Saksi ahli kubu Bimanesh: Tidak ada hubungan hipertensi dengan orang pingsan
Merdeka.com - Terdakwa perintangan penyidikan korupsi proyek e-KTP, Bimanesh Sutarjo, menghadirkan Jose Roesma, ahli bidang penyakit dalam dan hipertensi, sebagai saksi. Dalam keterangannya, Jose mengatakan hipertensi tidak berkaitan langsung dengan peristiwa pingsan.
Hal itu terungkap saat Jaksa Takdir Suhan menanyakan ada tidaknya korelasi peristiwa pingsan yang dialami seseorang dengan riwayat hipertensi. Jose menjelaskan, ada beragam faktor seseorang pingsan, namun jika dikaitkan hipertensi dengan pingsan, ia tidak sependapat.
"Tidak ada hubungan langsung pingsan dengan hipertensi," kata Jose di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (18/5).
-
Kenapa orang pingsan? Ketika tekanan darah menurun drastis, aliran darah ke otak bisa terganggu, mengakibatkan pingsan.
-
Apa itu pingsan? Pingsan adalah kondisi sementara di mana seseorang kehilangan kesadaran karena penurunan aliran darah ke otak.
-
Kenapa sesak napas bisa terjadi? Sesak napas bisa terjadi karena berbagai penyebab, baik fisik maupun psikis.
-
Bagaimana henti jantung mendadak terjadi? Kondisi ini biasanya disebabkan oleh gangguan dalam sistem kelistrikan jantung, seperti aritmia yang berbahaya.
-
Apa itu henti jantung mendadak? 'Kondisi ini sering disebut sebagai Sudden Cardiac Death (SCD) atau kematian jantung mendadak, di mana jantung berhenti secara tiba-tiba,' tambahnya.
-
Apa yang terjadi ketika seseorang mengalami stroke? Stroke, yang sering kali dikenal sebagai serangan otak, terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terhambat atau berkurang, sehingga jaringan otak tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup.
Dia menjelaskan, pingsan bisa terjadi jika asupan oksigen ke otak berkurang. Sebagai organ vital pada tubuh manusia, jelas Jose, otak menyesuaikan kondisinya agar tidak menimbulkan hal-hal buruk dengan sengaja menghentikan aliran darah yang dipompa jantung. Dalam kondisi pingsan tersebut, jelasnya, kekurangan asupan oksigen pada otak dinetralisir dengan aliran darah merata.
"Misalnya diberikan obat lalu turun terlalu cepat, sehingga jantungnya tidak menyesuaikan, sehingga aliran darah ke otak kurang, jadinya orang itu bisa kekurangan oksigen. Otak melindungi diri sendiri dengan membuat orang itu jatuh dengan demikian, orang itu bisa pingsan," ujarnya.
Sama halnya dengan vertigo. Dokter yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) itu mengatakan seseorang dengan riwayat vertigo tak melulu karena hipertensi.
"Belum tentu hipertensi penyebab vertigo," jelas dia.
Diketahui dalam perkara ini Bimanesh sebagai dokter spesialis penyakit dalam, hipertensi pada Rumah Sakit Medika Permata Hijau, membuat diagnosa terhadap Setya Novanto yang isinya, cedera kepala ringan dengan keterangan kecelakaan, vertigo, dan hipertensi.
Ia didakwa melanggar Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Saat Novanto dirawat di RSMPH, KPK tengah melalukan pencarian terhadap dirinya atas penyidikan perkara korupsi proyek e-KTP dengan status tersangka saat itu.
Saat memberi keterangan sebagai saksi dengan terdakwa Fredrich Yunadi, mantan Ketua DPR itu mengaku tak tahu peristiwa kecelakaan tunggal pada Kamis 16 November 2017. Dia mengaku pingsan.
Sementara berdasarkan keterangan petugas keamanan rumah sakit, Novanto sadar. Hal itu diyakininya saat modem wifi Novanto terjatuh, Novanto meminta petugas keamanan tersebut mengambilnya.
