Protes ojek online, ratusan sopir angkot di Palembang mogok beroperasi
Merdeka.com - Setiap hari menombok setoran, ratusan sopir angkot di Palembang mogok kerja. Hal ini dinilai imbas Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) yang mengizinkan pengoperasian angkutan berbasis online.
Ratusan angkot itu berasal dari sejumlah trayek. Yakni Pakjo-Ampera, KM5-Ampera, Tangga Buntung-Ampera, Perumnas-Ampera, Plaju-Ampera, Sekip-Ampera, dan taksi Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Mogok narik tersebut berupa aksi damai di DPRD Sumsel, Senin (21/8). Mereka menuntut pemerintah mengatur kembali Permenhub Nomor 26 Tahun 2017 tentang Angkutan Online dengan pertimbangan tidak merugikan transportasi konvensional.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Kenapa driver ojek online pakai jalan tikus? 'Jalan Tikus' atau jalan tembus. Jalan favorit bagi pengendara motor. Jalan yang biasanya hanya cukup dilewati satu motor. Saling terhimpit di gang sempit. Di tengah permukiman padat penduduk. Di antara gedung pencakar langit ibu kota. Membentang di atas lintasan sungai. Bahkan di jembatan yang hanya terbuat dari bambu.
-
Siapa saja yang naik angkot? Seringkali, para ibu-ibu naik angkot saat pergi atau pulang dari berbelanja di pasar.
-
Apa yang dialami oleh driver ojol di Cimanggis? Nasib kurang beruntung dialami seorang pengemudi ojek online (ojol) di Cimanggis, Depok. Driver Ojol Dapat Order Fiktif Ratusan Ribu Rupiah di Depok, Reaksi Warga Luar Biasa Langsung Patungan Bayar Pesanan Dia mendapat orderan fiktif sejumlah lebih dari Rp250 ribu.
-
Bagaimana sopir angkot menunjukkan kemarahannya? Merasa tak terima ditegur, sopir angkot pun lantas melayangkan pukulan kepada pemotor tersebut. Terlebih ia sadar bahwa aksinya itu telah direkam kamera.
Perwakilan sopir angkot, M Teguh mengatakan, keberadaan transportasi online berdampak pada penurunan 70 persen pendapatan mereka. Alhasil, bukannya untuk atau balik modal, para sopir harus menombok uang setoran ke pemilik mobil setiap hari.
"Setoran sewa Rp 130 ribu sehari, bensin Rp 100 ribu, tapi penghasilan cuma Rp 200 ribu, belum makan. Jadi nombok terus, tak ada lagi buat bawa ke rumah," ungkap Teguh.
Menurut dia, nasib buruk kalangan sopir angkot itu tidak bakal terjadi jika pemerintah memberlakukan kebijakan yang berkeadilan. Angkutan berbasis online secara bebas beroperasi tanpa diiringi peraturan layaknya angkutan umum.
"Mereka juga taksi sama kayak angkot, tapi kami malah yang dirugikan sejak ada yang online-online begitu," kata dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaRibuan pengemudi ojol menyampaikan uneg-uneg mereka soal kebijakan yang diberlakukan oleh pihak aplikator.
Baca SelengkapnyaMaxim Indonesia mengimbau mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaAspirasi disampaikan saat demontrasi di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Kamis (29/8).
Baca SelengkapnyaMenurut Menhub Budi, perlu ada ketentuan dalam UU mengenai perlindungan dan kesejahteraan para pengemudi ojol.
Baca SelengkapnyaSalah satunya terkait sistem skorsing atau suspend. Seperti yang diungkapkan Melva Maria (54) seorang perempuan pengemudi ojek online.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga, khususnya pengguna sepeda motor, terpaksa selap-selip di antara truk-truk besar untuk menembus kemacetan.
Baca SelengkapnyaPengguna ojek online (ojol) untuk menghindari kawasan sekitar Medan Merdeka Jakarta Pusat terkait aksi ojol.
Baca SelengkapnyaAksi yang dilakukan oleh para awak angkutan dilakukan karena sejumlah persoalan yang terjadi di lapangan.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaSebab, ojol yang merupakan bagian dari pekerja tidak tetap atau gig sangat menitikberatkan pada fleksibilitas waktu dalam bekerja.
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca Selengkapnya