Kita sebagai bangsa bermartabat tapi ini kelakuan seperti barbar, bukan orang Indonesia," katanya.
Polisi Kantongi Identitas Penyerang
Mantan direktur reserse kriminal khusus Polda Sulsel ini menduga pelaku penyerangan kedua kali ini lebih dari seratus orang. Dia mengaku sudah mengantongi identitas pelaku. Dia juga berjanji akan segera ditangkap.
Disinggung soal pelaku penyerangan pertama di kampus UMI yang sudah ditangkap, dia menyebut ada tambahan dua orang. Sebelumnya polisi telah menetapkan tiga orang mahasiswa UMI sebagai tersangka, delapan orang lainnya dalam pengejaran.
"Sementara ini baru tiga orang mahasiswa ditetapkan sebagai tersangka. Dua orang lagi baru saja ditangkap, dia turut menendang dan memukul korban gunakan balok tapi belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih pemeriksaan intensif," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaRencana tawuran di depan Puswil Aceh, para pelaku malah serang warung kopi
Baca SelengkapnyaKondisi seketika mencekam karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
Baca SelengkapnyaKapolda memastikan semua mahasiswa yang sempat diamankan sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaOrang tak dikenal melemparkan batu ke arah anggota yang bertugas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaViral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaBeberapa remaja yang berencana tawuran berkumpul di daerah Margajaya.
Baca SelengkapnyaAksi penyerangan terhadap dua SMAN tersebut pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaTujuh mayat remaja laki-laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi dipastikan pelaku tawuran.
Baca Selengkapnya