Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Puluhan Mahasiswa Luar Negeri Asal Riau Dikarantina Sebelum Pulang ke Rumah

Puluhan Mahasiswa Luar Negeri Asal Riau Dikarantina Sebelum Pulang ke Rumah Gubernur Riau Syamsuar. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di sejumlah Negara pulang ke Riau. Mereka langsung dikumpulkan di Balai Diklat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) di Pekanbaru untuk dilakukan karantina.

"Para mahasiswa tersebut kita karantina terlebih dahulu selama 14 hari ke depan," ujar Gubernur Riau Syamsuar Minggu (10/5).

Syamsuar menyebutkan, jika selama karantina terdapat mahasiswa yang memperlihatkan gejala Covid-19, pihaknya akan segera melakukan swab. Mereka juga telah menjalani rapid test,dan hasilnya negatif.

Dia berharap dengan telah dilakukannya rapid test, mahasiswa yang dikarantina bisa mematuhi dan mengikuti prosedur karantina yang telah ditetapkan protokol kesehatan.

Bahkan, jika masa karantina selesai dan mahasiswa telah dipulangkan, mereka diminta untuk tetap memakai masker baik dalam rumah maupun di luar rumah demi saling menjaga sesama keluarga.

"Seandainya nanti mahasiswa sudah dipulangkan ke rumah masing-masing, supaya tidak melakukan kontak langsung dengan siapapun seperti berjabat tangan," kata Syamsuar.

Syamsuar mengimbau kepada seluruh mahasiswa Riau agar selalu berolahraga dan berjemur di pagi hari, karena sinar matahari pagi mengandung ultraviolet yang dipercaya dapat meningkatkan sistem imun tubuh.

Selain dipercaya meningkatkan imun tubuh, Syamsuar menyebutkan sinar ultraviolet juga dapat mematikan virus.

"Kepada seluruh mahasiswa yang sedang dikarantina agar selalu sempatkan diri untuk olahraga dan berjemur dipagi hari. Supaya tubuh sehat dan kekebalan tubuh jadi meningkat sehingga virus tidak mudah masuk ke dalam tubuh," terangnya.

Menurut politikus partai Golkar itu, waktu yang tepat untuk berjemur adalah di bawah jam 10 pagi dan dilakukan minimal selama 10-20 menit.

"Dengan menjalankan instruksi protokol pencegahan Covid-19, seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, melaksanakan social distancing, melakukan aktivitas fisik dengan berolahraga, makan makanan yang bergizi dan berjemur di bawah sinar matahari pagi, semoga dapat mencegah penyebaran Covid-19," jelasnya.

Syamsuar mengatakan, para mahasiswa berharap Pemprov Riau menyediakan Surat Keterangan (SK) bahwa pihaknya telah melakukan karantina selama 14 hari.

Tujuan SK ini juga agar tibanya pulang ke daerah masing-masing mahasiswa tersebut tidak perlu melakukan isolasi mandiri lagi selama 14 hari.

Karena setelah selesai karantina di provinsi sehingga saat pulang ke daerah masing-masing, Pemerintah Daerah setempat tidak melakukan karantina lagi.

Karena itu, Syamsuar akan memberikan surat keterangan bahwa mahasiswa dari luar negeri teresebut telah dikarantina di Balai Diklat BPSDM.

"Dari pihak Diskes Provinsi Riau akan mengeluarkan surat keterangan bahwa mahasiswa semua telah melakukan karantina selama 14 hari," ujar Syamsuar.

Menurut Syamsuar, dengan adanya surat keterangan dari Diskes Provinsi Riau ini mahasiswa tidak perlu melakukan isolasi mandiri di daerahnya masing-masing. Namun, jika ada mahasiswa yang sakit usai dikarantina, maka wajib dilakukan isolasi mandiri.

"Selama dikarantina ini kami akan terus pantau kesehatannya dan juga kebutuhannya. Semua kebutuhannya mahasiswa akan kami berikan hingga selesai karantina selama 14 hari," pungkasnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiba di Tanah Air, Jemaah Haji Harus Lapor ke Puskesmas
Tiba di Tanah Air, Jemaah Haji Harus Lapor ke Puskesmas

"Akan dipantau kesehatannya selama 21 hari oleh dinas kesehatan setempat," kata Widi

Baca Selengkapnya
FOTO: Cegah Penyebaran Virus Cacar Monyet atau Mpox, BBKK Soekarno-Hatta dan Angkasa Pura Perketat Pengawasan Pendatang dari Luar Negeri
FOTO: Cegah Penyebaran Virus Cacar Monyet atau Mpox, BBKK Soekarno-Hatta dan Angkasa Pura Perketat Pengawasan Pendatang dari Luar Negeri

Meningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Buka Suara soal Wabah Cacar Air dan Gondongan di Tangsel
Kemenkes Buka Suara soal Wabah Cacar Air dan Gondongan di Tangsel

Akibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Polda Riau Tes Urine Ratusan Pengunjung Kelab Malam, Ini Hasilnya
Polda Riau Tes Urine Ratusan Pengunjung Kelab Malam, Ini Hasilnya

Rata-rata pengunjung kelab malam berstatus mahasiswa.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Terlibat Tawuran, Ratusan Pelajar Dikumpulkan di Balai Kota DKI Jakarta
Terlibat Tawuran, Ratusan Pelajar Dikumpulkan di Balai Kota DKI Jakarta

Total ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.

Baca Selengkapnya