Terdakwa perintangan penyidikan korupsi proyek e-KTP, Bimanesh Sutarjo, menghadirkan Jose Roesma, ahli bidang penyakit dalam dan hipertensi, sebagai saksi. Dalam keterangannya, Jose mengatakan hipertensi tidak berkaitan langsung dengan peristiwa pingsan.
Hal itu terungkap saat Jaksa Takdir Suhan menanyakan ada tidaknya korelasi peristiwa pingsan yang dialami seseorang dengan riwayat hipertensi. Jose menjelaskan, ada beragam faktor seseorang pingsan, namun jika dikaitkan hipertensi dengan pingsan, ia tidak sependapat.
"Tidak ada hubungan langsung pingsan dengan hipertensi," kata Jose di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (18/5).
Dia menjelaskan, pingsan bisa terjadi jika asupan oksigen ke otak berkurang. Sebagai organ vital pada tubuh manusia, jelas Jose, otak menyesuaikan kondisinya agar tidak menimbulkan hal-hal buruk dengan sengaja menghentikan aliran darah yang dipompa jantung. Dalam kondisi pingsan tersebut, jelasnya, kekurangan asupan oksigen pada otak dinetralisir dengan aliran darah merata.
"Misalnya diberikan obat lalu turun terlalu cepat, sehingga jantungnya tidak menyesuaikan, sehingga aliran darah ke otak kurang, jadinya orang itu bisa kekurangan oksigen. Otak melindungi diri sendiri dengan membuat orang itu jatuh dengan demikian, orang itu bisa pingsan," ujarnya.
Sama halnya dengan vertigo. Dokter yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) itu mengatakan seseorang dengan riwayat vertigo tak melulu karena hipertensi.
"Belum tentu hipertensi penyebab vertigo," jelas dia.
Diketahui dalam perkara ini Bimanesh sebagai dokter spesialis penyakit dalam, hipertensi pada Rumah Sakit Medika Permata Hijau, membuat diagnosa terhadap Setya Novanto yang isinya, cedera kepala ringan dengan keterangan kecelakaan, vertigo, dan hipertensi.
Ia didakwa melanggar Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Saat Novanto dirawat di RSMPH, KPK tengah melalukan pencarian terhadap dirinya atas penyidikan perkara korupsi proyek e-KTP dengan status tersangka saat itu.
Saat memberi keterangan sebagai saksi dengan terdakwa Fredrich Yunadi, mantan Ketua DPR itu mengaku tak tahu peristiwa kecelakaan tunggal pada Kamis 16 November 2017. Dia mengaku pingsan.
Sementara berdasarkan keterangan petugas keamanan rumah sakit, Novanto sadar. Hal itu diyakininya saat modem wifi Novanto terjatuh, Novanto meminta petugas keamanan tersebut mengambilnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski bukan kondisi yang tergolong sangat berbahaya, pingsan tetap harus ditangani secara tepat.
Baca SelengkapnyaDarah rendah dapat menyebabkan aliran darah ke otak dan organ vital lainnya tidak mencukupi, sehingga menimbulkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan.
Baca SelengkapnyaAneurisma otak bisa menjadi parah dan berisiko tinggi pada seseorang yang memiliki kondisi hipertensi.
Baca SelengkapnyaBahaya silent stroke yang perlu diketahui dan diwaspadai oleh setiap orang.
Baca SelengkapnyaPusing setelah olahraga adalah kondisi yang bisa terjadi ketika Anda mengalami sejumlah penyebabnya. Atasi rasa pusing itu dengan langkah mudah.
Baca SelengkapnyaStroke ringan perlu segera ditangani agar tidak bertambah parah.
Baca SelengkapnyaUsai buang air besar, tidak hanya rasa lega yang bisa kita alami, kerap kali muncul juga rasa lelah dan lemas usai melakukannya.
Baca SelengkapnyaMasalah kesehatan berupa aneurisma otak perlu dikenali dan sebisa mungkin ditekan faktor risikonya.
Baca SelengkapnyaSerangan jantung dan henti jantung sering dianggap sama oleh masyarakat.
Baca Selengkapnya