Polri sebut perempuan jadi 'pengantin' bom modus baru teroris
Merdeka.com - Tiga orang terduga teroris ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 di Bekasi, Sabtu (10/12). Satu dari tiga terduga teroris itu diketahui seorang perempuan bernama Dian Yulia Novi dan sekaligus menjadi 'pengantin' bom itu.
Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar, mengakui jika kelompok radikalisme mulai menerapkan modus baru untuk melancarkan teror. Yakni merekrut perempuan untuk dijadikan 'pengantin' bom dalam aksi amaliyah kelompoknya.
"Ini kan sepertinya dia sudah tergerak melakukan itu. Ini enggak baik, enggak layak dicontoh, aksi bom bunuh diri sebagai wanita pengantin, diharapkan tak terjadi di negara kita," kata Boy saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (14/12).
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa putri korban bom Surabaya yang jadi Bintara Polisi? Aqiella Nadya berhasil meneruskan karier ayahnya sebagai anggota polisi usai lolos pada seleksi Bintara Polda Jawa Timur.
Dalam memerangi modus baru itu, Boy meminta semua pihak khususnya tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala keluarga, suami atau pun orangtua ikut mengawasi keterlibatan kaum perempuan dalam aksi terorisme.
"Bagaimana selamatkan kaum wanita lain untuk tidak melakukan aksi ini, ini semua bukan tugas polisi, tapi bagaimana tokoh masyarakat, agama, kepala keluarga, suami, orangtua, jangan sampai gaya seperti ini dikembangkan kemudian ditiru," ujarnya.
Ditegaskan mantan Kapolda Banten itu, Polri tidak bisa bekerja sendiri dalam memerangi aksi terorisme di Tanah Air. Butuh keterlibatan banyak pihak untuk melawan paham radikalisme tersebut.
"Kami minta kerjasama semua pihak, enggak mungkin polisi cek, razia satu persatu. Tidak ada kaum tergerak melakukan aksi merencanakan maupun memikirkan ide itu sebaiknya tidak perlu dilakukan," pungkas Boy.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 mengamankan tiga orang diduga teroris jaringan Bahrun Naim. Dalam penangkapan itu, polisi menemukan satu bom panci di rumah kos Jalan Bintara Jaya 8, Kota Bekasi.
Rencananya bom itu akan diledakkan di pusat Jakarta dan sasarannya adalah Paspampres. Selain itu, dari hasil pengembangan Densus 88 kembali mengamankan empat orang yang diketahui masih satu jaringan dengan teroris di Bekasi di antaranya Abu Izzah, KF, APM dan WP.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budaya patriaki memiliki andil cukup besar dalam penyebaran paham radikal pada kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaSejatinya dalam penanganan konflik maupun pencegahan radikal terorisme, kaum perempuan juga perlu dilibatkan.
Baca SelengkapnyaSaat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaMusdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca SelengkapnyaPuan mengapresiasi penangkapan 3 terduga pelaku teroris di Kota Batu, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaAnak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaDensus menangkap HOK saat hendak membuang bahan peledak yang telah dibelinya.
Baca SelengkapnyaSelain ucapan selamat, Kabid Keu Polda Bengkulu Kombes Pol Bangun Widi Septo selaku komandan memberikan pesan yang tak kalah penting kepada dua mempelai.
Baca Selengkapnya