Polri larang massa demo 2 Desember bawa bambu runcing
Merdeka.com - Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar melarang massa yang ikut dalam aksi unjuk rasa pada 2 Desember nanti tidak membawa senjata tajam semisal bambu yang diruncingkan. Apalagi, aksi yang akan berlangsung di silang Monas itu adalah ibadah Salat Jumat.
"Dilarang bawa senjata tajam bambu runcing mengacu pada 4-11 ada masyarakat bawa bendera yang ujungnya bambu diruncingkan, ada yang digunakan untuk melukai petugas kita, kan petugas enggak pakai senjata api. Ini bahaya," kata Boy di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (29/11).
Mengingat aksi berubah format menjadi Salat Jumat, Boy mengimbau massa membawa sajadah masing-masing. Selain sajadah, persiapan logistik lain pun diharapkan dipersiapkan oleh masing-masing peserta unjuk rasa.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
"Bawa sajadah masing-masing, perlengkapan pribadi, logistik bawa sendiri," ujarnya.
Boy mengungkapkan jika aksi unjuk rasa berlangsung dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Setelah acara selesai, petugas akan menuntun para peserta aksi menaiki bus-bus yang sudah disiapkan petugas.
"Pengamanan ke depankan unsur pemuda masyarakat dari laskar-laskar yang ikut bantu. Diberdayakan bersama petugas untuk jaga kemungkinan pihak lain manfaatkan untuk tujuan enggak baik, jadi acara hikmat sukses lancar," pungkas Boy.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
anggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaAda Demo Buruh, Pengendara Hindari Jalan Gatot Soebroto Arah Slipi dan Kawasan Monas
Baca SelengkapnyaPerwira pengendali akan melakukan pengecekan terhadap personel sebelum mengawal massa.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi ini akan dipimpin langsung oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal bersama pimpinan serikat pekerja atau serikat buruh
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dan petani akan menggelar aksi peringatan Hari Tani Nasional ke-64 hari ini, Selasa (24/9).
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) bersama ormas keagamaan lainnya akan menggelar Aksi Akbar Bela Palestina
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPersonel keamanan nantinya akan ditempatkan di sekitar Gedung DPR untuk mencegah massa masuk ke dalam gedung.
Baca Selengkapnya