Polri Sebut Wanita Terduga Teroris Asal Klaten Tewas Bunuh Diri di Sel
Merdeka.com - Terduga teroris berinisial Y alias Khodijah tewas di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur pada Senin 18 Maret lalu. Wanita berusia 39 tahun yang ditangkap di Klaten, Jawa Tengah beberapa waktu lalu itu diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan meminum cairan pembersih saat berada di tahanan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Y ditemukan lemas di ruang istirahat pemeriksaan di Rutan Polda Metro Jaya. Dia sempat mendapatkan pertolongan pertama dari petugas jaga.
"Karena tidak mampu kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara Polri (Kramatjati, Jakarta Timur) pada Senin (18/3). Sempat ditolong oleh tim medis, ternyata tidak tertolong. Akhirnya meninggal dunia," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/3).
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Bagaimana cara perempuan itu dibunuh? 'Membunuh orang dengan cekikan ligatur ditafsirkan sebagai bentuk bunuh diri simbolis, karena dengan mencekik diri sendiri, individu itulah yang menyebabkan kematiannya sendiri,' kata para penulis studi tersebut.
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
Namun Dedi tidak mengungkapkan cairan apa yang diminum Y sebelum ia meregang nyawa. Yang pasti, tim dokter forensik menemukan zat kimia berbahaya di dalam lambungnya yang menyebabkan wanita tersebut meninggal dunia.
Dedi meyakini, Y sengaja ingin mengakhiri hidupnya. Berdasarkan pemahaman kelompok teroris, Dedi menjelaskan, bunuh diri dalam rangka melawan aparat yang disebut sebagai toghut diyakini sebagai syahid yang dijamin masuk surga.
"Yang bersangkutan memang bunuh diri karena mungkin memang tidak bisa melakukan perlawanan yang dalam (kepada aparat)," ucapnya.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menambahkan, terduga teroris wanita biasanya memiliki militansi yang lebih tinggi. Mereka rela meninggalkan keluarga, mengorbankan harta, bahkan nyawanya untuk aksi yang mereka sebut sebagai jihad.
"Jadi mereka itu keinginannya memang sesegera mungkin mati syahid masuk surga keyakinannya. Keinginan itu sangat besar. Sama seperti di Sibolga (istri Husain alias Abu Hamzah yang memilih meledakkan diri saat dikepung Densus 88 di rumahnya)," kata Dedi.
Y alias Khodijah ditangkap di Klaten, Jawa Tengah pada Kamis 14 Maret 2019 sore. Dia diduga terlibat dalam kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Husain alias Abu Hamzah.
Dia berencana ke Sibolga, Sumatera Utara menemui Abu Hamzah untuk melakukan amaliyah atau aksi teror bersama dengan target aparat keamanan. Namun sebelum berangkat, terduga teroris itu lebih dulu ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Sebelumnya, Y (38), terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Klaten, Kamis (14/3) lalu dikabarkan meninggal dunia. Kabar meninggalnya Y disampaikan Ketua RW Dusun Desan, Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Mujiono, kepada wartawan, Rabu (20/3).
Mujiono mengatakan, Y alias Yuli meninggal dunia pada Senin (18/3) malam setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Polri, Jakarta. Yuli, kata Mujiono, menderita penyakit lambung akut. Jenazah Yuli dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Selasa (19/3) siang. Dirinya serta sejumlah kerabat dari Klaten maupun Jakarta ikut melayat. Termasuk Iwan, suami Yuli dan ketiga anaknya.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kematian wanita tanpa busana inisial YY masih menyimpan tanda tanya. Polisi pun hingga kini masih berupaya mengungkap penyebab kematian dari YY.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif dari pembunuhan kejam ini.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita muda ditemukan tewas di sebuah rumah kos di Gang H Daud, Sukmajaya, Depok.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pemeriksaan organ dalam juga untuk melihat indikasi korban tewas akibat diracun.
Baca SelengkapnyaPolisi berencana memeriksa seorang Warga Negara Asing (WNA) guna mendalami penyebab tewasnya seorang wanita tersebut.
Baca SelengkapnyaDiduga, korban meninggal akibat menghirup gas helium yang sudah dipersiapkan sebelumnya
Baca SelengkapnyaKorban merupakan pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Dia tewas di dalam kamar mandi tahanan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap isi sembilan lembar catatan di buku harian korban yang ditemukan di dalam kamar tempat indekosnya.
Baca SelengkapnyaPelaku sendiri meninggalkan istrinya dalam kondisi keracunan dengan mulut penuh busa.
Baca SelengkapnyaKorban tertembak senjata api jenis HS-9 yang dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaAparat Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan menetapkan kekasih mahasiswi Universitas Sriwijaya yang tewas usai mengkonsumsi pil aborsi sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya