Ridwan Kamil Desak DPR Cabut Moratorium Daerah Otonomi Baru
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta Anggota DPR membantunya mewujudkan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB). Kebijakan ini sangat penting untuk meningkatkan pemerataan pelayanan publik dan pembangunan.
Hal itu ia sampaikan saat menerima kunjungan kerja Komisi II DPR RI di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (19/12). Menurutnya, dengan penduduk nyaris 50 juta jiwa, sebanyak 27 pemerintah daerah kabupaten/kota tidak dapat memberikan pelayanan publik secara maksimal. Padahal, idealnya Jabar punya 40 daerah sesuai yang diwacanakan pada era orde baru.
Kondisi yang sudah terjadi bertahun-tahun ini akhirnya melahirkan ketidakadilan secara fiskal. Ia mencontohkan, Jawa Timur yang jumlah penduduknya sekitar 37 juta jiwa punya 38 kota dan kabupaten.
-
Kenapa Ridwan Kamil ingin memberikan anggaran ke RW? RK mengaku gagasannya itu juga pernah diterapkan saat dirinya didapuk menjadi Gubernur Jawa Barat. Progamnya itu diklaimnya bahkan membuat antusias warga Jabar kala itu. Di satu sisi, usulannya tersebut agar warga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian di wilayahnya masing-masing.
-
Apa usulan Baleg DPR tentang DKJ? Baleg DPR mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.
-
Siapa yang meminta peran aktif Pemda? Menteri ATR/BPN Minta Peran Aktif Pemda dalam Proses Sertifikasi Aset
-
Mengapa DPR RI mengajak komitmen bersama? Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin tekankan pentingnya komitmen bersama untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara.
-
Mengapa DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak kepala desa memperbaiki pengelolaan Dana Desa? 'Pastinya, kami ikut senang akan capaian ini dan semoga bisa memotivasi desa-desa lainnya. Sehingga, nantinya 179 desa yang ada di Bekasi bisa mendapat tambahan Dana Desa. Karenanya, kita perlu memperbaiki kinerja dalam pencapaian output dan outcome dari Dana Desa supaya bisa mendapatkan insentif tambahan,' ujar Puteri dalam Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa di Kabupaten Bekasi, Rabu (24/10).
-
Apa harapan Ridwan Kamil untuk suara Prabowo-Gibran? Ketua Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jabar Ridwan Kamil optimis raihan suara Partai Golkar dan pasangan Calon Presiden (Capres) nomer urut 2, Prabowo-Gibran bisa maksimal.
"Ketidakadilan fiskal yang perbedaannya dengan Jatim hampir Rp15 triliun," kata dia.
Menurutnya, pemekaran wilayah sudah harus diberlakukan. Sehingga, negara memberikan ruang agar negara bisa mengambil keputusan sesuai urgensinya. Ia mencontohkan, wacana Papua mau dimekarkan kemudian ibu kota baru.
Pria yang akrab disapa Emil ini membuktikan bahwa daerah otonomi yang tergolong baru di Jawa Barat seperti Kabupaten Banjar dan Kabupaten Pangandaran bisa membuktikan kinerjanya dengan meraih beragam penghargaan. Tingkat penganggurannya pun masuk kategori terendah seluruh Jawa Barat.
Jika kebijakan DOB kembali diberlakukan, Emil akan memprioritaskan beberapa wilayah berdasarkan rasio penduduk untuk dimekarkan. Seperti di kawasan Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, Cianjur dan Bogor.
"Jika daerah tingkat duanya tidak bisa, mohon desa-desa kami juga karena jaraknya besar-besar, penduduknya banyak, bisa dimekarkan, sehingga kesejahteraan dan pelayanan bisa lebih dekat," ucapnya.
"Kalau memang tidak bisa DOB dimekarkan, tolong buatlah sebuah keadilan politik keuangan di mana berbanding lurusnya jangan dengan jumlah daerah, tapi dengan jumlah penduduk."
Sementara itu, pimpinan Komisi II DPR Saan Mustopa mengaku akan menyampaikan usulan DOB Jabar ke pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. "Kami akan mendiskusikan dengan Kemendagri untuk membuka moratorium, tapi moratorium yang terbatas. Dibukanya terbatas untuk daerah-daerah yang sangat penting dan memang objektifnya sangat membutuhkan DOB," ucapnya.
"Tapi kita dari Komisi II nanti akan berusaha mendorong semaksimal mungkin agar DOB ini bisa diwujudkan," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tito sempat mengatakan bahwa akan mengonsultasikan desain besar penataan daerah (desartada) kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya300 Daerah Otonomi Baru Diusulkan, Jokowi Tegaskan Tidak Ada Pemekaran
Baca SelengkapnyaGibran Rakabuming Raka enggan menanggapi wacana Wakil Presiden diberikan kewenangan sebagai Dewan Kawasan Aglomerasi.
Baca SelengkapnyaDirektorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri menggelar Rakornas Produk Hukum Daerah di Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis (14/9).
Baca SelengkapnyaHeru menjelaskan, pencabutan status ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) harus melewati proses yang cukup panjang.
Baca SelengkapnyaMendagri belum menerima surat dari DPR maupun draf RUU DKJ.
Baca SelengkapnyaDPRD Jabar berharap yang ditetapkan menjadi Pj Gubernur mampu menuntaskan RPJMD untuk mewujudkan provinsi juara lahir batin dengan inovasi dan kolaborasi.
Baca SelengkapnyaDPD menilai, atribusi wewenang kepada Wapres harus berdasarkan pelimpahan Presiden.
Baca SelengkapnyaKetua Bamus Papua, Willem Frans Ansanay melihat dengan adanya DOB di Papua akan memudahkan penanganan kasus HAM.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil berharap, dengan undang-undang Daerah Khusus Jakarta semua pihak dapat melahirkan kemajuan yang membanggakan.
Baca SelengkapnyaGibran memutuskan untuk tidak banyak bicara mengenai RUU Daerah Khusus Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi menghargai langkah cepat DPR yang membatalkan untuk merevisi undang-undang Pilkada.
Baca Selengkapnya