Rumah Panggung di Sidrap Diamuk Si Jago Merah, Kakek 83 Tahun Tewas Terbakar
Merdeka.com - Satu unit rumah panggung di Desa Bolabulu, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), terbakar, Senin (23/5) malam sekitar pukul 21.30 Wita. Seorang pria lanjut usia (lansia) bernama Pagganti (83) meninggal dunia dalam peristiwa itu.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pitu Riase Inspektur Polisi Dua (Ipda) Amiruddin mengatakan Kakek Pagganti diduga terjebak saat si jago merah melahap rumah panggung miliknya. Jasadnya ditemukan dalam kondisi hangus.
"Kebakaran diperkirakan terjadi pukul 21.30 Wita. Korban meninggal dunia dan terdapat luka bakar di sekujur tubuh," ujarnya, Selasa (24/5).
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Siapa yang terkejut saat rumahnya terbakar? Namun, saat ini pedangdut cantik tersebut telah menyediakan tempat tinggal baru untuk sang ayah tercinta yang sangat terkejut ketika rumahnya terbakar.
-
Siapa yang meninggal akibat kebakaran gudang elpiji? Pasien yang meninggal dunia bernama Muqhis Bayudi (29), akibat luka bakar 56 persen di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah atau Sanglah, Kota Denpasar pada Sabtu (15/6) malam.
Amiruddin mengungkapkan jasad korban ditemukan petugas pemadam kebakaran (damkar) di dekat tangga.
Kebakaran Diduga Dipicu Ledakan Kompor Gas
Kebakaran di rumah Pagganti diduga akibat ledakan kompor gas. "Anaknya bernama Darma yang tinggal terpisah sempat mendengar suara ledakan dari rumah korban. Setelah itu Darma memberitahukan kepada kakaknya," kata jelasnya.
Darma dan kakaknya bernama Hamsah melihat kobaran api di rumah ayahnya. Kedua anak korban pun langsung berteriak meminta tolong kepada warga untuk memadamkan api.
"Waktu mereka datang api sudah cukup besar. Sehingga Darma berteriak meminta tolong warga untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya," kata dia.
Selang beberapa waktu, petugas Damkar dari Kecamatan Tanru Tedong tiba di lokasi. Setelah itu, si jago merah berhasil dijinakkan.
"Api baru bisa dipadamkan setelah personel Damkar dari Kecamatan Tanru Tedong tiba. Setelah itu, jasad korban ditemukan di dekat tangga oleh petugas damkar," ucapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Api yang awalnya dinyalakan untuk membakar daun bambu kering, tiba-tiba menyebar dengan cepat dan melahap ranting-ranting di sekitarnya.
Baca SelengkapnyaMengenai penyebab pasti kebakaran masih akan ditelusuri kembali.
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,
Baca SelengkapnyaJasad korban saat ini telah dievakuasi oleh petugas ke RSCM.
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat di rumah tersebut terjadi pada pukul 02.48 WIB.
Baca SelengkapnyaSatu unit rumah di Jalan Terogong Raya Kel. Cilandak Barat, Jakarta Selatan terbakar pada Rabu (12/6). Dalam insiden itu, satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJasad nenek Katinam ditemukan di lantai 2 rumah dilahap api.
Baca SelengkapnyaPetugas pemadam kebakaran Kabupaten OKU, Dio Suharyadi (35) gugur saat bertugas. Sementara rekannya, ER (25) masih dalam perawatan.
Baca SelengkapnyaApi muncul dari atap rumah lalu cepat membesar karena seluruh rumah terbuat dari kayu yang sudah lapuk.
Baca SelengkapnyaAkibat kebakaran itu, dapur rumah korban hangus. Jasad korban ditemukan tergeletak di meja dapur
Baca SelengkapnyaSaat kebakaran terjadi, pemilik rumah bersama orang tua kedua korban berangkat ke desa lain untuk mengikuti acara adat Tarik Batu.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca Selengkapnya