Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratna Sarumpaet Enggan Turuti Larangan HNW Salam Dua Jari ala Prabowo

Ratna Sarumpaet Enggan Turuti Larangan HNW Salam Dua Jari ala Prabowo Sidang Ratna Sarumpaet. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga merasa dirugikan atas sikap terdakwa Ratna Sarumpaet yang melakukan salam dua jari di dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Minggu lalu. Salam dua jari merupakan ciri khas Prabowo-Sandiaga.

Menanggapi hal itu, Ratna yang dulu sebagai anggota pemenangan Prabowo-Sandiaga menegaskan kalau salam dua jari itu adalah hak dia. Bahkan, ia menyebut kalau dirinya tidak dilarang oleh BPN.

"(Ibu disuruh jangan begitu lagi) Enggak dong, enggak baik gitu. Dan itu saya enggak mau menganggap itu sebagai ucapan BPN ya. Saya kan warga negara, saya umat Islam juga dan ini simbol gue juga," kata di Mapolda Metro Jaya sembari menunjukkan salam dua jari, Rabu (6/3).

"Dan itu bukan BPN, itu hanya satu orang yang ngomong," kata Ratna cuek.

Katanya, hal yang ia lakukan itu tak ada kaitannya dengan BPN. Namun, ia memastikan akan terus mendukung Prabowo.

"Enggaklah. Saya ya biasa aja, kan emang aku dari dulu mendukung pak Prabowo. Kan dari badan pemenangan mereka lalu mau apa? (Tetap dukung Prabowo?) Iyalah hehe, masa pindah hati haha. Enggak ke lain hati. (Tetap ke 02?) Iyalah. Ini bukan soal orang, tapi soal kemampuan gagasan dan lain-lain," kata Ratna.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto telah dirugikan dengan apa yang telah dilakukan oleh terdakwa penyebaran hoaks, Ratna Sarumpaet. Hal ini dia katakan menanggapi pernyataan Ratna yang ingin penyebar hoaks kasusnya juga diproses hukum.

"Ya terserah, dia kan warga negara Indonesia punya hak hukum, silakan lakukan apa saja. Tapi yang jelas yang paling dirugikan dari Bu Ratna Sarumpaet adalah Pak Prabowo, Pak Amien Rais, Pak Fadli Zon dan kawan-kawan. Jadi jangan semakin dirugikan lagi dengan isu yang tidak pernah jadi agenda Pak Prabowo dan kawan-kawan," kata Hidayat di Komplek Parlemen DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/3).

Dia mengungkapkan, kasus yang menimpa Ratna justru sangat merugikan BPN Prabowo-Sandi. Terlebih yang paling dirugikan yakni Prabowo.

"Iya jelas (BPN dan Prabowo dirugikan), buktinya Pak Prabowo dibully dimana-mana, ada istilah prabohong, itu kan dari situ," ungkapnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sandiaga soal Ucapan 'Ndasmu Etik' Prabowo Ditanggapi Anies Viral: Dua-duanya Mantan Saya, Putra Terbaik bangsa
Sandiaga soal Ucapan 'Ndasmu Etik' Prabowo Ditanggapi Anies Viral: Dua-duanya Mantan Saya, Putra Terbaik bangsa

Sandiaga mengaku sangat menghormati Prabowo dan Anies.

Baca Selengkapnya
Cerita Rosan Usul Sentil Ganjar & Anies Pernah Dipanggil KPK, Prabowo Bilang 'Enggak Enak Saya Nyerang'
Cerita Rosan Usul Sentil Ganjar & Anies Pernah Dipanggil KPK, Prabowo Bilang 'Enggak Enak Saya Nyerang'

Prabowo Subianto menolak saran dari TKN untuk menyerang balik Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di debat Capres.

Baca Selengkapnya
Prabowo dan Ganjar Absen di Acara Walhi, Timnas AMIN: Mereka Miskin Gagasan
Prabowo dan Ganjar Absen di Acara Walhi, Timnas AMIN: Mereka Miskin Gagasan

Asisten Pelatih Timnas AMIN Jazilul Fawaid menyebut perkataan adu gagasan dari dua capres itu hanya kertas kosong.

Baca Selengkapnya
Momen Sandiaga Uno Diminta Memilih Angka Satu, Dua, dan Tiga, Malah jawab 'Waduh Hati-hati'
Momen Sandiaga Uno Diminta Memilih Angka Satu, Dua, dan Tiga, Malah jawab 'Waduh Hati-hati'

Sebuah video memperlihatkan Menparekraf Sandiaga Uno menolak untuk menjawab ketika ia diminta untuk memilih angka satu, dua, dan tiga.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cak Imin Serang Balik Prabowo: Emang Etik Punya Ndas Ya?
VIDEO: Cak Imin Serang Balik Prabowo: Emang Etik Punya Ndas Ya?

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut satu Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menanggapi pernyataan Capres nomor urut dua Prabowo Subianto soal 'Ndasmu etik'.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Wanita Muncul Ajak Foto Prabowo, Bahlil Berdiri Kaget | Buntet Pedas Sindir Jokowi
TOP NEWS: Wanita Muncul Ajak Foto Prabowo, Bahlil Berdiri Kaget | Buntet Pedas Sindir Jokowi

Inilah detik-detik seorang wanita nekat menerobos naik ke atas panggung saat Prabowo tengah berpidato.

Baca Selengkapnya
PDIP: Pidato Megawati Tutup Peluang Ganjar Turun jadi Cawapres, Tak Mungkin Duet dengan Prabowo!
PDIP: Pidato Megawati Tutup Peluang Ganjar Turun jadi Cawapres, Tak Mungkin Duet dengan Prabowo!

PDIP menegaskan pidato Megawati menutup peluang Ganjar dan Prabowo.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Detik-Detik Wanita Nyelonong Naik Dekati Prabowo, Bahlil Berdiri Ditahan Maruarar
VIDEO: Detik-Detik Wanita Nyelonong Naik Dekati Prabowo, Bahlil Berdiri Ditahan Maruarar

Ada kejadian seorang wanita naik ke atas panggung saat Prabowo hadir dalam deklarasi pendukung Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Anies Soroti Prabowo Usai 'Mangkir' Tak Salaminya, 'Saya Mencari Tapi Sudah Tidak Ada'
Anies Soroti Prabowo Usai 'Mangkir' Tak Salaminya, 'Saya Mencari Tapi Sudah Tidak Ada'

Momen Prabowo Subianto tak salami Anies Baswedan seusai debat ketiga Pilpres 2024 banjir sorotan publik.

Baca Selengkapnya
Sandiaga Gabung Prabowo Tapi Tolak Jadi Menteri: Banyak yang Lebih Berkeringat daripada Saya
Sandiaga Gabung Prabowo Tapi Tolak Jadi Menteri: Banyak yang Lebih Berkeringat daripada Saya

Apalagi saat itu, dia mendukung capres-cawapres pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cak Imin Pedas Slepet Prabowo 'Ndasmu Etik: Jangan Remehkan Etika!
VIDEO: Cak Imin Pedas Slepet Prabowo 'Ndasmu Etik: Jangan Remehkan Etika!

Pernyataan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Bantah Jika Pencalonan Pramono Anung Bentuk Kompromi ke Istana
Puan Maharani Bantah Jika Pencalonan Pramono Anung Bentuk Kompromi ke Istana

Puan menegaskan, setiap partai termasuk PDIP memiliki hak mengusung calon di Pilkada.

Baca Selengkapnya