Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat alumni 212 bela Hary Tanoe karena balas budi

Saat alumni 212 bela Hary Tanoe karena balas budi Hary Tanoe. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Alumni aksi 212 yang dikenal dengan saat itu dengan aksi bela agama terkait ucapan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) menggelar long march dari Masjid Sunda Kelapa menuju Komnas HAM usai Salat Jumat nanti. Dalam aksinya itu, mereka menyampaikan beberapa isu.

"Menanyakan ke Komnas HAM terkait menerbitkan rekomendasi atas kriminalisasi ulama sambil bicarakan isu yang berkembang seperti Perpu Ormas, pembubaran HTI kemudian kasus aktivis Hermasyah dan kasus Hary Tanoe," kata Sekretaris Presidium Ustaz Hasri Harahap kepada merdeka.com.

Untuk kasus bos MNC Group Hary Tanoe, Hasri mengakui terjadi kontroversi di internal mereka. Sebagian pihak, kata Hasri, mempertanyakan alasan membela Hary Tanoe.

"Kita bukan membela, presidium melaporkan aktivis HTI dikriminalisasi dan Hary Tanoe juga demikian sekarang bahasanya menolong yang dikriminalisasi," ucapnya.

Hasri pun membantah membela Hary Tanoe karena ada faktor kedekatan. Mengingat dalam Pilkada DKI Jakarta Hary Tanoe berada di kubu Anies Baswedan- Sandiaga Uno yang merupakan lawan politik Ahok.

"Ya yang pasti sampai malam ini memang ada kontroversi, nanti kita lihat situasi di lapangan perkembangannya," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Presidium 212 Ansufri Idrus Sambo mengatakan kedatangan massa ke Komnas HAM untuk mengadu segala hal bentuk kriminalisasi terhadap sejumlah tokoh ulama, aktivis, serta organisasi kemasyarakatan. "Jadi kami presidium alumni 212 itu melawan ketidakadilan dan kezaliman yang dilakukan rezim penguasa terhadap rakyatnya, mulai dari ulama, aktivis, tokoh politik, ormas - ormas. HT (Hary Tanoe) adalah korban kriminalisasi juga, korban ketidakadilan dan kezaliman penguasa," katanya.

Sambo menambahkan, aksi Presidium Alumni aksi 212 hanya sebagai bentuk penegakan keadilan yang dilakukan oleh pemerintah. "Kami Presidium 212 enggak boleh ada satu orang pun diperlakukan tidak adil, semua harus dikembalikan pada penegakan hukum yang berkeadilan. Kami tidak bela per orangannya HT tetapi kita bela adalah orang yang dizalimi siapapun dia," ujar Sambo.

Sambo mengatakan poin aduan tersebut karena adanya permintaan dari rekan seperjuangan mereka. "Kebetulan ada yang kasih tahu kita, bilang ke kita, 'Tolong dong Hary Tanoesoedibjo dibantu, kan dia banyak bantu berita kita juga'. Ada yang sampai ke saya. Ya sudah nanti kita bantu," kata Sambo.

Sambo menilai dalam kasus Hary Tanoe tidak adanya unsur pidana melainkan adanya balas dendam politik. "Ini jadi bagian dari balas dendam politik kekalahan Ahok. Begitu saja. Nah itu pun karena ada orang yang sampaikan ke saya. Ini sebenarnya bentuk solidaritas saja, enggak ada hubungan sama kegiatan politik HT. Kita bukan mendukung politik dia," tegasnya.

Dalam pembelaan terhadap HT, Sambo menegaskan kalau pihaknya tak memandang dalam sudut mana pun. "Kita tidak milah orang. Siapapun orang yang dizalimi penguasa karena kekalahan Ahok, atau balas dendam politik, ya kita bikin aduan," tandasnya.

Namun tak semua massa setuju dengan aksi kali ini. Salah satu massa yang ikut Presidium Alumni 212 ke Kantor Komnas HAM merasa kecewa akan adanya poin membela Hary Tanoe. Dia mencurigai dalam aksi kali ini ditunggangi kepentingan politik.

"Jadi aksi Presidium 212 terkesan ditunggangi kepentingan politik dalam hal ini HT. Jadi menurut saya seharusnya hari ini banyak yang akan hadir tetapi dengan adanya isu HT maka massa aksi merosot, menurun," ujar salah satu massa yang enggan sebutkan namanya.

Pria berusia 35 tahun ini merasa dengan adanya poin tersebut membela HT para pemimpin Alumni 212 sudah 'masuk angin'. Padahal, dia mengaku sudah turun ke jalan tak hanya aksi 212, tapi 311 dan 411. Kali ini dia ke Komnas HAM mengenakan gamis biru muda dan peci putih.

"Saya yang sangat kecewa dengan adanya poin yang dimasukan Presidium 212 untuk melindungi HT dari kriminalisasi. Itulah makanya kita kecewa merasa presidium 212 masuk angin ditunggangi pimpinan parpol yaitu pak HT," tegasnya.

