Saat PDIP, Gerindra, dan PKS berkoalisi ada yang menang dan kalah
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai penguasa kerap kali berbeda pendapat dengan Partai Gerindra dan PKS sebagai partai oposisi. Namun ketiga partai ini; PDIP, Gerindra dan PKS dalam pilkada 2018 ini mampu menjadi kawan dengan membangun koalisi.
Hasil koalisi antara PDIP, Gerindra dan PKS ada yang menang dan kalah di beberapa wilayah. Berikut penjelasannya:
Pilgub Jawa Timur
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Bagaimana koalisi bisa terbentuk? Mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah 'koalisi' memiliki arti ‘kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen’.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Dalam pilgub Jatim PDIP bersama dengan PKB berkoalisi dengan Gerindra dan PKS mengusung Saefullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno. Sayangnya koalisi yang mereka bentuk tak mampu menghantarkan Gus Ipul-Puti menang dalam Pilgub Jatim. Gus Ipul-Puti kalah dari pesaingnya Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.
Menurut hitung cepat LSI Khofifah- Emil Dardak menang dengan memperoleh suara sebanyak 54,29 persen. Sementara Gus Ipul-Puti Soekarno hanya mengantongi suara 45,71 persen. Versi lembaga survei Indikator, pasangan Khofifah- Emil Dardak menang dengan memperoleh suara sebanyak 53,63 persen. Gus Ipul dan Puti Soekarno hanya mengantongi suara 46,37 persen.
Pilgub NTB, PDIP dan Gerindra koalisi
Dalam Pilgub NTB PDIP bersama PPP, Gerindra, PAN, Hanura, dan PBB kembali berkoalsi. Senasib dengan Pilgub Jatim, koalisi mereka juga kalah di NTB. Koalisi ini mengusung Ahyar Abduh-Mori Hanafi hanya memperoleh 25,5 persen.Mereka kalah Zulkieflimansyah-Siti Rohmi Djalila yang diusung Partai Demokrat dan PKS ini meraih 30,7 persen suara. Posisi kedua diraih M Suhaili FT-Muhammad Amin. Pasangan yang diusung PKB, NasDem, dan Golkar ini mendapat perolehan suara 26,7 persen.
Pilgub Sulsel
Untuk Pilgub Sulawesi Selatan, PDIP berkoalisi dengan PAN dan PKS. Berbeda nasib saat berkoalisi dengan Gerindra. PDIP, PAN dan PKS yang mengusung Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman menang atas lawan-lawannya. Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman menang versi hitung cepat sebesar 44,41 persen.Sedangkan Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar sebesar 26,65 persen, Agus Arifin Numang-TanriBali Lamo sebesar 10,91 persen versi Indikator.
Pilgub Maluku
PDIP dan Gerindra kembali berkoalisi bersama dengan PPP, NasDem, Hanura dan PAN untuk Pilgub Maluku. Pasangan yang mereka usung Murad Ismail-Barnabas Ornoyang menang dalam pilkada serentak versi hitung cepat. Versi LSI Denny JA Murad Ismail-Barnabas Ornoyang menang dengan 40,22 persen suara.Sedangkan Said Assagaff-Anderias Rentranubun 31,48 persen suara. Dan Herman Koedoeboen-Abdullah Vanath hanya memperolah 28,30 persen suara.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaHermawi menyebut, ke depan bakal sering diadakan pertemuan antara fraksi PKS, NasDem, PKB yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar memberikan sinyal bakal ada partai baru yang bergabung ke koalisi Indonesia Maju setelah Prabowo-Gibran menang
Baca SelengkapnyaPKB sudah menerima tawaran koalisi dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaPeluang koalisi Partai Golkar dengan PDIP di Pilkada Banten semakin terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaJK menilai, dukungan ke Prabowo Subianto dilakukan untuk bekerja sama memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif menuju Pilgub DKI yang berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaAnies yakin tetap maju bersama NasDem, PKS dan Demokrat yang mengusungnya sebagai capres.
Baca SelengkapnyaPKB: Semua Partai Bisa Gabung Koalisi Prabowo, Tapi Tak Bisa Lengkapi Kebutuhan Gerindra
Baca SelengkapnyaCak Imin merasa deg-degan dengan bergabungnya Golkar dan PAN mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan PKB hingga kini akan tetap bersama Gerindra.
Baca Selengkapnya