Prajurit TNI AU Injak Kepala Warga Merauke, Mahfud Ingatkan Aparat Bertindak Humanis
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengecam dua personel TNI Angkatan Udara (AU) yang menginjak kepala warga di Merauke, Papua. Mahfud MD mengingatkan aparat agar mengedepankan sikap humanis restorative justice dalam melakukan tindakan.
"Itu sudah ditangani oleh Kasau. Sudah ditindak. Pokoknya pendekatannya harus humanis, persuasif, dialogis, dan restorative justice," ujar Mahfud MD, Rabu (28/7).
Mahfud MD meminta supaya para pelaku segera ditindak jika terbukti menyalahi aturan. Termasuk terhadap mereka yang menginjak kepala orang Papua tersebut.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Apa yang dilakukan Hadi Tjahjanto terhadap prajurit marinir? 'Marinir? Coba saya cek marinir beneran apa enggak,' kata Hadi Tjahjanto.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Siapa Bapak TNI AU? Ternyata setelah dewasa ia justru menjadi tokoh yang berpengaruh di dunia penerbangan dan dikenal sebagai Bapak TNI Angkatan Udara.
-
Apa tujuan operasi TNI AL di Papua dan Maluku? 'Operasi Siaga Tempur Laut yang dilakukan saat ini langsung di bawah kendali Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan dengan target operasi di wilayah perairan Papua dan Maluku,' kata Kadispen seperti dilansir dari Antara.
"Yang melanggar cara pendekatan itu ya ditindak. Dan itu sudah dijelaskan oleh Kasau," tandasnya.
Peristiwa yang beredar di media sosial tersebut menunjukan pria kulit hitam yang belakangan diketahui orang Papua seperti hendak mengajak berkelahi dengan seorang yang diduga pedagang di pinggir jalan. Kemudian dua personel TNI AU mendekat dan segera memiting lengan orang Papua tersebut.
Kemudian korban ditengkurapkan ke tanah dan diinjak menggunakan salah satu kaki oknum TNI AU tersebut. Sementara satu personel lainnya menginjak kepala korban.
Dalam video tersebut korban tak bisa berbuat apa-apa dan tak menunjukkan upaya perlawanan. Ia hanya berteriak tak jelas layaknya orang tunawicara.
Kasau Minta Maaf
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan tindakan berlebihan terhadap seorang warga di Jalan Raya Mandala, Muli, Merauke, Papua.
"Saya selaku Kepala Staf Angkatan Udara ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudara-saudara kita di Papua, khususnya warga di Merauke, terkhusus lagi kepada korban dan keluarganya," kata Fadjar dalam sebuah tayangan video yang dilihat merdeka.com, Rabu (28/7).
Jenderal bintang empat ini memastikan, apa yang dilakukan oleh dua personelnya itu terhadap seorang warga tersebut bukanlah perintah dari kedinasan.
"Hal ini terjadi semata-mata memang kesalahan dari anggota kami dan tidak ada niatan apapun juga apalagi dari berupa perintah kedinasan," ujarnya.
Tindak Tegas Anggota
Fadjar pun menegaskan, akan menindak tegas kedua anggotanya tersebut yang diduga telah berlebihan dalam bertindak.
"Kami akan mengevaluasi seluruh anggota kami dan juga akan menindak secara tegas terhadap pelaku yang berbuat kesalahan," tegasnya.
Dengan adanya insiden tersebut, ia ingin agar masyarakat khususnya warga Merauke agar dapat membukakan pintu maaf atas insiden itu.
"Sekali lagi saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang setinggi-tingginya, mohon dibuka pintu maaf," tutupnya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud mengingatkan, TNI, Polri dan ASN harus betul-betul netral dari politik sesuai perintah undang-undang.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, masalah tersebut tidak perlu diperpanjang proses hukum harus terus berjalan.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Menteri Pertahanan Era Presiden Gusdur ini juga menyadari, bahwa TNI dari sudut fasilitas, anggaran, kemudian teknologi masih agak tertinggal.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan aparat diharapkan dapat memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud MD meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak pandang bulu memberantas korupsi. Termasuk memanggil anak dan menantu Presiden
Baca SelengkapnyaPemkab Sigi memfasilitasi keluarga korban agar pelakunya diproses hukum.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca Selengkapnya"Yang melanggar kita punishment (hukum), itu saja. Kita sudah ada aturannya," kata Panglima TNI
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud Md mengungkapkan warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau sudah sepakat untuk direlokasi sebelum peristiwa bentrokan terjadi.
Baca SelengkapnyaKasus ini masih didalami oleh Rindam IM dan Pomdam IM
Baca Selengkapnya