Rusuh penggusuran lahan PT KAI, 5 warga diamankan polisi
Merdeka.com - Sebanyak lima orang warga Kebonharjo, Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah diamankan polisi. Penyerangan itu dilakukan warga dengan beragam cara. Ada yang dilakukan penyerangan dengan senjata tajam dan ada melempar batu berukuran besar.
Fakta itu diungkapkan oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin saat memimpin langsung upaya pengamanan proses relokasi lahan PT KAI guna pengaktifan kembali jalur rel dari Stasiun Tawang menuju ke Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang.
"Siap jendral! Lempar-lempar bom molotov jendral itu sudah dipersiapkan. Pelaku pelemparan sudah kita amankan 5 orang (warga) kita amankan saat naik ke atas genteng. Melempar anggota kita jenderal! Siap!" tegas Kombes Pol Burhanudin saat ditelepon Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono terkait kericuhan proses relokasi lahan PT KAI Kamis (19/5) petang tadi.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
Kemudian akibat aksi pelemparan yang dilakukan oleh warga meyebabkan 7 anggota Brimob Polda Jateng pingsan. Dua di antaranya mengalami luka yang cukup parah. Sehingga dua anggota polisi harus dirujuk dan dilarikan ke RSUP Dr Kariadi Kota Semarang untuk menjalani perawatan.
"Jadi senjata kita pelontar gas airmata meledak di kamar. Tidak sempat terlontar di kamar senjata anggota. Kayak revolver panjang. Pelontar robek bagian tangan kiri. Akibat senjata anggota. Siap! Jenderal! Perintah jenderal. Situasi landai hanya dua korban dirujuk dan dibawa ke rumah sakit RSUD Kariadi," terangnya.
Dalam perbincanganya melalui telepon seluler itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono melalui teleponnya kepada Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudian memerintahkan supaya tidak menggunakan peluru tajam. Melainkan hanya menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk menghalau
"TKP nya menjelang di pojok Jalan Ronggowarsito. Peluru karet jendral! Siap! Gas air mata jenderal! Sehingga kita pada bersin-bersin Jenderal. Jalan Ronggowarsito Yos Sudarso Jenderal. Masih ada sekitar 17 rumah lagi Jenderal. Secepatnya Jenderal. Saya tungguin hari ini. Hari ini Jendral," tuturnya.
Usai berbincang dengan Kapolda Jateng, Kombes Pol Burhanudin menegaskan kelima warga yang telah menganiaya anggota polisi akan diproses secara hukum.
"Saya bukan membela PT KAI. Saya loyal sama institusi. Secara de facto maupun secara de jure. Itu anak buah saya digedik. Pakai batu dari atas. Akan saya proses itu pemuda-pemuda yang melakukan perlawanan dan melukai anggota saya. Enggak ada anggota saya yang melarikan diri. Nawacita juga begitu!" ungkapnya.
Pasalnya, sesuai dengan perintah yang dia sampaikan kepada anggotanya bahwa anggota Brimobda Polda Jateng yang mengamankan harus menahan emosi dan menahan diri dari amukan warga.
"Saya kasih APP. Pasukan sebanyak 55 SSK. Mana kala membantu PT KAI jangan keluarkan kata-kata jorok. Ini bukan duduk-duduk manis. Yang kerja PT KAI jangan sampai benturan. Demi Allah! Demi Rasulullah. Saya perintahkan kepada anggota tolong amankan, di radius 300 meter! Lalu Dem! Dem! Bisa dilihat di rumah sakit bolong itu semuanya," ujarnya.
Sampai petang ini, suasana paska ditariknya ribuan pasukan di perkampungan Kebonharjo, Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah yang dikenal banyak preman itu masih terlihat mencekam. Ribuan batu-batu masih berserakan di beberapa gang. Beberapa warga yang berupaya melakukan perlawan yang tadinya mondar mandir, kini masuk ke rumah masing-masing karena saat ini hujan turun dan mengguyur Kota Semarang.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tawuran antar-warga kerap terjadi berulang di lokasi dekat pasar gembrong
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.
Baca SelengkapnyaNasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaSaat ini Anggota Polri sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca SelengkapnyaDelapan warga yang ditangkap itu akan diproses hukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus pelaku penyiraman air keras terhadap anggota Brimob saat tawuran di kawasan Mall Basura, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaAkibat insiden itu, korban pun kehilangan jarinya akibat sabetan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto membongkar isi gudang yang meledak di Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim
Baca SelengkapnyaPihak damkar sangat menyayangkan tindakan warga yang merusak armada dan juga memukul personel Damkar Makassar
Baca Selengkapnya