Ratusan hektare padi gagal panen diserbu wereng dan tikus
Merdeka.com - Sekitar 125 hektare tanaman padi milik petani di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, gagal panen karena diserang wereng dan tikus.
Seorang petani setempat, Taryasi, di Batang, mengatakan wereng dan tikus menyerang tanaman padi yang siap panen dua bulan mendatang sehingga para petani merugi.
"Kami sudah putus asa terhadap serangan hama itu karena para petani sudah berupaya membasminya dengan menyemprotkan pestisida dan geropyokan tetapi wereng dan tikus justru meluas ke lahan lainnya," katanya seperti dilansir Antara, Sabtu (11/4).
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
-
Bagaimana cara petani menghadapi gagal panen? Para petani kini diimbau untuk menanam palawija, atau tanaman bukan padi, yang bisa tumbuh di tengah musim kemarau.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Mengapa petani udang di Kebumen merugi? Hal ini membuat para petani tambak rugi puluhan juta rupiah. Mesin sirkulasi yang seharusnya berfungsi kini dibiarkan karena tak ada lagi air. Sejumlah kolam memang masih beroperasi.
-
Kenapa petani tembakau mengalami masa sulit? Aan mengakui untuk saat ini para petani tembakau sedang mengalami masa sulit. Apalagi harga cukai tengah naik. Apabila cukai naik, pabrik tidak akan membeli tembakau yang mahal. Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi petani.
Dia mengatakan wereng menyerang batang tanaman padi yang masih berumur satu bulan sehingga mengakibatkan tanaman membusuk dan mati.
"Kami hampir putus asa karena meski sudah dibasmi dengan pestisida tiga kali tetapi hama wereng tidak mau mati dan justru kian meluas menyerang ke lahan lainnya," terangnya.
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Batang Migayani Tamrin mengatakan kualitas bibit tanaman padi yang kurang bagus akan mudah terserang hama, khususnya wereng.
"Kami berharap pada para petani dapat menggunakan bibit tanaman padi yang tahan terhadap serangan hama. Kami juga akan membantu kesulitan para petani," katanya.
Lanjut dia, Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) juga telah menyiapkan bantuan berupa display uji varietas tanaman padi di tiga lokasi sebagai upaya mendukung pencapaian target swasembada pangan dan menekan serangan hama tanaman.
"Uji varietas itu diperuntukkan pada lahan seluas empat hektare yang akan diujicobakan pada tiga desa, yaitu Tangglungharjo, Rowobelang, dan Siberuk. Uji coba ini dilakukan agar petani bisa meningkatkan produksi padi," pungkasnya. (mdk/efd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
Baca SelengkapnyaHama ini menyebabkan para petani kehilangan sawahnya hingga 200 hekatre siap panen.
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaBerbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaRibuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.
Baca SelengkapnyaMeski 5.000 hektare lahan tak produktif, dipastikan tidak mengganggu target produksi padi tahun ini.
Baca SelengkapnyaDi panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino mulai membawa kekeringan di Kabupaten Bekasi. Sebanyak 3.618,5 hektare tanaman padi di wilayah itu terancam gagal tanam.
Baca Selengkapnya