Relawan LaporCovid-19 Pertanyakan Perbedaan Laporan Data Covid Pusat dan Pemda
Merdeka.com - Relawan LaporCovid-19, Lenny Ekawati memberikan penjelasan terkait postingan di akun IG LaporCovid-19. Menurut dia, postingan yang berkaitan dengan data Covid-19 tersebut merupakan upaya mereka untuk mendapatkan penjelasan pemerintah.
Dalam postingan tersebut disampaikan bahwa Kementerian Kesehatan menghilangkan 18.747 korban Covid-19 (26 persen) yang dilaporkan Kabupaten/Kota. Berdasarkan pantauan Tim LaporCovid-19, hingga 16 Juli 2021, jumlah korban meninggal yang dilaporkan Kabupaten/Kota sebanyak 90.144 orang. Ini berbeda dengan yang dilaporkan Kementerian Kesehatan/BNPB Satgas Covid yang hanya berjumlah 71.397 orang.
"Jadi kalau misalnya semua dari Kabupaten/Kota kami jumlahkan, sebenarnya tidak sama dengan apa yang dilaporkan oleh pemerintah pusat. Itu yang sebenarnya kita tanyakan justru," ujar dia kepada merdeka.com, Senin (19/4).
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Dia pun mengaku tidak mengetahui apa penyebab perbedaan data tersebut. Karena itulah mereka meminta penjelasan pemerintah lewat postingan di media sosial.
"Iya. kami ingin sebenarnya pemerintah membuka data," ujar dia.
Lenny menjelaskan, LaporCovid-19 mempunyai tim yang memantau laporan kasus Covid-19 Kabupaten/Kota. Pemantauan dilakukan harian dengan memperhatikan website resmi milik pemerintah Kabupaten/Kota.
"Jadi bukan website yang tidak resmi. Ini website resmi dari semua kabupaten kota yang ada di Indonesia," ujar dia.
"Kalau misalnya terjadi perbedaan dengan pusat sebenarnya kami juga mempertanyakan. Kami juga tidak tahu kenapa bisa begitu. Karena kalau dari pusat kami melihat adanya perbedaan," lanjut Lenny.
Pemantauan perkembangan kasus Covid-19 sudah dilakukan sejak saat Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengumumkan dua kasus pertama, Maret lalu. Tujuannya, untuk membantu pemerintah melihat penyebaran Covid yang terjadi. Dari situ pemerintah bisa merumuskan kebijakan yang akan diambil.
"Sejak covid diumumkan timLaporCovid sudah konsisten meminta (data) berapa jumlah tes yang dilakukan oleh masing-masing kabupaten kota. Bukannya untuk menjelek-jelekkan, justru kami ingin membantu pemerintah kira-kira apa kebijakan yang bagus dikeluarkan seperti apa. Bukannya ingin menjatuhkan," tandas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU Catat per 16 Februari: 23 Petugas KPPS dan 3 PPS Pemilu Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaKPU melaporkan enam petugas KPPS meninggal dunia dan 115 orang mengalami kecelakaan atau sakit saat Pilkada Serentak 2024
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaKemenkes mencatat 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaRinciannya, 136 orang di tingkat kecamatan atau PPK. Di tingkat PPS desa kelurahan ada 696 orang.
Baca SelengkapnyaHasyim Asy'ari mengatakan sebanyak 90 petugas KPPS meninggal dunia selama jalannya Pemilu
Baca SelengkapnyaData tersebut berdasarkan hasil laporan dari 37 Provinsi dan 508 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan akan memberikan santunan kepada ahli waris petugas KPPS meninggal dunia, cacat, ataupun luka-luka.
Baca SelengkapnyaKepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKemenkes mencatat ada 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya