Ridwan Kamil Kenang Mantan Majelis Syura PKS: Banyak Beri Nasihat saat Jumpa

merdeka.com Sekitar 4 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengucapkan bela sungkawa atas berpulangnya Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera 2005-2015, Hilmi Aminuddin meninggal dunia pada Selasa (30/60) siang. Ia mengaku kehilangan sosok guru.

"Saya atas nama pribadi dan pemprov jabar turut berduka cita atas berpulangnya KH Hilmi Aminudin yang berpulang, semoga diterima Iman Islam dan ditempatkan terbaik di sisinya, saya masih ingat waktu dulu beliau banyak memberikan banyak nasihat saat perjumpaan pribadi. Nasihatnya menjadi bekal dalam kehidupan saya, dan tentunya keluarga yang meninggal diberi kekuatan juga, dan pada partai PKS saya juga menghaturkan bela sungkawa," kata dia di Gedung Pakuan, Kota Bandung.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Umum DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat, Haru Suandharu. Menurutnya, kader PKS di seluruh Indonesia sangat kehilangan sosok almarhum yang dianggap sebagai orang tua sekaligus guru.

Orang lain juga bertanya?

"Saya kenal beliau, sekitar 20 tahun lalu. Saya, selalu hadir di ceramah-ceramah beliau. Almarhum pun selalu mengajarkan agar anak muda jangan takut berbuat salah, selalu berani mencoba dan berdiri di pihak yang lemah serta membutuhkan bantuan," kata dia.

Pertemuan terakhir dengan almarhum terjadi sekira enam bulan lalu. Sejak pandemi Covid-19 terjadi, pertemuan secara fisik terkendala. Namun, komunikasi tetap dilakukan secara digital.

Mengenai dugaan meninggal karena Covid-19, ia mengaku belum mengetahui secara pasti. Namun, sepengetahuannya, almarhum memiliki penyakit kental darah karena usia yang sudah tua.

"Belum tahu (penyebab Covid-19), itu keluarga yang tahu," kata dia.

Sementara itu, anggota DPRD Jabar dari fraksi Partai PKS, Abdul Hadi Wijaya mengaku mendapatkan informasi mengenai Covid-19, meski belum mendapat konfirmasi dari pihak keluarga.

Jenazah dimakamkan di Lembang, Bandung Barat. Proses pemakaman jenazah akan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. "‎Pemakamannya sendiri sekarang sedang diurus karena harus dengan prosedur kesehatan," katanya.‎

(mdk/rhm)