Ridwan Kamil Tanggung Jawab & Minta Maaf Soal Kerumunan Sambut Rizieq di Megamendung
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan pemerintah Kabupaten Bogor tidak memberikan izin terkait acara kerumunan menyambut pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Syihab di kawasan Simpang Gadog, Megamendung, pada Jumat (13/11). Kedatangan Rizieq Syihab saat itu untuk menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Syariah di kawasan tersebut.
"Bahkan aparat melalui Kodim sudah melobi malam harinya untuk mengimbau agar acara dibatasi sesuai protokol kesehatan," kata Ridwan Kamil di Makodam Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (17/11).
Dia mengatakan, pendekatan secara edukasi dan persuasif sudah dilakukan agar acara tidak dilakukan memicu kerumunan. Namun fakta di lapangan, ribuan orang menyambut acara tersebut.
-
Siapa yang memimpin diskusi tentang pencegahan hoax di Pekanbaru? Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa yang diundang Habib Rizieq? Siang ini kami diundang makan nasi kebuli oleh beliau 🙏 Sambil mendiskusikan perkembangan dakwah yang sejuk. Serta dakwah untuk senantiasa MENGHARUMKAN AGAMA ISLAM. Sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah (SAW)...,' tulisnya dalam keterangan.
-
Bagaimana acara tersebut? Acara gender reveal diadakan serentak dengan ulang tahun Michael di Bali, yang membuat momen tersebut sangat menarik.
-
Bagaimana Ridwan Kamil menyelesaikan masalah penolakan? Meski sempat diwarnai keributan, acara penyerahan rekomendasi berupa dokumen yang diberikan Ketua Bamus Betawi Muhammad Rifki alias Eki Pitung kepada RK tetap berlangsung. RK pun berdiskusi dengan masyarakat setempat hingga acara itu selesai.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
"Namun keesokan harinya, karena suasana terjadi euforia. Seperti halnya demonstrasi yang kadang-kadang jumlah besar itu terjadi dua pilihan. Apakah menegakkan secara represif atau melakukan pendekatan humanis mengawal memantau. Jangan sampai ada hal-hal yang merugikan secara publik," imbuh dia.
Dia menjelaskan bahwa terkait izin itu adalah kewenangan dari kepala daerah di tingkat kabupaten kota. Pemerintah Provinsi di luar DKI Jakarta memiliki hierarki bupati, wali kota terpilih. Maka setiap ada hal teknis, kata dia, diskresinya ada di wali kota dan bupati.
Dia mengilustrasikan, pemerintah provinsi Jawa Barat melarang pembukaan bioskop. Namun, karena beberapa pertimbangan, sejumlah daerah memutuskan membuka bioskop setelah melakukan beragam pertimbangan dan perhitungan teknis lokal.
Saat itu, kepolisian mengambil tindakan humanis yaitu menghimbau sambil mengawal. Walaupun keputusan ini akhirnya memberikan konsekuensi dinamika di kepolisian.
"Sahabat kami pak Kapolda (Irjen Rudy Sufahriadi), terjadi pergeseran (jabatan). Beliau adalah orang baik beliau adalah pejuang Covid-19 bersama kami bahkan dengan patriotismenya menjadi relawan vaksin," terang dia.
"Saya paham betul dari awal sampai akhir, tapi apapun itu kami bisa memahami dan mendoakan beliau mendapatkan kemudahan urusan-urusan di jabatan baru dan tentunya tetap mengawal Jawa Barat melalui cara-cara yang baru," imbuh dia.
Ridwan Kamil mengimbau masyarakat khususnya pemimpin ormas, komunitas, golongan agar bisa memahami bahwa dalam situasi pandemi tidak bisa mengandalkan pemerintah saja. Butuh partisipasi publik agar situasi pandemi bisa dilewati tanpa dinamika.
"Silakan berkegiatan, silakan produktif. Bikin acara tapi menggunakan Adaptasi Kebiasaan Baru. Jangan produktif, tapi pakai pola kebiasaan lama. Harapan inilah saya ingin sampai kepada semua pihak, kepada semua ormas keagamaan, termasuk FPI," ujar dia.
Pria yang akrab disapa Emil ini pun mengakui dirinya adalah orang yang patut disalahkan atas terjadinya kerumunan dalam acara di Megamendung. Namun ada beberapa dinamika yang terjadi dan pertimbangan yang diambil sebelum acara tersebut terselenggara.
"Yang di Megamendung yang pertama apapun yang terjadi di wilayah provinsi Jawa Barat ini tentulah tanggung jawab Gubernur. Jadi kalau peristiwa hari ini ingin mencari siapa yang bertanggung jawab tentunya saya," kata Emil.
"Saya menghaturkan permohonan maaf jika dinamika-dinamika ini membuat situasi mungkin kurang baik, teriring juga untuk memperbaiki kekeliruan dalam manajemen penanganan Covid-19 di mata banyak pihak," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Kholid hal itu hanya sebuah ekspresi sebagian warga yang belum mengenal Ridwan Kamil secara langsung
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil-Suswono menggelar kampanye akbar perdana di Lapangan Cendrawasih, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Jakarta yang terkena dampak kemacetan akibat adanya kampanye akbar di GBK.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil atau Bang Emil berkunjung ke Kantor Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di Jatinegara, Jakarta Timur pada Jumat (6/9) malam.
Baca SelengkapnyaKampanye Akbar di GBK Sebabkan Kemacetan, Prabowo Minta Maaf
Baca SelengkapnyaTentunya dalam bertamu juga ada adab. Ia menggarisbawahi jika bertamu jangan dilakukan secara mendadak.
Baca SelengkapnyaKetua Forum Betawi Rempug (FBR) Rawa Bunga Abah Latief menjelaskan peristiwa tersebut hanya masalah kesalahpahaman dan miskomunikasi.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaMunaslub itu akhirnya menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua dan menggeser posisi Arsjad Rasjid.
Baca SelengkapnyaMenurut Ridwan Kamil, belum masuk kampanye saja hasil survei paslon Rido sudah tinggi.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat mencecar Ridwan Kamil dengan puluhan pertanyaan terkait laporan dugaan pelanggaran kampanye di Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK), merespons Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang menyebut debat cagub-cawagub Jakarta masih terlalu normatif.
Baca Selengkapnya