"Kita minta poin itu dihapuskan karena tidak sesuai dengan ruh perjuangan kita," imbuhnya,

Namun, lanjut pria tersebut, jika Ketua Presidium Alumni 212, Ansufri Idrus Sambo tak menghapus poin yang menyatakan membela HT tersebut maka akan ada aksi penolakan. Apalagi, kata dia, apabila ada bukti para pemimpin Presidium Alumni 212 bermain mata dengan HT.

"Kita akan evaluasi apa benar ada indikasi benar Hary Tanoe tunggangi aksi ini, maka kita akan melakukan pernyataan bersama bahwa kita tidak akan melakukan aksi-aksi presidium 212 lagi. Apalagi jika kemudian hari ada main mata dengan Hary Tanoe antara Ketua Presidium 212 atau ada poin itu," tegasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengacara Klaim Sekjen PDIP Hasto Tak Terlibat Kasus Harun Masiku, Ini Alasannya
Pengacara Klaim Sekjen PDIP Hasto Tak Terlibat Kasus Harun Masiku, Ini Alasannya

Patra menegaskan, kehadiran Hasto sebagai bukti kliennya adalah orang yang taat hukum.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud Blak-Blakan Beri Bantuan Hukum untuk Korban Penganiayaan Oknum TNI di Boyolali
FOTO: Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud Blak-Blakan Beri Bantuan Hukum untuk Korban Penganiayaan Oknum TNI di Boyolali

Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud merespons kasus penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.

Baca Selengkapnya
Meski Telah Bersalaman dengan AHY, Demokrat: Bagi Kami Moeldoko Not Forgiven and Forgotten
Meski Telah Bersalaman dengan AHY, Demokrat: Bagi Kami Moeldoko Not Forgiven and Forgotten

Moeldoko bagi Partai Demokrat tak termaafkan dan tak terlupakan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panglima Yudo Kesal TNI Dituduh Produk Orde Baru Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas
VIDEO: Panglima Yudo Kesal TNI Dituduh Produk Orde Baru Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan tidak ada impunitas bagi anggota TNI yang melakukan tindak pidana.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hary Tanoe Turun Tangan, Malam-Malam 'Jenguk' Aiman di Kantor Polisi
VIDEO: Hary Tanoe Turun Tangan, Malam-Malam 'Jenguk' Aiman di Kantor Polisi

HT melihat dan memantau langsung proses penyidikan terkait kasus dugaan penyebaran berita bohong soal netralitas aparat yang menyeret Aiman.

Baca Selengkapnya
Kasad Maruli Minta Publik Tak Kaitkan Kasus Penganiayaan Relawan dengan Netralitas TNI
Kasad Maruli Minta Publik Tak Kaitkan Kasus Penganiayaan Relawan dengan Netralitas TNI

Komitmen TNI untuk tetap netral tidak berubah dan sikap demikian tetap terus dijaga.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto PDIP Sindir Pidato Malin Kundang Prabowo, Sebut Satu Bulan Terakhir Sering Blunder
VIDEO: Hasto PDIP Sindir Pidato Malin Kundang Prabowo, Sebut Satu Bulan Terakhir Sering Blunder

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan capres nomor urut dua Prabowo Subianto yang meminta untuk menghargai

Baca Selengkapnya
VIDEO: Siap Buka-bukaan! Janji Tegas Panglima TNI Yudo, Tidak Lindungi Kabasarnas Korupsi
VIDEO: Siap Buka-bukaan! Janji Tegas Panglima TNI Yudo, Tidak Lindungi Kabasarnas Korupsi

Panglima TNI Yudo Margono menegaskan proses peradilan dugaan korupsi penerimaan suap melibatkan KaBasarnas Marsdya Henri Alfiandi, dilaksanakan terbuka.

Baca Selengkapnya
Alasan Ketum Perindo Hary Tanoe Datangi Polda Metro Saat Aiman Witjaksono Diperiksa
Alasan Ketum Perindo Hary Tanoe Datangi Polda Metro Saat Aiman Witjaksono Diperiksa

HT juga merasa kecewa ketika datang, tidak diperkenankan untuk bertemu Aiman

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Jamin Penanganan Kasus Kabasarnas oleh POM TNI Bakal Objektif
Panglima TNI Jamin Penanganan Kasus Kabasarnas oleh POM TNI Bakal Objektif

Henri ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik PUSPOM TNI sebagai pihak yang berhak menetapkan status tersangka terhadap anggota TNI aktif.

Baca Selengkapnya
Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo Datangi Polda Metro Saat Jubir TPN Aiman Diperiksa
Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo Datangi Polda Metro Saat Jubir TPN Aiman Diperiksa

Hary Tanoesoedibjo (HT) mengaku hanya untuk melihat dan memantau langsung proses penyidikan

Baca Selengkapnya