Saat pemain Brasil kenang kecelakaan pesawat tewaskan seluruh rekan satu tim

Merdeka.com - Demerson Bruno Costa pemain asal Brasil yang kini berada di rumput Bali United diposisikan back tengah, punya cerita soal insiden jatuhnya pesawat di Medellin, Kolombia, Selasa (29/11) lalu.

Kata dia, timnya memang tidak besar di Brasil namun dengan rasa memiliki dan rasa persaudaraan selalu menang hingga masuk final ke divisi I.

Ia mengisahkan tentang perasaan yang dialaminya soal insiden itu. Terlebih saat 22 rekan rekannya tewas dalam insiden pesawat sewaan ketika akan berlaga ke final.

"Saya saat itu tidak bisa berangkat walau diperkenankan untuk ikut menyaksikan. Tapi saya tidak jadi berangkat bersama dalam satu pesawat," kenangnya di Denpasar, Senin (4/12).

Costa mengenang, ia tidak satu pesawat dengan rekan satu timnya di hari nahas tersebut lantaran harus menjalani pengobatan cidera paha kanan yang diderita.

"Saya berencana usai pemeriksaan check-up langsung menuju Kolombia. Namun setelah saya lihat HP ada berita pesawat jatuh. Saya tidak percaya itu pesawat yang berisi tim saya," jelas pemain berusia 31 tahun ini.

Sejak peristiwa itu, kata dia masih terbayang bagaimana canda tawa bersama tim dulu. Bayang-bayang rekan satu tim Bruno pun masih terbesit ketika dirinya kembali merumput di Asia.

Dan kini dirinya berharap di team Bali United bisa mewujudkan rasa persaudaraan antar team. Terpenting baginya adalah kekompakan dan saling memahami karakter antar pemain.

Bahkan di team yang mengontraknya 1 musim kompetisi tahun depan ini, dia berharap tetap memakai nomor punggung terdahulu saat di team Brasil nomor 34.

Kalaupun sudah terisi nomor itu oleh pemain lain, setidaknya dia bisa pakai momor punggung 22 yang mengartikan ke 22 rekan team yang tewas dalam insiden pesawat itu tetap menyertainya.

Untuk diketahui pesawat yang sempat singgah di Santa Cruz, Bolivia, itu membawa tim sepakbola Chapecoense dari bagian selatan Brazil yang merupakan team dari Bruno.

Tim itu dijadwalkan bertanding hari Rabu (30/11), pertandingan pertama dari dua pertandingan final 'Copa Sudamericana,' melawan Atletico Nacional of Medellin. Tiga anggota tim sepak bola itu selamat dalam kecelakaan nahas itu.

"Saya sempat menyaksikan team BU bermain saat melawan Sriwijaya FC dan melihat semangat suporter yang bikin saya merinding," tutupnya.

Sebelumnya, Selasa 29 November 2016 lalu, pesawat sewaan yang ditumpangi tim sepakbola divisi satu Brasil mengalami kecelakaan di Medellin, Kolombia. Total dari 81 manifes hanya lima orang yang selamat.

Pesawat yang sempat singgah di Santa Cruz, Bolivia, itu membawa tim sepakbola Chapecoense dari bagian selatan Brazil. Tim itu dijadwalkan bertanding hari Rabu (30/11), pertandingan pertama dari dua pertandingan final 'Copa Sudamericana' melawan Atletico Nacional of Medellin. Tiga anggota tim sepakbola itu selamat dalam kecelakaan tersebut.