Rapat Komisi I DPR dan Kepala BIN juga bahas konflik Papua
Merdeka.com - Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq mengungkapkan jika salah satu topik yang dibahas dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen (purn) Marciano Norman adalah konflik Papua. Menurut dia, mengenai penghapusan clearing house dan pembebasan tahanan politik di Papua masih tak mempunyai alasan yang jelas.
"Misalnya membuka pers asing masuk Papua atau usulan pemerintah berikan amnesti atau abolisi bagi narapidana yang terkait tindakan politik. Kalau tanpa ada alasan kebijakan yang jelas dan roadmap, dikhawatirkan jadi blunder di masa depan," kata Mahfudz di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Senin (15/6).
Komisi I DPR juga merekomendasikan pada BIN agar segera berkoordinasi dengan Jokowi. Setelah itu agar muncul keseriusan Jokowi untuk menjelaskan dampak apa yang muncul dalam jangka panjang.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Kenapa DPR khawatir dengan tindakan polisi? 'Ini berbahaya sekali kalau benar terjadi. Jangan sampai ada jajaran di bawah melakukan intimidasi terhadap siapa pun, apalagi ada kaitannya dengan konteks kepemiluan.'
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
DPR ingin lakukan apa untuk mengembalikan kerugian negara? 'Pengembalian kerugian negara dari kasus korupsi yang ditangani lembaga penegak hukum meliputi Kejaksaan, Polri, dan KPK, masih jauh lebih kecil dibanding nilai korupsinya. Makanya, perlu ada terobosan dalam pendekatan penanganan korupsi. Dari primum remedium, menjadi ultimum remedium, yaitu hukum pidana sebagai jalan terakhir,' ujar Sahroni dalam paparannya (16/3).
-
Kenapa DPR ingin Kemenpan RB buat aturan khusus? 'KemenPAN-RB harus segera membuat aturan spesifik demi menghadirkan ruang kerja yang aman bagi para ASN. Aturan-aturan ini penting agar pelecehan yang sebelumnya seringkali dianggap lazim, bisa diberantas dan dicegah. Kita tidak mau lagi ada ruang abu-abu dalam kasus pelecehan ini,' ujar Sahroni dalam keterangan, Senin (25/3).
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
"Agar pemerintah segera merumuskan kebijakan dasar dan roadmap penyelesaian Papua sebelum mengambil kebijakan politik parsial dan sifatnya sektoral," ungkapnya.
Dia khawatir, kebijakan yang terkesan spontan dari Jokowi justru berdampak buruk. Sebab, setiap kebijakan harus dipikirkan juga apa yang akan terjadi dibeberapa tahun berikutnya.
"Karena kalau kebijakan politik parsial dan sektoral diambil tanpa alasan kebijakan dan roadmap yang jelas, dikhawatirkan akan jadi blunder," keluhnya.
Mahfudz menilai, situasi keamanan di Papua masih bisa dibilang terkendali. Namun demikian, pemerintah wajib melakukan antisipasi tentang potensi konflik di tanah Papua.
"Situasi relatif terkendali walaupun tensi dan aksi-aksi yang dilakukan OPM meningkat karena itu kami sepakat bahwa pemerintah perlu harus ekstra hati-hati. Jadi jangan nanti ada pernyataan dan keputusan politik presiden yang spontan tapi kemudian tidak bisa dikalkulasi implikasinya," tegas dia. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Baleg Fraksi PDIP Sturman Panjaitan, mengatakan terdapat lima hingga enam RUU yang belum turun daftar inventarisasi masalah (DIM)
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki turut dicecar soal perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaPuan Maharani enggan menjelaskan lebih lanjut kapan pembahasan itu akan dimulai.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku Puan meminta pendapatnya soal peta perpolitikan terkini jelang Pemilu.
Baca SelengkapnyaDalam rapat, Komisi I DPR mengingatkan BIN agar menjadi koordinator dari seluruh aparat intelijen
Baca SelengkapnyaPuan pun tampak duduk bersebelahan dengan Presiden Jokowi saat acara berlangsung.
Baca SelengkapnyaMenurut Putu, terbentuknya kerja sama Indonesia dengan Papua Nugini merupakan hal yang positif.
Baca SelengkapnyaDalam rapat tersebut, DPR merasa tidak ada kekompakkan antara Menkominfo dan BSSN.
Baca SelengkapnyaDalam rapat tersebut sempat terjadi debat panas antara anggota komisi I DPR dengan BSSN.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelar rapat terbatas terkait pembangunan Papua.
Baca SelengkapnyaPuan mengutarakan, sebanyak 12 negara , termasuk 7 Ketua Parlemen hadir dalam pertemuan tersebut.
Baca SelengkapnyaMenko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Rapat dengan Banggar DPR, Rabu (5/6).
Baca Selengkapnya