Ridwan Kamil Ungkap Ada 492 Kasus Covid-19 di Jabar yang Kategori Probable Omicron
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat 492 kasus positif Covid-19 probable varian omicron. Secara umum, kasus Covid-19 mengalami peningkatan sejak awal tahun 2022.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (31/1).
492 Kasus probable omicron ini berdasarkan hasil pengetesan yang dilakukan pada 21 sampai 28 Januari. Istilah itu mengacu pada kemiripan gejala varian omicron. Namun, kepastiannya perlu dilakukan pengetesan kembali.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
“Belum menjadi omicron karena harus dilakukan pengetesan sequens genome lagi satu kali lagi, apakah ini yang 492 ini varian Delta, Alfa atau Omicron, itu nanti, tapi di hari ini jumlah itu masu kategori yang positif tapi belum pasti onicorn kita tunggu mudah-mudahan tidak, tapi apapun itu tentunya kita akan treatment,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Di luar data tersebut, kasus pertama yang menyerang 15 pasien yang terkonfirmasi virus omicron sudah sembuh. Lalu, pada kasus kedua, sudah 18 orang dinyatakan sembuh.
Kasus Covid-19 sejak awal Januari 2022 mengalami peningkatan. Data 30 Januari 2022 kasus hariannya mencapai 2.548. Indikator lainnya adalah keterisian rumah sakit yang juga mengalami peningkatan. Rata kenaikan keterisian rumah sakit 0,95 persen per hari.
Pada 1 Januari keterisian rumah sakit berada di angka 1,3 persen. Lalu, akhir Januari ini sudah mencapai 15,81 persen. Jika tren terjaga, diprediksi pada 13 Februari angkanya bisa mencapai 28-30 persen.
“Di jawa barat lonjakan terhadap rumah sakit sudah mulai terasa. per hari ini sekitar 15 persen, dari paling rendah sekitar 1,3 persen di tanggal 2 Januari. Jadi sebenarnya bisa disimpulkan memang libur panjang atau perjalanan besar di libur bersama ini mempunyai pengaruh terhadap penyebaran,” ucap Ridwan Kamil.
Secara umum, kasus aktif atau pasien yang masih menjalani isolasi, dalam perawatan dan belum dinyatakan negatif Covid-19 sebanyak 13.836. Dari sisi vaksinasi, sasaran masyarakat umum untuk dosis I sudah mencapai 86,98 persen, lalu dosis II 58,15 persen
Kategori vaksinasi lansia dosis I sudah mencapai 77,75 persen dan dosis 2 48,33 persen. Kemudian, anak-anak yang sudah menerima dosis I sebanyak 84,26 persen, dosis II di angka 11,30 persen.
Ridwan Kamil menyebut wilayah yang menjadi sebaran didominasi daerah Bodebek. Lalu, disusul Bandung Raya.
“Jadi (kasus Covid-19) termasuk yang 400-an (probable omicron) juga ngumpulnua di sana. Dari dulu udah rumus yang sama yang kedua Bandung Raya kan begitu tapi tidak setinggi Bodebek,” pungkasnya.
BOR Meningkat
Sementara itu, keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) yang meningkat menjadi salah satu indikator lonjakan kasus Covid-19 di awal tahun 2022. Ridwan Kamil meminta evaluasi menyeluruh sekaligus memastikan status kedaruratan pasien.
Kasus Covid-19 sejak awal Januari 2022 mengalami peningkatan. Data 30 Januari 2022 kasus hariannya mencapai 2.548. Indikator lainnya adalah keterisian rumah sakit yang juga mengalami peningkatan. Rata kenaikan keterisian rumah sakit 0,95 persen per hari.
Pada 1 Januari keterisian rumah sakit berada di angka 1,3 persen. Lalu, akhir Januari ini sudah mencapai 15,81 persen. Jika tren terjaga, diprediksi pada 13 Februari angkanya bisa mencapai 28-30 persen.
Kemudian, tercatat ada 492 kasus probable omicron ini berdasarkan hasil pengetesan yang dilakukan pada 21 sampai 28 Januari. Istilah itu mengacu pada kemiripan gejala varian omicron. Namun, kepastiannya perlu dilakukan pengetesan kembali.
“Kami juga minta mengecek agar tidak seperti di Jakarta, (Gubernur DKI Jakarta) Pak Anies (Baswedan) pernah menyampaikan bahwa kenaikan BOR-nya itu ternyata preferensi, bukan karena harus ke rumah sakit, jadi orang yang OTG Daripada di rumah dia milih ke rumah sakit. Nah ini membuat kebingungan dalam statistik,” ujar dia.
“Nah karena fenomena itu di Jakarta terjadi, saya meminta kepala daerah di Jawa Barat mengecek ya apakah yang di rawat rawat di rumah sakit memang harus dirawat atau sebenarnya orang yang bisa di rumah tapi punya preferensi ingin di rumah sakit. Nah kita akan melakukan penertiban dengan persuasif supaya yang di rumah sakit betul-betul yang memang punya komorbid atau butuh perawatan ekstra,” ia lanjutkan.
Di sisi kesiapan fasilitas rumah sakit, ia sudah mengecek langsung ke beberapa daerah, seperti Bekasi dan Kuningan. Ridwan Kamil mengklaim bahwa persiapan jika ada lonjakan kasus sudah maksimal.
“Saya kunjungi juga persiapan-persiapan rumah sakit untuk didatangi nanti kalau kasus memang sudah mulai agak parah, baik kamar fasilitas maupun oxygen generator dan lain-lain," terang dia.
“Terakhir titip kepada masyarakat, saya yakin juga sudah pandai melihat dan bisa memilah agar tetap melakukan prokes, kasus lagi naik intinya begitu, mohon kewaspadaan jangan menyepelekan, biasanya di dalam kebosanan ada kelengahan, di dalam kelengahan ada potensi kita mendapat banyak masalah di pengendalian. Tadi juga dilaporkan ekonomi semua lagi bagus ya jadi jangan sampai ekonomi bagus ini terkendala lagi oleh situasi kita yang tidak disiplin,” pungkasnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya