Polres Kupang Autopsi Jenazah Ibu dan Bayi yang Dibuang di Lokasi Proyek
Merdeka.com - Polsek Alak dan Polres Kupang Kota terus berupaya mengungkap identitas jenazah ibu dan bayi yang ditemukan di lokasi proyek spam kali dendeng Kupang, Sabtu (31/10) lalu.
Dokter kepolisian (Dokpol) pun turun tangan melakukan autopsi, untuk mencari tahu identitas kedua jenazah. "Kita masih proses untuk mencari identitas dan motifnya," ujar Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, Senin (1/10).
Autopsi terhadap kedua jenazah mulai dilakukan pada Sabtu malam di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang. Autopsi dipimpin AKBP dr Edy Hasibuan.
-
Di mana makam bayi perempuan itu ditemukan? Penemuan ini terjadi di wilayah Liguria, Italia, dan telah diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
-
Siapa yang menemukan makam bayi perempuan? Tim peneliti internasional yang terdiri dari ilmuwan dari berbagai negara menemukan makam bayi perempuan tertua di Eropa yang telah berusia lebih dari 10.000 tahun.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Polsek Alak dibantu anggota Polres Kupang Kota juga masih mencari keterangan, serta saksi-saksi terkait keberadaan dan identitas mayat tersebut. Polisi juga menyebarkan informasi jika ada warga masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
Diperoleh pula keterangan kalau jenazah ini diduga sengaja dibuang dalam lokasi galian dan sudah terbungkus plastik sampah. Kedua jenazah diperkirakan meninggal lebih dari dua hari sebelum ditemukan.
Polisi baru memeriksa tiga saksi yakni operator ekskavator, kondektur ekskavator dan penanggung jawab proyek.
Hingga Senin (1/11), ini belum ada warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.
Sebelumnya, jenazah perempuan dewasa dan bayi berjenis kelamin laki-laki, ditemukan di lokasi penggalian pipa proyek spam kali dendeng, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (30/10).
Dua jenazah tanpa identitas ini ditemukan oleh seorang operator ekskavator bernama Obetnego, saat sedang melakukan penggalian tanah di lokasi proyek.
Obet menggali tanah untuk saluran pipa air. Saat itu Semi Leonard Toto (21), kondektur ekskavator menginformasikan pada Obet kalau ada bangkai binatang yang terbungkus plastik warna hitam, serta mengeluarkan bau dan banyak dihinggapi lalat.
Obet kemudian mengangkat bungkusan plastik menggunakan ekskavator, lalu memindahkannya. Kemudian Obet berusaha membuka bungkusan tersebut menggunakan ekskavator.
Ia kaget karena saat bungkusan terbuka, terlihat sepasang kaki manusia. Obet langsung menghentikan pekerjaan dan menghubungi penanggung jawab proyek bernama Feri, dan langsung melaporkan ke Polsek Alak.
Keterangan lain dari Nur Hidayat selaku pelaksana proyek PT Nindya Karya, bahwa proyek penggalian pipa air di lokasi tersebut sudah dikerjakan sejak tanggal 19 Oktober 2021.
"Namun pada tanggal 24 Oktober 2021 pekerjaan dihentikan karena ekskavator yang digunakan berukuran kecil, sehingga tidak dapat menggali lubang saluran air sesuai kedalaman yang ditentukan," jelasnya, Minggu (31/10).
Pada tanggal 25 Oktober hingga 28 Oktober 2021 tidak ada kegiatan pekerjaan di lokasi tersebut. Pekerjaan baru dilanjutkan kembali pada tanggal Jumat 29 Oktober 2021, menggunakan ekskavator yang lebih besar oleh operator Obet Nego Benu.
Sedangkan ekskavator sebelumnya dengan operator ekskavator Paul bergeser ke wilayah Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang untuk pekerjaan lain.
Dari hasil pemeriksaan sementara terhadap mayat yang terbungkus dengan kantong plastik warna hitam (kantong sampah) diketahui terdapat dua mayat berjenis kelamin perempuan dewasa dan dalam kantong plastik yang lain berisi mayat bayi laki-laki.
Dua Jenazah kemudian dievakuasi ke RSB Drs. Titus Ully Kupang untuk Identifikasi mayat dan mencari identitas jenazah tersebut.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, pengungkapan kasus penemuan mayat ibu dan anak ini melibatkan banyak ahli forensik.
Baca SelengkapnyaIbu dan anak itu ditemukan pertama kali oleh suami korban.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya melakukan olah TKP ulang dan melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk mengungkap misteri kematian ibu dan anak yang membusuk itu.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan dupa dan senter saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaPerempuan Dewasa dan Anak Kecil Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Citarum
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaKepolisian bersama Tim Forensik Rumah Sakit Sartika Asih Bandung telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaJasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca Selengkapnya"Kita bisa nanti mencocokkan antara bukti yang ada di dalam tembok dengan yang ada di tulisan nantinya sebagai bukti pendukung."
Baca Selengkapnya