Said Aqil Siradj: PDIP dan NU Sangat Bersahabat
Merdeka.com - Ketua Umum PB Nahdatul Ulama (NU) Said Agil Siradj menyatakan, organisasi keislaman terbesar di Indonesia yang dipimpinnya saat ini sangat bersahabat dengan PDI Perjuangan yang berakar dari Proklamator RI Bung Karno. Said Aqil mengatakan, NU dan PDI-Perjuangan sudah bergandengan tangan sejak Indonesia berdiri dan merdeka.
"Antara NU dengan PDIP yang nasionalis sangat-sangat bersahabat. Jika seandainya tidak bergandengan santri dan nasionalis, belum tentu merdeka Indonesia," kata Said Aqil di Pesantren Al Tsaqofah, Jakarta Selatan, Selasa (8/10) malam.
Dia pun bercerita, dahulu Bung Karno selalu banyak meminta masukan dari para kiai NU. Salah satunya adalah Wahab Chasbullah yang ditemui Bung Karno pada 1948.
-
Bagaimana Nusron Wahid menanggapi pernyataan Agus Rahardjo? 'Yang namanya pengakuan sepihak itu butuh bukti, Pak Agus Raharjo yang kita hormati kita sangat hormat pada beliau, tapi yang namanya pengakuan itu kan enggak boleh sepihak,' kata Nusron kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (1/12).
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Siapa yang membacakan ikrar setia ke NKRI? Dikutip lewat video akun instagram @bangranistones, Munarman terlihat memakai celana hitam dan baju koko putih dengan peci yang dililitkan bendera merah putih. Turut membacakan ikrar setia kepada NKRI.
-
Bagaimana Gajah Mada menyatakan tekadnya untuk menyatukan Nusantara? Dalam Sumpah Palapa, Gajah Mada tidak akan menikmati duniawi sebelum menyatukan Nusantara
-
Kenapa NU dan Muhammadiyah ada di Indonesia? Salah satu alasan utama bagi pertumbuhan ini adalah kehadiran dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
-
Siapa yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
Saat itu, kata Said Aqil, kondisi negara sedang berada di ambang perpecahan. Dari pertemuan kedua tokoh itu, lahirlah istilah halal bihalal yang hingga saat ini dipakai.
"Saat itu terminologi halal bihalal muncul dari Kiai Wahab untuk menjawab permintaan Bung Karno untuk adanya silaturahmi antartokoh," ujarnya.
Di hadapan para santri, Said Aqil menegaskan, NU menolak NKRI bersyariah. Dia menjelaskan, saat Wahid Hasyim ber-istiqarah dan setuju dihapusnya tujuh kata dari Piagam Jakarta. Dengan sebuah visi, lebih penting memastikan Indonesia yang kuat terlebih dahulu.
Menurutnya, yang sangat penting adalah justru NU dan nasionalis yang memang sudah ada sejak NKRI berdiri. "Bahwa NKRI, Pancasila, dan UUD 1945 sudah final. Maka lebih baik kita isi saja kemerdekaan ini dengan amal-amal Islam," ujar dia.
"Jadi persahabatan NU dengan kaum Nasionalis sangat penting harus kita jaga. Kalau tidak nanti kita seperti Timur Tengah," sambungnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, ada sejarah panjang antara Soekarnois dengan Nahdliyin. Maka itu, bisa dipahami banyak pihak yang tak senang ketika keduanya bersatu.
"Ketika Soekarnois dan Nahdliyin bersatu, banyak pihak tidak senang. Kita harus menjawab tantangan ini bersama-sama," kata Hasto.
"Maka fitnah bahwa PDI Perjuangan anti Islam sudah jelas tak benar. Bagaimana mungkin anti Islam, terbukti PDI Perjuangan dekat dengan NU," tutupnya.
Selain Hasto, silaturahmi antara PDI-Perjuangan dengan santri Pondok Pesantren Al Tsaqofah ini juga dihadiri oleh sejumlah kader partai seperti Ketua Pencak Silar NU Pagar Nusa Gus Nabiel Haroen, Sekjen Baitul Muslimin Indonesia Gus Falah Amru yang hadir bersama Wasekjennya Rahmat Sahid, dan beberapa anggota DPRD DKI Jakarta.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?
Baca SelengkapnyaUmar menyebutkan sebagai pendiri NU dirinya diajarkan tentang eratnya hubungan antara nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai Islam.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo melakukan Pertemian dengan Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirad
Baca Selengkapnya"Muslimat NU yang selalu menjaga NKRI, merawat Pancasila yang selalu merawat persatuan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaDengan diberikannya salinan naskah bersejarah itu pun diharapkan Andika-Hendi mampu memiliki semangat untuk berjihad memakmurkan masyarakat, khususnya di Jateng
Baca SelengkapnyaSalam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.
Baca SelengkapnyaBagi Bung Karno dan Bung Hatta, kemerdekaan Palestina adalah harga mati!
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaHaedar menyampaikan, meskipun sudah dibolehkan memakai jilbab bagi anggota Paskibraka, pihaknya menyayangkan keputusan melepas jilbab sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tegas, Indonesia tetap mendukung ketertiban dan perdamaian dunia, sesuai dengan UUD 1945
Baca SelengkapnyaKH Said Aqil Siroj menjelaskan bahwa gerakan thoriqoh merupakan revolusi spiritual, lebih dari revolusi mental.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya