Saat 17 napi kabur, Rutan Palembang hanya dijaga 7 sipir
Merdeka.com - Sebanyak 17 narapidana rumah tahanan (rutan) Klas I Pakjo Palembang kabur usai menjebol teralis besi. Saat peristiwa tersebut, hanya tujuh sipir yang bertugas berjaga.
"Sipir atau petugas jaga hanya 7 orang," ujar Kepala Kanwil Kemenkum HAM Sumsel, Sudirman D Hury kepada wartawan, Jumat (26/5).
Sudirman mengakui jika rutan tersebut sudah over capacity. Dari daya tampung hanya 750 orang, rutan kini dihuni sebanyak 1.600 narapidana.
-
Di mana penjara over kapasitas di Jawa Tengah? Berbagai cara untuk menanggulanginya mulai pendistribusian narapidana ke tempat-tempat yang masih longgar hingga program asimilasi.
-
Apa yang dilakukan narapidana di Lapas Sijunjung? Berada di rumah tahanan tidak membuat para narapidana di Lapas Sijunjung Sumatera Barat berdiam diri meratapi nasib buruk. Mereka pun tidak berhenti berkreasi, salah satunya menyulap limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Bagaimana cara Kanwil Kemenkumham mengatasi over kapasitas? Jadi narapidana yang menghuni lapas yang overload, kemudian didistribusikan atau dipindahkan ke rutan terdekat yang masih longgar. Terus yang di Rutan Solo juga begitu. Jadi, kebanyakan warga binaan yang dioper itu ke rutan-rutan yang masih punya sisa kamar hunian.
"Emang over kapasitas. Dari idealnya 750 orang yang kita tampung 1.600. Sipir atau petugas jaga hanya 7 orang."
Sementara itu, buntut kaburnya 17 napi, lanjutnya, sebanyak 50 narapidana kini dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Merah Mata Palembang.
Para napi yang dipindahkan itu dibawa menggunakan bus milik Polresta Palembang. Dikabarkan, mereka adalah kepala pecong (pimpinan) napi di Rutan Palembang. Namun, belum diketahui keterlibatan 50 napi dalam insiden kaburnya tahanan.
"Ini pemindahan rutin, hanya mengurangi kapasitas," ungkap Sudirman.
Sebelumnya, sebanyak 17 tahanan dan napi Rutan Pakjo Palembang kabur, Jumat (26/5) pukul 01.45 Wib. Mereka keluar penjara dengan menjebol teralis penjara setelah dipotong pakai gergaji.
Informasi dihimpun, petugas rutan awalnya mengecek blok E nomor 9. Namun, petugas kaget karena 17 napi sedang memanjat tembok menggunakan kain sarung. Delapan napi ditangkap kembali dan sisanya berhasil kabur.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya membongkar kondisi Rutan Kelas I Salemba usai inspeksi mendadak (sidak).
Baca SelengkapnyaCara tujuh tahanan Rutan Salemba kabur terbongkar. Mereka kabur dengan memotong teralis besi penjara.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah mengantongi data-data tahanan dan narapidana yang kabur.
Baca SelengkapnyaHingga pukul 12.00 WIB ini, tercatat sudah tujuh tahanan yang berhasil ditangkap kembali oleh Tim Khusus Polresta Pekanbaru, dan Polda Riau.
Baca SelengkapnyaDalam satu kamar tahanan hanya ada satu narapidana yang diawasi 24 jam nonstop dari kamera pengintai.
Baca SelengkapnyaMasalah daya tampung lapas dan rutan tidak mudah diatasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah tahanan yang kabur sudah ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaPetugas rutan telah melakukan pengecekan dan penyisiran di sekitar are rutan sekaligus berkoordinasi dengan kepolisian.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca SelengkapnyaSalah satu tahanan yang kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas.
Baca SelengkapnyaMurtala Ilyas merupakan otak intelektual dalam jaringan narkoba Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta.
Baca SelengkapnyaHal itu perlu dilakukan agar kejadian ini tidak terulang kembali.
Baca Selengkapnya