Praktisi Nilai Masih Ada Kesenjangan Tangani Covid-19 antara Pusat & Daerah
Merdeka.com - Saat pandemi Covid-19 di Indonesia peran pemerintah pusat dan daerah sangatlah penting dalam menangani virus ini. Namun, dalam praktiknya sering kali terjadi kesenjangan pandangan dan tak selarasnya kebijakan antara pusat dan daerah.
Praktisi Branding dan Kepemimpinan Publik, Rahmat Yananda menilai kesenjangan antara pusat dan daerah itu terjadi, akibat keputusan pusat yang kurang mengakomodir keinginan daerah sejak awal pandemi.
"Nah pemerintah daerah padahal memiliki kemampuan lebih luas untuk menyiapkan langkah-langkah bagi masyarakat untuk memulai beradaptasi. Jadi harusnya, pemerintah pusat lebih akomodatif terhadap apa yang dikerjakan pemerintah daerah bukan malah sebaliknya," ujar Rahmat saat diskusi virtual 'Ikatan Alumni (Iluni) UI' pada Rabu (24/6).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
Dia menggambarkan kondisi pada saat awal Covid-19 atas langkah-langkah yang telah diambil terlebih dahulu oleh kepala daerah untuk penanganan Covid-19.
"Seperti DKI yang memilih adanya pembatasan dan Jawa Barat yang terlebih dahulu lakukan tracing, dan di Tegal adanya lockdown versi dia. Itu malah cenderung sekarang bisa terkontrol penyebaran virusnya," terangnya.
Atas hal itu, dia menganggap perlu adanya perubahan pola fikri atas apa yang dikerjakan daerah tidak selalu harus bisa dipahami oleh pusat. Supaya kreatif daerah dalam penanganan Pandemi Covid-19 lebih optimal.
"Jika saat ini pemerintah pusat melakukan pelonggaran terkait ekonomi, seharusnya tolong longgarkan juga kepada pemimpin lokal untuk mengambil kesempatan yang lebih luas," ujarnya.
Kemudian, dia mengatakan sebenarnya kewenangan terhadap pemerintah daerah bisa lebih dibebaskan dalam berfikir mengatasi Pandemi Covid-19 untuk wilayahnya masing-masing. Karena, sampel penyebaran Covid-19 diambil dari daerah.
Sebab, dia menambahkan solidaritas masyarakat bisa terbentuk dari kesadaran pada tingkat bawah, bukan sebagai intruksi atau arahan tetapi penyelarasan.
"Jadi hubungan pemerintah daerah dan pusat seharusnya memberi sebebasnya daerah untuk belajar secara bersama dan kolektif dalam temukan model berfikir yang sesuai dengan kondisinya wilayahnya. Biarkan mereka berproses yang terpenting tetap diwadahi," katanya.
"Jangan malah ketika kondisinya masih berbeda-beda disetiap wilayah, pusat malah sudah memulai kampanye normal baru yang membuat masyarakat bingung. Oleh sebab itu, penting penyelarasan narasi yang dimulai dari bawah ke atas," tambahnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaKadin Indonesia berharap para capres-cawapres bisa menyoroti isu-isu pentung di daerah.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca Selengkapnya