Sambangi KPK, eks Sekjen Kemendagri irit bicara soal kasus e-KTP
Merdeka.com - Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Diah Anggraeni menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Diah tiba di markas antirasuah, Selasa (17/4) sekitar pukul 08.50 WIB.
Diah tak bergeming saat ditanya soal kesiapannya menghadapi kasus dugaan korupsi proyek e-KTP yang menyeret namanya. Diah yang disebut turut bersama-sama melakukan korupsi e-KTP memilih masuk ke lobi gedung KPK.
Diah sendiri tak mempersoalkan namanya kerap muncul dalam persidangan e-KTP di Pengadilan Tipikor. Diah juga disebut sebagai pihak yang turut menikmati aliran dana e-KTP.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Kenapa Dewas KPK sidang etik mantan Kamtib dan Karutan? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar sidang etik buntut dari kasus pungli di rumah tahanan (Rutan) KPK.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
"Enggak apa-apa. Enggak apa-apa," kata Diah menjawab soal namanya kerap muncul dalam sidang e-KTP.
Dalam dakwaan dua mantan pejabat Kemendagri Irman dan Sugiharto, Diah disebut menerima aliran sama sebesar USD 2,7 juta dan Rp 22,5 juta dari proyek yang ditaksir merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun.
Pengakuan Diah, hanya menerima USD 500 ribu yang sudah kembalikan ke KPK. Uang itu dia terima dari Irman dan pengusaha yang mengikuti lelang proyek e-KTP.
Dari pihak yang disebut secara bersama-sama melakukan korupsi e-KTP, Diah salah satu pihak yang masih bisa menghirup udara bebas selain Drajat Wisnu Setiawan dan Isnu Edhi Wijaya.
Pihak yang diduga secara bersama-sama melakukan korupsi e-KTP yakni Irman, Sugiharto, Andi Agustinus, Setya Novanto, Diah Anggraini, Drajat Wisnu Setiawan dan Isnu Edhi Wijaya.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Prasarana DJKA Kemenhub Harno Trimadi kini berstatus terpidana kasus korupsi DJKA.
Baca SelengkapnyaDiketahui Johanis sempat menjabat Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara, serta Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.
Baca SelengkapnyaHasto melanjutkan, dalam pemeriksaan dirinya membantah kenal baik dengan tersangka kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaDia enggan menanggapi lebih lanjut polemik yang disampaikan oleh Agus. Terlebih, pada 2017 dirinya tidak mengetahui persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaHasto sebelumnya diperiksa KPK sebagai saksi KPK terkait kasus dugaan korupsi DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Baca SelengkapnyaJohanis Tanak mangkir pemeriksaan Dewas KPK lantaran mengajukan cuti.
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Hasto, Ronny Talapessy mengatakan surat pemanggilan tersebut baru diterima kliennya pada pagi tadi.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto buka suara soal pemanggilannya sebagai saksi di dugaan kasus korupsi DJKA
Baca SelengkapnyaDia pun meminta maaf atas ketidakhadirannya ke KPK, lantaran dirinya harus memimpin rapat terkait Pilkada.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Mbak Ita dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus korupsi pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaHasto seharusnya dipanggil KPK pada Jumat, 19 Juli kemarin.
Baca SelengkapnyaDirektur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, tidak mempersoalkan laporan yang dilayangkan oleh Staf Sekjen PDIP itu
Baca Selengkapnya