Polri masih dalami 9 terduga teroris di Toli-toli terkait ISIS
Merdeka.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengamankan sembilan orang diduga pelaku teror di sejumlah kantor polisi di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (10/3) lalu. Namun, polisi belum bisa menyimpulkan apakah kesembilan orang ini kelompok ISIS atau Mujahiddin Indonesia Timur (MIT).
"Terkait penangkapan 9 orang di Sulawesi Tengah, Toli-toli, 9 orang ini masih di dalami jaringan mana," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/3).
Boy mengatakan, kepolisian sejauh ini masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap kesembilan orang tersebut. Untuk itu, jenderal bintang dua ini mengaku belum memastikan kesembilan orang tersebut merupakan jaringan ISIS atau kelompok Santoso.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
"Kami masih belum bisa menyimpulkan apakah ini Santoso, belum ada jawaban. Ini masih pengembangan deteksi dini kepada pelaku yang memiliki potensi. Ternyata memang hasil pendalaman mereka cukup kuat melalukan aksi (teror)," pungkas Boy.
Sebelumnya, sembilan orang pelaku teror diamankan Densus 88 di Tolitoli dan Parigi, Sulteng, Jumat (10/3). Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi menduga kesembilan orang itu berbaiat kepada kelompok ISIS.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kesembilan orang itu berencana melakukan penyerangan ke markas Brimob dan TNI di Kabupaten Tolitoli. Dari informasi yang didapat polisi, mereka menerima paket pembuatan bom dari Ikwan di Kota Palu, dan melakukan baiat terhadap ISIS melalui Ustad Basri di Makassar.
Bukan hanya itu, dari para terduga teroris itu ditemukan sembilan barang bukti, di antaranya tiga kantong pupuk KNO3, dua botol spiritus 600 ml, dua botol air aki, empat kantong plastik arang kayu, satu kantong belerang, satu kantong plastik paku, satu tabung gas elpiji, tujuh telepon seluler, satu buah buku tabungan Bank BNI nomor rekening 0439088386⪠â¬atas nama Samsuriyadi.
Kesembilan orang yang ditangkap di antaranya, IRH alias AAN, warga Desa Dangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong dibekuk di Parigi, AJ alias Jufri alias Abay, beralamat di Jalan Buyu Biongo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, ditangkap di Kelurahan Tawaeli, serta MD alias D alias Kelo, alamat Jalan Tanggul, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, ditangkap di Kelurahan Tawaeli.
Sedang enam orang ditangkap pada Jumat (10/3) di salah satu kafe di Kota Tolitoli, Kabupaten Tolitoli, masing-masing SMD alias SAM, alamat Jalan Veteran 2 Tolitoli, KIF, alamat Jalan Pulau Irian, Kelurahan Gebang Rejo, Kota Poso, SYN, alamat Jalan Pulau Bali, Kelurahan Gebang Rejo, Kota Poso, DWN alias ALI, Jalan Pulau Sabang, Kelurahan Gebang Rejo, Kabupaten Poso, IRS alias ICAN, alamat Desa Latapan, Kecamatan Galang, Kabupaten Toli-toli serta JEF yang diketahui lahir di Lampung, alamat Desa Siring Jaha, Kecamatan Sido Mulia, Kabupaten Lampung Selatan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca Selengkapnya