Risma Beri Akses Kependudukan dan Pekerjaan ke 5 Tunawisma yang Ditemui di Jakarta
Merdeka.com - Lima tunawisma yang ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta beberapa hari lalu dibawa ke Balai Kementerian Sosial, Bekasi. Direncanakan, Rabu pekan depan lima tunawisma akan diproses identitas kependudukan.
Risma mengatakan, akses kependudukan bagi para tunawisma menjadi penting. Sebab selama ini, Risma berpandangan, para tunawisma menjadi kaum sosial kelas bawah namun tidak mendapat bantuan sosial akibat tidak memiliki identitas kependudukan yang jelas.
"Kami sudah bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mereka bisa kita akseskan kependudukannya. Itu akan memudahkan kami atau sesuai dengan pedoman yang harus kita ikuti bahwa mereka harus mempunyai data kependudukan yang jelas sehingga mungkin bulan depan mereka bisa menerima bantuan," ujar Risma di Balai Kemensos, Bekasi, Jumat (8/1).
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Bagaimana Risma mendekati penerima bansos? 'Misalkan kemarin saya temukan ada anak yatim enggak ada orang tuanya. rumahnya di jurang, itu saya masuk harus jalan kaki 1 kilo gitu itu enggak ada orang tuanya, saya harus rayu dia. maukah kamu ikut di tempat kami? jadi, saya datang untuk itu,' ujarnya.
-
Siapa saja pengemis kaya raya di Indonesia? Berikut ini 5 pengemis yang ternyata kaya raya: Legiman di Pati, Jawa Tengah Pada tahun 2019, seorang pengemis bernama Legiman terciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta. Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari. Sri Keryati di Jakarta Pusat. Dia kedapatan memiliki jumlah emas dan uang hingga Rp23 juta. Sri terjaring petugas dinas sosial saat tengah mengemis di JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Dari PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) itu, petugas mendapatkan sejumlah emas, uang kertas sebesar Rp22.750.000 dan uang receh sebanyak Rp313.900. Sehingga totalnya berjumlah Rp23.063.900. Muklis di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menjaring pengemis bernama Muklis yang memiliki harta yang banyak. Muklis terjaring di Flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat digeledah, Muklis kedapatan memiliki uang Rp90 juta. Uang itu dikumpulkan dari hasil mengemis selama 6 tahun. Uang tersebut dalam bentuk pecahan Rp100 ribu mencapai Rp80 juta. Uang pecahan Rp50 ribu total Rp10 juta. Uang pecahan Rp20 ribu, dan uang receh kecil sebanyak Rp250 ribu. Luthfi Haryono di Gorontalo Pengemis di Gorontalo, bernama Luthfi Haryono membuat heboh jagat media sosial. Luthfi juga berkedok sumbangan masjid dengan membawa proposal ilegal ke setiap rumah dan warung. Waktu ditangkap Luthfi kedapatan bawa uang Rp43 juta dan emas. Sri Siswari Wahyuningsih di Semarang, Jawa Tengah Siswari diketahui memiliki deposito sebesar Rp140 juta dan rekening tabungan sebesar Rp16 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki surat BPKB kendaraan roda dua. Pengemis terlihat sangat lusuh itu mempunyai tiga anak yang saat ini duduk di bangku kuliah. Bahkan ketiga anaknya kuliah di kampus ternama Kota Semarang. Anaknya yang pertama berinisial HMS kuliah di Universitas Perbankan (Unisbank) di Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang. Kemudian anak kedua berinisial SMS kuliah di jurusan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Agung (Unisula), Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang.
-
Apa bisnis yang dijalankan Risma? Dilansir dari channel Youtube, Teman Kopi, wanita asal Jambi itu bercerita bahwa berwirausaha sudah ia lakoni sejak kuliah. Selama berstatus sebagai mahasiswi manajemen, Risma pernah mencari penghasilan melalui model foto. Dia juga sempat mencoba peruntungan dalam dunia bisnis dengan berjualan tas kulit, meskipun akhirnya bisnis tersebut gagal. Risma kembali mencoba bisnisnya dengan berjualan hijab. Meski sering mengalami kegagalan, Risma tetap gigih.
-
Kenapa kesenjangan terjadi di masyarakat? Kesenjangan dalam masyarakat bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan.
-
Bagaimana Risma ingin Poltekesos selesaikan masalah sosial? Mensos berharap dengan pengetahuan solusi yang kaya, para civitas bisa menyelesaikan implikasi permasalahan sosial yang timbul karena pembangunan atau perubahan.
Selain memberikan akses kependudukan, kepada lima tunawisma tersebut, Risma juga menyatakan akan memberikan akses untuk bekerja. Namun sebelum bekerja, mereka akan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu di Balai. Durasi pelatihan disebut Risma tidak sebentar.
Mantan Wali Kota Surabaya itu berpendapat, para tunawisma merupakan kelas sosial paling rendah, namun tidak mendapat akses apapun untuk keluar dari kemiskinan.
Untuk itu, dia berkomitmen akan mengupayakan para tunawisma bisa mendapatkan pelatihan meningkatkan kemampuan diri dan menghasilkan pemasukan kehidupan sehari-hari.
"Kita akan mempekerjakan 5 orang kemarin pemulung yang kita temukan dari berbagai kawasan dia bisa bekerja saya sudah akseskan ke tempat kerja dan insya allah mereka akan bekerja," ujarnya.
Kemudian, politikus PDIP itu mengaku heran dengan tudingan rekayasa yang mengarah kepadanya. Sebab, berdialog kepada tunawisma tersebut adalah hal yang spontan saat menuju kantor Kementerian Sosial.
"Ya saya gimana bisa setting itu, saya ndak kenal, saya tuh mau ke Jakarta ndak tau mau ke mana, saya enggak hafal jalannya, ya gimana saya mau nyetting gitu yah," ujar Risma.
Dia menuturkan, kegiatan yang diperdebatkan oleh publik saat ini sejatinya telah dilakukan saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Jawa Timur. Bahkan, imbuhnya, saat masih menjadi wali kota aktif memberi bantuan kepada tunawisma pernah dilakukan saat mengunjungi Jakarta.
"Jadi bukan jadi Menteri Sosial pun saya saya selalu perhatikan orang-orang seperti itu," tuturnya.
Risma pun menegaskan bahwa kegiatannya ke lapangan bukan blusukan sebagaimana yang dituding beberapa pihak.
"Sebetulnya saya enggak blusukan saya hanya ke kantor, lewat ketemu (tunawisma) jadi itu yang terjadi nanti bisa ditanya ke supir saya," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPRD DKI Jakarta mempertanyakan warga menengah atas yang tinggal di rusunawa.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengaku banyak kelompok disabilitas belum mendapatkan kartu subsidi atau Kartu Layanan Gratis (KLG) yang ingin naik TransJakarta dan Mikrotrans.
Baca SelengkapnyaRK kemudian membeberkan sejumlah cara untuk mencintai warga miskin kota melalui programnya seperti kredit tanpa bunga.
Baca SelengkapnyaMenurut mantan Wali Kota Surabaya ini, memimpin suatu daerah memiliki tanggung jawab yang besar
Baca SelengkapnyaRisma akan turun langsung jika terjadi permasalahan di lapangan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK) bakal mendatangi Kampung Bayam, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaRisma masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMereka yang keluar dari kemiskinan termasuk lebih dari 3.500 keluarga dari penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI akan Beri Bansos ke Warga Pendatang Ber-KTP Jakarta, Apa Syaratnya?
Baca Selengkapnya