Saat Jokowi Payungi Pemuka Adat Bali di Tengah Guyuran Hujan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersilaturahmi atau simakrama dengan tokoh adat dan masyarakat Bali. Kendati hujan lebat mengguyur, Jokowi tetap bertemu dengan masyarakat.
Acara simakrama itu berlangsung di Taman Werdhi Budaya Art Centre Kota Denpasar Bali, Jumat 22 Maret 2019 malam. Meski gerimis, ribuan warga Bali tetap antusias datang untuk bertemu dan bertatap muka dengan Jokowi. Bahkan, Jokowi tak segan memayungi salah satu Bendesa atau tokoh adat Bali bernama Nyoman Gedearse.
Momen Jokowi memayungi Bendesa tersebut berawal saat Gedearse berteriak saat mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberikan sambutan. Sontak, teriakan tersebut membuat Jokowi berhenti berpidato sejenak.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kenapa Jokowi akan memberikan sambutan di Apel Kader Gerindra? 'Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan,' kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Yusuf Permana kepada wartawan, Sabtu (31/8).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Ya Jokowi memang hebat," teriak Gedearse menyela pidato Jokowi.
Jokowi yang mengenakan pakaian adat Bali lengkap dengan udeng, ikat kepala, dan saput lalu meminta Gedearse maju ke atas panggung.
"Siapa tadi yang ngomong, maju. Teriak-tetiak suruh maju," ucap Jokowi.
Gedearse yang duduk di barisan belakang itu pun langsung bergegas maju ke panggung. Jokowi lantas meminta Gedearse untuk memperkenalkan dirinya.
"Nama saya Nyoman Gedearse, tolong catat semua. Saya bekerja selaku Bendesa Adat," kata Gedearse disambut tawa masyarakat yang hadir.
Dia mengaku senang dapat langsung bertatap muka dengan Jokowi. Mantan Walikota Solo itu kemudian meminta pandangan Gedearse tentang masa depan Indonesia.
"Seperti sudah dikatakan Pak Jokowi tadi, NKRI harga mati. Bagaimana kita harus bersatu dalam bentuk menjunjung tinggi dari segi kebhinekaan," kata Gedearsa.
Saat Gedearse bicara, hujan deras tiba-tiba mengguyur lokasi acara. Dialog antara Jokowi dan Gedearse tetap berlanjut. Ajudan Jokowi kemudian datang membawa payung. Jokowi membuka payung tersebut dan memayungi dirinya berdua dengan Gederase.
"Sudah diteruskan," tutur Jokowi sambil memayungi.
Gedearsa lantas menyatakan jika ingin menjaga keutuhan Indonesia, maka pilih Jokowi dalam Pilpres 2019. Sambil tertawa, Jokowi mengingatkan bahwa acara malam itu bukan sebuah kampanye.
"Hati-hati malam ini bukan kampanye loh. Saya enggak kampanye. Tapi kalau bapak silakan," ujarnya..
Dialog Gedearsa dengan Jokowi berlanjut tentang peran desa adat menjadi benteng kebudayaan Pulau Dewata. Hujan belum juga reda. Jokowi bergantian berbicara masih sembari memegang payung.
Di sela-sela pembicaraan, Gedearse mengambil payung hitam yang digenggam Jokowi. Gedearsa yang kini bergantian memayungi Kepala Negara.
"Gantian-gantian. Tadi juga bapak sudah saya payungi. Payungi gantian," kata Jokowi yang disambut tawa masyarakat.
Jokowi meminta masyarakat untuk terus menjaga kelestarian budaya Bali. Dia menuturkan bahwa Bali memiliki adat istiadat, seni dan budaya yang menjadi aset masyarakat setempat dan juga bangsa Indoensia.
"Bali dikenal dikagumi seluruh dunia karena budayanya. Budaya yang hidup berkembang di desa-desa," pungkasnya.
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui apa motif dari pelemparan tersebut, namun ibu itu berteriak minta keadilan.
Baca SelengkapnyaPaslon 02 Prabowo-Gibran menggelar kampanye akbar terakhir di Stadion GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (10/2).
Baca SelengkapnyaJokowi tampak tersenyum hingga berdiri ketika Muzani menyatakan bahwa Gerindra merasa bangga karena Jokowi hadir pada acara tersebut
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan jika melihat pohon beringin merasa adem, sejuk dan teduh.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mendapat sambutan upacara kenegaraan saat melakukan kunjungan kerja di Kenya.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra melangsungkan apel dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (31/8)
Baca Selengkapnyapria itu membentangkan banner kecil bertuliskan kalimat yang begitu mencuri perhatian publik.
Baca SelengkapnyaAksinya pun menimbulkan suara hingga membuat Jokowi hingga para hadirin terkekeh.
Baca SelengkapnyaSeorang Sersan Kepala bernama Sugiono dengan lantang menjawab pertanyaan Jokowi terkait pertanian.
Baca SelengkapnyaPidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaHasto menolak menanggapi lebih jauh ucapan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia soal Jokowi yang nyaman berteduh di bawah Pohon Beringin.
Baca Selengkapnyapara ajudan yang mendampinginya pun ikut memakai pakaian adat.
Baca Selengkapnya