Puluhan Mahasiswa Luar Negeri Asal Riau Dikarantina Sebelum Pulang ke Rumah
Merdeka.com - Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di sejumlah Negara pulang ke Riau. Mereka langsung dikumpulkan di Balai Diklat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) di Pekanbaru untuk dilakukan karantina.
"Para mahasiswa tersebut kita karantina terlebih dahulu selama 14 hari ke depan," ujar Gubernur Riau Syamsuar Minggu (10/5).
Syamsuar menyebutkan, jika selama karantina terdapat mahasiswa yang memperlihatkan gejala Covid-19, pihaknya akan segera melakukan swab. Mereka juga telah menjalani rapid test,dan hasilnya negatif.
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Bagaimana caranya supaya bisa mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam ujian? Caranya yakni dengan membaca doa menghadapi ujian agar diberi kemudahan dan kelancaran sesuai yang diinginkan.
-
Dimana tes kesehatan dilaksanakan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Bagaimana Leony bisa pulih cepat setelah terinfeksi Covid? Beruntung, kekasihnya sigap dan tanggap, merawatnya dengan baik, sehingga Leony pulih dengan cepat.
-
Bagaimana proses tes kesehatan capres? Proses ini terdiri dari beberapa tahap, termasuk anamnesis (pengumpulan riwayat kesehatan), pemeriksaan jiwa dan adiksi NAPZA, serta pemeriksaan fisik oleh berbagai spesialis medis seperti penyakit dalam, jantung, paru-paru, bedah, neurologi, mata, dan banyak lainnya.
Dia berharap dengan telah dilakukannya rapid test, mahasiswa yang dikarantina bisa mematuhi dan mengikuti prosedur karantina yang telah ditetapkan protokol kesehatan.
Bahkan, jika masa karantina selesai dan mahasiswa telah dipulangkan, mereka diminta untuk tetap memakai masker baik dalam rumah maupun di luar rumah demi saling menjaga sesama keluarga.
"Seandainya nanti mahasiswa sudah dipulangkan ke rumah masing-masing, supaya tidak melakukan kontak langsung dengan siapapun seperti berjabat tangan," kata Syamsuar.
Syamsuar mengimbau kepada seluruh mahasiswa Riau agar selalu berolahraga dan berjemur di pagi hari, karena sinar matahari pagi mengandung ultraviolet yang dipercaya dapat meningkatkan sistem imun tubuh.
Selain dipercaya meningkatkan imun tubuh, Syamsuar menyebutkan sinar ultraviolet juga dapat mematikan virus.
"Kepada seluruh mahasiswa yang sedang dikarantina agar selalu sempatkan diri untuk olahraga dan berjemur dipagi hari. Supaya tubuh sehat dan kekebalan tubuh jadi meningkat sehingga virus tidak mudah masuk ke dalam tubuh," terangnya.
Menurut politikus partai Golkar itu, waktu yang tepat untuk berjemur adalah di bawah jam 10 pagi dan dilakukan minimal selama 10-20 menit.
"Dengan menjalankan instruksi protokol pencegahan Covid-19, seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, melaksanakan social distancing, melakukan aktivitas fisik dengan berolahraga, makan makanan yang bergizi dan berjemur di bawah sinar matahari pagi, semoga dapat mencegah penyebaran Covid-19," jelasnya.
Syamsuar mengatakan, para mahasiswa berharap Pemprov Riau menyediakan Surat Keterangan (SK) bahwa pihaknya telah melakukan karantina selama 14 hari.
Tujuan SK ini juga agar tibanya pulang ke daerah masing-masing mahasiswa tersebut tidak perlu melakukan isolasi mandiri lagi selama 14 hari.
Karena setelah selesai karantina di provinsi sehingga saat pulang ke daerah masing-masing, Pemerintah Daerah setempat tidak melakukan karantina lagi.
Karena itu, Syamsuar akan memberikan surat keterangan bahwa mahasiswa dari luar negeri teresebut telah dikarantina di Balai Diklat BPSDM.
"Dari pihak Diskes Provinsi Riau akan mengeluarkan surat keterangan bahwa mahasiswa semua telah melakukan karantina selama 14 hari," ujar Syamsuar.
Menurut Syamsuar, dengan adanya surat keterangan dari Diskes Provinsi Riau ini mahasiswa tidak perlu melakukan isolasi mandiri di daerahnya masing-masing. Namun, jika ada mahasiswa yang sakit usai dikarantina, maka wajib dilakukan isolasi mandiri.
"Selama dikarantina ini kami akan terus pantau kesehatannya dan juga kebutuhannya. Semua kebutuhannya mahasiswa akan kami berikan hingga selesai karantina selama 14 hari," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Akan dipantau kesehatannya selama 21 hari oleh dinas kesehatan setempat," kata Widi
Baca SelengkapnyaMeningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaRata-rata pengunjung kelab malam berstatus mahasiswa.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca Selengkapnya