Rekonstruksi kasus Diksar Mapala UII terhambat kabut tebal
Merdeka.com - Penyidik Polres Karanganyar, akan menggelar rekonstruksi kasus Diksar Mapala UII (Universitas Islam Indonesia) Yogyakarta di Lereng Lawu, hari ini Senin (13/3). Menurut rencana, rekonstruksi akan dilakukan di sejumlah titik di lokasi kegiatan, Dukuh Tlogodlingo, Desa Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar.
Rekonstruksi akan digelar di rumah warga yang menjadi posko utama, kemudian lapangan pemberangkatan, lapangan kegiatan serta lokasi latihan panjat tebing di kawasan Watu Lumbung.
Pantauan di lokasi, puluhan petugas sudah berkumpul di depan lokasi pendakian Cemara Kandang. Namun kondisi cuaca yang berkabut dan suhu yang sangat dingin, membuat kegiatan rekonstruksi yang seharusnya dilakukan pukul 09.00 WIB masih tertunda.
-
Bagaimana suasana saat kabut turun di Bukit Kanaga? Keindahan Bukit Kanaga akan semakin sempurna saat turunnya kabut tipis di pagi dan sore hari. Pemandangan sekitar akan tersamarkan menjadi putih, dan hanya menyisakan batang-batang besar pohon pinus.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi Undip di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Bagaimana Mahasiswa UGM melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Keunikan pemanfaatan teknologi pada masyarakat Ciptagelar menarik lima mahasiswa UGM, Dimas Aji Saputra (Filsafat), Berliana Intan Maharani (Sosiologi), Ilham Pahlawi (Antropologi), Gita Dewi Aprilia (Psikologi), dan Masiroh (Ilmu Komunikasi) untuk mengadakan penelitian di desa tersebut. Mereka mengadakan penelitian selama empat hari yaitu pada 24-27 Juli 2023 lalu di desa tersebut.
-
Kenapa mahasiswi Undip meninggal di Gunung Lawu? Setelah ditanyakan ke pihak keluarga, ternyata korban punya riwayat penyakit asam lambung. Diduga di tengah perjalanan mendaki gunung, asam lambungnya kambuh. “Saat itu pas kumat dan ditambah hipotermia. Jadi penting untuk cek dulu apakah anggota dalam kondisi sehat atau tidak,“ kata Arif.
Pada kesempatan sebelumnya Kapolres Karanganyar Ade Safri Simanjuntak mengatakan, rekonstruksi dilakukan atas petunjuk dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar guna melengkapi berkas perkara pada saat penuntutan.
"Rekonstruksi ini kami lakukan atas petunjuk dari kejaksaan. Ini untuk mengetahui situasi dan kondisi semirip mungkin dengan kejadian sebenarnya," ujar Kapolres, Rabu (8/3).
Ade Safri menambahkan, berkas kasus yang menyebabkan tewasnya Muhammad Fadli (20), Syaits Asyam (20) dan Ilham Nurpadmy Listia Adi (20) itu telah dilimpahkan ke Kejari Karanganyar pada pertengahan Februari lalu. Namun, Kejari masih mengembalikan berkas tersebut lantaran dianggap kurang lengkap.
"Berkas memang dikembalikan, dan kami sudah melengkapi dengan memeriksa ulang beberapa saksi yang merupakan peserta diksar dan sebelas panitia," jelasnya.
Dalam rekonstruksi nanti, lanjut Ade, pihaknya akan melibatkan seluruh peserta dan panitia diksar. Sementara untuk 3 korban meninggal akan diperankan oleh pengganti.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jarak pandang hanya 200 meter terjadi di dua daerah.
Baca SelengkapnyaKabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan saat ini tengah berjuang membawa turun 8 pendaki yang meninggal dunia saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaKondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.
Baca SelengkapnyaPuluhan personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaKondisi hingga sore ini, dari kejuhan api tidak terlihat hanya tinggal kepulan asap. Namun demikian, pihaknya tetap bersiaga.
Baca SelengkapnyaLaporan sementara, kebakaran berada di beberapa blok TN Gunung Ciremai yang berlokasi di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan.
Baca SelengkapnyaBasuki mengatakan, hujan juga membuat IKN menjadi macet total dan membuat pekerja menjadi lembur.
Baca SelengkapnyaApi yang membakar ratusan hektare hutan dan lahan itu masih belum padam.
Baca SelengkapnyaSulitnya medan dan tingginya intensitas erupsi Gunung Marapi membuat upaya evakuasi tidak bisa berjalan baik.
Baca Selengkapnya