Polres Garut Buru Perekam Video Vaksinasi di Gereja Disebut Kegiatan Ibadat
Merdeka.com - Sebuah video hoaks dan provokatif beredar luas di masyarakat. Dalam video itu disebutkan kegiatan vaksinasi di lingkungan salah satu gereja di Kabupaten Garut disebut kegiatan peribadatan non-Muslim di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Dalam video yang berdurasi 25 detik, sang pembuat video mengambil gambar situasi di sekitar jalan Bratayudha, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Saat melewati sebuah gereja, ia menyebut bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan peribadatan kaum nasrani.
"Di seputaran daerah Bratayudha yang ada gereja ini Cina semua lagi beribadah di gereja nih, sementara orang-orang Islam Muslim tidak boleh ke masjid, itu di gereja mah wah banyak. Ini di Jalan Bratayudha saudara-saudara, tolong diinformasikan nih," ucap sang pembuat video.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Kenapa video itu disebut hoaks? Video yang mengeklaim Mahfud dan DPR bongkar kebusukan hakim di Pilpres adalah hoaks karena narasi yang disampaikan dalam video tidak relevan dengan judul video.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
Menyikapi beredarnya video tersebut, Komandan Kodim 0611 Garut yang juga merupakan Wakil Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Letkol CZi Deni Iskandar memastikan bahwa video tersebut adalah hoaks. Kepastian itu dia sampaikan karena ia mengetahui kegiatan yang sedang dilangsungkan.
"Saya memonitor kegiatan itu dari pagi. Itu adalah kegiatan vaksinasi, bukan peribadatan seperti yang disebutkan oleh pembuat video. Dan yang divaksinasi juga bukan hanya orang non muslim saja, namun juga banyak yang orang Islamnya," kata Deni Iskandar, Senin (5/7).
Deni Iskandar menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan di sekolah yang ada di lingkungan gereja tersebut. Sebelum dilaksanakan, ia mengaku memantau kegiatan untuk memastikan protokol kesehatan dilakukan dengan baik dan benar.
Dalam kegiatan vaksinasi itu, menurut Dandim, setidaknya ada 500-an warga yang divaksinasi Covid-19 secara bergiliran.
"Dengan beredarnya video hoaks itu, kami berharap agar masyarakat tidak percaya begitu saja, kami pastikan bahwa apa yang diungkapkan dalam video itu tidaklah benar. Itu adalah kegiatan vaksinasi yang dilakukan oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Dede Sopandi menyebut bahwa pihaknya saat ini tengah berupaya mencari pembuat dan penyebar video hoaks tersebut. "Kami sudah mendapat perintah dari Pak Kapolres untuk mencari pembuat dan penyebarnya," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat setempat sempat mempertanyakan karena dihelat di kawasan masjid.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral memperlihatkan seorang wanita menjadi imam salat di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Polres Blitar sudah melakukan pemeriksaan kepada Gus Samsudin terkait konten tukar pasangan dalam video viral yang menyeret namanya
Baca SelengkapnyaKemenag dan MUI berkoordinasi dalam menangani masalah video viral memperbolehkan tukar pasangan suami istri.
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut terlihat jemaah laki-laki dan perempuan. Ada seorang diduga gurunya memegang tubuh jemaah perempuan
Baca SelengkapnyaVideo keributan viral di media sosial. Dalam salah satu postingan keributan terjadi di Jl Ampera Rt 007 Rw 002, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangsel.
Baca SelengkapnyaPolisi memeriksa ahli agama dan ahli pidana terkait kasus konten boleh tukar pasangan suami istri Gus Samsudin.
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi Buka Suara soal Viral Aliran Sesat Boleh Tukar Pasangan: Itu Dilakukan Samsudin buat Tambah Subscriber
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca SelengkapnyaDiiring musik EDM, remaja wanita tersebut bergoyang di depan Masjid Agung.
Baca Selengkapnya