Sakit Hati, Karyawan Minimarket di Makassar Curi Uang dan Bakar Tempat Kerjanya
Merdeka.com - Kebakaran gerai minimarket di komplek Perumahan Bumi Permata Sudiang (BPS), Kecamatan Biringkanaya, Makassar pada Kamis (10/6) lalu ternyata kasus pencurian. Awalnya, polisi mengira kebakaran tersebut akibat korsleting listrik.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Komisaris Besar E Zulpan, membenarkan kebakaran minimarket di Komplek BPS Makassar merupakan kasus pencurian. Hal tersebut terungkap setelah pemilik gerai juga melaporkan kehilangan uang disimpan brankas sebesar Rp58 juta.
"Satu orang pelaku ditangkap berinisial SFP (21). Pelaku diamankan Tim Resmob Polda Sulsel di sebuah wisma di Jalan Lanraki, Biringkanaya," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Rabu (16/6).
-
Siapa yang dihukum membayar uang pengganti? Selain itu, Rafael Alun juga tetap dihukum membayar uang pengganti sebesar Rp10.079.095.519,00, subsider tiga tahun penjara.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Kenapa SR mengganti uang korban dengan uang palsu? SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu. Selanjutnya SR meminta agar uang itu dilarung ke laut sebagai bentuk ritual buang sial.
-
Siapa yang kehilangan uang? Cerita Korban Ferry Setiawan (36), warga Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menceritakan apa yang ia alami.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas hilangnya aset? 'Aku sudah kehilangan jejak uangku. Aku sama sekali tidak tahu ke mana perginya sisa aset yang ada, dan bisa dihitung dengan jari, tinggal dua meskipun salah satunya sudah terjual. Di Jakarta ada dua, satu sudah dijual, sedangkan di Malang masih tersisa satu. Intinya, saat ini aku harus memulai semuanya dari awal lagi,' tegasnya.
-
Apa yang dicuri dari perusahaan Singapura? Modus TersangkaAdapun modus kelima tersangka, dengan sengaja mengelabui perusahaan Kingsford Hooray Development LTD dengan menggunakan email palsu mengganti posisi alfabet atau menambahkan beberapa satu huruf pada alamat email sehingga menyerupai aslinya. 'Kemudian pelaku mengirimkan rekening palsu yang telah dibuat oleh pelaku yang berada di Indonesia melalui salah satu bank di Indonesia dengan nomor rekening 018801XXX. Sehingga atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian material sebesar Rp 32 miliar,' ujarnya.
Zulpan mengungkapkan, SPF melakukan pembakaran dan pencurian karena sakit hati terhadap suprvisornya karena disuruh mengganti uang hasil penjualan pada Mei 2021 yang minus sebesar Rp6 juta.
"Pelaku mengaku uang hasil curian tersebut digunakan untuk berfoya-foya dan membeli handphone. Uang dicuri pelaku tersisa sekitar Rp36 juta dan telah kami sita," kata dia.
Kronologi Kejadian
Zulpan menambahkan, pelaku sudah merencanakan aksinya untuk melakukan pencurian dan berakhir dengan pembakaran tempatnya bekerja. Zulpan menjelaskan pada tanggal 9 Juni pukul 21.30 Wita, pelaku membeli bahan bakar minyak (BBM) eceran sebanyak satu botol.
"Bensin yang dibeli korban disimpan pelaku di sebuah botol minuman kemasan. Pada pukul 04.15 Wita, pelaku ke tempat kerjanya dan menyimpan motornya di belakang bangunan," paparnya.
Setelah itu, pelaku masuk ke tempat kerjanya dengan kunci yang dimilikinya. Setelah berhasil masuk, pelaku pergi ke ruangan yang ada brankas penyimpanan uang.
"Pelaku ini tahu kode brankas. Setelah brankas terbuka, pelaku langsung mengambil semua uang yang disimpan di situ," kata dia.
Usai menguras isi brankas, pelaku mengambil dan merusak receiver CCTV agar aksinya tidak diketahui. Receiver CCTV dibuang di dekat kos pelaku di Jalan Arung Sanrego, Makassar.
"Pelaku terlebih dahulu menyiramkan bensin dan membakarnya dengan korek yang ada di dekat meja kasir. Setelah itu, pelaku merusak receiver CCTV agar aksinya tidak diketahui," ucapnya.
Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Makassar, Hasanuddin mengatakan kebakaran terjadi di sebuah gerai Indomaret di komplek Bumi Permata Sudiang, Makassar, Kamis (10/5). Hasanuddin mengaku pihaknya mendapatkan laporan kebakaran pada pukul 05.23 Wita.
"Kami kerahkan tujuh armada Damkar untuk memadamkan," ujarnya.
Hasanuddin mengungkapkan pemilik minimarket yang terbakar tercatat atas nama Nurul. Hasanuddin mengaku penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum kebakaran itu terjadi, Soehartono, dan temannya satpam perusahaan dipanggil HRD pada Jumat (17/5)
Baca SelengkapnyaKorban sering memarahi pelaku dengan kata-kata yang menyakiti perasaan.
Baca SelengkapnyaPara pegawai nampak memberikan tulisan bersifat peringatan untuk para pembeli di setiap barang belanjaan. Ternyata ada alasan menohok di balik aksi tersebut.
Baca SelengkapnyaLantaran sering menobok, petugas minimarket memasang tulisan-tulisan di rak etalase.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.
Baca SelengkapnyaUang yang terbakar didapat dari hasil arisan pedagang Pasar Klewer.
Baca SelengkapnyaKetika satu pelaku disusul dua rekannya yang berpura-pura ingin membeli rokok.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga membawa alat khusus untuk merusak mesin ATM.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut lantas viral dan dibanjiri beragam komentar dari warganet. Tak sedikit yang juga dibuat heran dengan aksi perampokan tersebut.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral merekam detik-detik aksi perampok yang menyatroni salah satu toko minimarket di Jl. Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku kemudian memborgol tangan kiri Briptu RDW dan dikaitkan di tangga yang berada di garasi.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di SPBU, pelaku langsung memasuki ruang kantor yang berada di lantai 2.
Baca Selengkapnya