Sambangi KPK, Dirut Garuda Indonesia bantah bicarakan kasus Emirsyah
Merdeka.com - Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia Pahala Mansury menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta Selatan pada hari ini (11/9).
Usai kunjungannya, Pahala membantah bahwa kehadirannya di KPK untuk membahas persoalan dari mantan Dirut Garuda yang terlibat kasus suap Emirsyah Satar. Dia berkilah tengah membicarakan perbaikan bagi PT Garuda Indonesia.
"Tidak-tidak (tidak bicara soal Emirsyah) kita bicara mengenai hal yang umum saja mengenai bagaimana kita melakukan perbaikan ke depan," katanya di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (11/9).
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Apa yang dijelaskan Kaesang di KPK? Saya datang ke sini bukan karena undangan, bukan karena panggilan tapi inisiatif saya dan saya tadi juga di dalam mengklarifikasi mengenai perjalanan saya tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat,' kata Kaesang kepada wartawan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/9).
-
Bagaimana Garuda Indonesia selesaikan masalah delay? Ketua DPW Partai Amanat Nasional Sulsel ini mengungkapkan sampai saat ini ada empat penerbangan jemaah haji menggunakan Garuda Indonesia yang mengalami delay. Ia menagih komitmen Garuda Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Apa yang akan dievaluasi Kemenhub? Tujuannya, agar kejadian serupa tidak terjadi kembali. Nantinya, tim investigasi internal akan mengevaluasi kasus kekerasan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta dan bagaimana kaitannya dengan pola pengasuhan.
-
Mengapa Kementerian ATR meninjau PELATARAN? Ia ingin memastikan program tersebut benar-benar bermanfaat bagi warga yang tak bisa mengurus administrasi pertanahannya di hari kerja pada umumnya, yaitu Senin-Jumat.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Dia menjelaskan, kunjungannya ke KPK hanya untuk melakukan audiensi mengenai perbaikan PT Garuda Indonesia. Mulai dari perbaikan prosedur hingga rangkaian kebijakan.
"Inikan lebih beraudiensi dengan KPK, Garuda Indonesia ke depannya bisa memiliki government yang lebih baik, prosedur dan polusi jadi lebih ke arah situ. Jadi kami usahakan ke depannya Garuda bisa lebih baik dari sisi pengadaan segala macam," ujarnya.
Hasil konsultasi itu nantinya akan di tindak lanjuti baik oleh pimpinan Garuda ataupun pimpinan KPK. Tindak lanjut itu, kata Pahala, bisa berupa sosialisasi tentang gratifikasi.
"Tentu hasil konsultasinya kita akan follow up bagaimana kita sosialisasi kepada karyawan-karyawati bagaimana kita juga pengadaan ke depannya bisa lebih baik lagi dan efisien lagi melalui sebuah komite dan lain," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, KPK menetapkan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar sebagai tersangka kasus suap.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan pihaknya telah melakukan penggeledahan di empat lokasi di sekitar Jakarta Selatan pada Rabu (18/1) terkait kasus yang menimpa Emirsyah. "Ada indikasi suap lintas negara yang kami tangani. Nilai suapnya cukup signifikan jutaan dolar AS," katanya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK menegaskan tidak ada tekanan sehingga batal memeriksa Kaesang untuk mengklarifikasi penggunaan jet pribadi tersebut.
Baca SelengkapnyaIrfan menegaskan perusahaannya selalu mematuhi aturan pemerintah. Sehingga tidak benar bila disebut menaikkan harga.
Baca SelengkapnyaPerubahan sikap KPK dalam waktu dekat saat memproses laporan dugaan gratifikasi yang melibatkan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud MD memberikan dua analisa terkait batalnya KPK memanggil Kaesang.
Baca SelengkapnyaKamhar menilai, langkah Kaesang mendatangi KPK agar polemik jet pribadi tak semakin liar di publik.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP Evita Nursanty menyentil tingginya harga tiket pesawat jelang akhir tahun
Baca SelengkapnyaSebagai gantinya, yang bakal meminta klarifikasi penerimaan fasilitas mewah Kaesang itu akan ditangani Direktorat PLPM KPK.
Baca SelengkapnyaKaesang tidak memiliki kewajiban untuk melaporkan dugaan gratifikasi yang kemudian dikatakan dengan fasilitas mewah tersebut
Baca SelengkapnyaYudhi juga mempertanyakan KPK yang tiba-tiba mengambil keputusan lempar tangkap.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkap Alexander saat hadir di Polda Metro Jaya. Alexander diperiksa sebagai saksi terkait pertemuan itu hari ini, Selasa (15/10).
Baca SelengkapnyaKaesang tak menampik kepergiannya ke AS bersama sang istri menaiki jet pribadi. Namun, dia mengaku hanya menumpang.
Baca SelengkapnyaKaesang datang mengenakan kemeja putih dan celana hitam panjang pada pukul 10.30 WIB
Baca Selengkapnya