Rekan Setya Novanto bantah miliki rekening di Singapura
Merdeka.com - Jaksa Penuntut Umum pada KPK, kembali menghadirkan Made Oka Masagung dalam sidang korupsi proyek e-KTP atas terdakwa Setya Novanto. Sayangnya, selama persidangan mantan komisaris PT Gunung Agung itu kerap kali mengaku lupa segala transaksi rekening miliknya.
Salah satunya, kepemilikan rekening DBS Singapura. Jaksa Abdul Basir mengonfirmasi rekening tersebut ke Oka, namun dia menjawab tidak pernah memiliki rekening bank DBS di Singapura.
"Punya rekening DBS di Singapura?" tanya Basir kepada Oka di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (14/3).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Kenapa Indosat Ooredoo memastikan Dicky Prasetya Atmaja bukan karyawan LintasArta? Steve mengatakan oknum yang diduga terkait dengan PDN tidak memiliki hubungan dan atau kontrak kerja dengan LintasArta sejak Agustus 2021.
"Tidak," jawab Oka.
Dalam beberapa catatan yang dimiliki tim jaksa penuntut umum, di rekening DBS Singapura milik Oka terdapat saldo 10 ribu dolar Amerika. Sehari setelahnya, pemilik perusahaan investasi itu melakukan tarik tunai sebesar 100 ribu dolar Amerika.
Saat ditanya, Oka mengaku tidak tahu asal muasal uang yang masuk ke rekeningnya secara tiba-tiba dengan nominal besar. Saat menjalani pemeriksaan di KPK, dia mengaku baru mengetahui uang tersebut berasal dari Biomorf Mauritius, perusahaan milik Johannes Marliem selaku penyedia AFIS merek L-1 pada proyek e-KTP.
"Saya tidak perhatiin itu uang dari mana. Saya tahu dari penyidik itu dari Biomorf," ujar Oka.
"Terus uangnya dikemanakan?" tanya Jaksa.
"Itu dia saya mohon maaf saya tidak ingat," ujarnya.
Dari catatan transaksi Oka yang dimiliki tim Jaksa Penuntut Umum, terdapat empat kali transaksi tarik tunai dari rekening yang sama. Tarik tunai dari rekening Oka juga dilakukan menggunakan cek.
Diketahui, Oka merupakan tersangka dari kasus yang sama dengan Novanto. Ok diduga turut serta memperkaya mantan Ketua DPR itu dengan berperan sebagai pihak penampung rekening uang masuk dari Johannes Marliem.
Ada beberapa tahapan uang yang masuk ke Oka kemudian diteruskan kepada Novanto; Pertama, melalui rekening OCBC Center Branch atas nama OEM Investment sebesar 3,8 juta dolar Amerika. Kedua, melalui rekening DBS Singapura atas nama PT Delta Energy sebesar 1,8 juta dolar Amerika. Ketiga, rekening DBS Singapura atas nama PT Delta Energy sebesar 2 juta dolar Amerika.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hakim Ketua Fahzal Hendri terus menanyakan Menppora Dito Ariotedjo terkait pengembalian uang Rp27 miliar ke Kejaksaan.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Dito saat menjadi saksi kasus dugaan korupsi BTS Kominfo di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/10).
Baca SelengkapnyaHasto melanjutkan, dalam pemeriksaan dirinya membantah kenal baik dengan tersangka kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaDito kemudian membantah mengenal Irwan Hermawan. Dito juga membantah mendapat bingkisan uang Rp27 miliar
Baca SelengkapnyaDito membantah dirinya bertemu dengan Galombang. Hakim pun mengingatkan bahwa Dito telah disumpah dan pertanggungjawabannya kepada Tuhan YME
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Dito saat menjadi saksi persidangan kasus korupsi BTS Kominfo pada (11/10).
Baca SelengkapnyaPernyataan lengkap Indosat Ooredoo Hutchison atas tudingan karyawan LintasArta bocorkan data PDN.
Baca SelengkapnyaDugaan transaksi janggal itu diungkap Novel Baswedan.
Baca SelengkapnyaBTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.
Baca SelengkapnyaGibran menegaskan kabar mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) tidak benar.
Baca SelengkapnyaSaid Didu dicecar 30 pertanyaan oleh penyidik berdasarkan barang bukti video di media sosial.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan lebih dari 4 jam tersebut, Hasto mengaku mendapatkan 21 pertanyaan dari penyidik KPK.
Baca Selengkapnya