Polres Bogor Periksa Enam Saksi Kasus Mayat Dalam Koper
Merdeka.com - Polres Bogor, Jawa Barat memeriksa enam saksi terkait kasus mayat dalam koper yang ditemukan di Kampung Teluk Waru Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor Jawa Barat pada Minggu 10 November lalu.
"Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi-saksi yang melihat kejadian tersebut," kata Kapolres Bogor, AKBP Muhammad Joni melalui keterangan tertulisnya yang diterima Antara di Bogor, Selasa (12/11).
Di samping menggali keterangan dari para saksi, Kepolisian juga melakukan pemeriksaan forensik terhadap jasad korban di Rumah Sakit Polri Soekanto, Jakarta. Hasilnya, terdapat luka bekas jahitan pada bagian perut, luka bekas patah di kaki kanan korban yang belum diketahui identitasnya itu.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Joni menyebutkan, ciri-ciri korban yang ditemukan dalam kondisi membusuk itu antara lain, berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi badan sekitar 175-180 centimeter. Sedangkan usianya diperkirakan 40-50 tahun.
Kasus penemuan mayat dalam koper ini berawal ketika Polsek Nanggung Polres Bogor menerima laporan dari masyarakat sekitar pukul 13.00 WIB, Minggu, 10 November 2019. Setelah menerima laporan dari masyarakat, kapolsek langsung menghubungi Kasatreskrim Polres Bogor mengenai penemuan koper berwarna biru tua berisi mayat di wilayah Nanggung.
Selanjutnya, petugas gabungan dari Polsek Nanggung dan Satreskrim Polres Bogor melakukan pemeriksaan ke tempat kejadian perkara (TKP). Joni mengatakan, saat tiba di TKP, petugas gabungan menghirup aroma tak sedap berasal dari koper berisi mayat yang dalam kondisi dibungkus selimut dan plester.
"Kemudian terhadap mayat laki-laki tanpa identitas tersebut dibawa ke RS Polri Sukanto untuk dilakukan otopsi," kata Joni.
Selain itu, menurutnya Kepolisian sampai saat ini masih mencari keluarga korban, mengingat identitas korban belum diketahui. Pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dari TKP penemuan koper berisi mayat.
Indikasi Kekerasan
Seperti edaran yang diterbitkan Polres Bogor, mayat itu juga memiliki tinggi badan 183 centimeter dan usia diperkirakan di atas 40 tahun. Selain itu, pada mayat itu terdapat bekas luka jahitan pada kaki bawah sebelah kanan dan luka jahitan pada perutnya berukuran 4x6 centimeter.
"Kita belum ketahui identitasnya. Termasuk kita sudah lakukan pemeriksaan dengan alat e-KTP belum muncul dan kami dalami baik dari reskrim polsek. Mudah-mudahan ada titik temu dan terang siapa identitas korban dan pelakunya karena memang ada indikasi kekerasan," kata Didik, Selasa (12/11).
Sebelumnya, Kapolres Bogor AKBP M Joni mengungkap ciri-ciri korban yakni terdapat bekas empat jahitan sepanjang 6 centimeter dan bekas operasi pada kaki sebelah kanan serta berusia sekitar 40 tahun.
"Diperkirakan sudah 5 hari meninggal. Jika merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tadi, kita akan meminta cek DNA, sehingga kita bisa pastikan itu keluarga korban," katanya.
Sejauh ini, kata Joni, pihaknya telah memeriksa tiga orang saksi yang menemukan korban di TKP, termasuk saksi yang pernah melintas di daerah tersebut.
"Kita belum mengetahui apakah korban dibunuh di TKP atau di daerah lain. Kita saat ini fokus pada identitas korban dulu," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan kondisi waktu kematian yang diperkirakan sekitar 2 sampai 10 minggu, tanpa tanda-tanda kekerasan.
Baca SelengkapnyaIdentitas korban mutilasi yang ditemukan di sungai Desa Japanan, Jombang, Jumat (6/8) malam, masih misterius. Polisi baru mendapatkan sebagian ciri-cirinya.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan manifest, peti kemas tersebut sebelumnya berasal dari Surabaya
Baca SelengkapnyaSeorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas membusuk dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/1). Kasus ini masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, kondisi jasad ditemukan dalam keadaan membusuk.
Baca SelengkapnyaDokter juga akan memeriksa ciri khusus yang nantinya bisa dijadikan dasar identifikasi identitas kerangka tersebut.
Baca SelengkapnyaKanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Indra Darmawan menerangkan, petugas saat itu sedang membersihkan saluran air.
Baca SelengkapnyaSesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian tujuh jenazah masih dalam penyelidikan polisi.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaTulang-tulang itu diketahui ditemukan saat rumah pompa setempat dalam kondisi tidak ada air
Baca Selengkapnya