Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Santai dengar tuntutan hukuman mati, Aman Abdurrahman akan ajukan pembelaan sendiri

Santai dengar tuntutan hukuman mati, Aman Abdurrahman akan ajukan pembelaan sendiri Sidang kasus Bom. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Aman Abdurrahman alias Oman Rochman dengan seksama memerhatikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat membacakan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (18/5). Sesekali wajahnya melihat ke arah jaksa. Sesekali hanya tertunduk sambil mendengar.

"Agar majelis hakim menjatuhkan hukuman mati," tuntut jaksa.

Dia tampak santai saat mendengar jaksa menuntut agar hakim menjatuhkan vonis hukuman mati pada Aman yang disebut-sebut sebagai pemimpin ISIS di Indonesia. Menurut jaksa, tidak ada hal yang meringankan hukuman bagi Aman.

Setelah jaksa menyerahkan berkas, hakim bertanya pada Aman Abdurrahman mengenai pembelaan.

"Apakah pembelaan sendiri atau bersama-sama dengan pengacara?" tanya majelis hakim.

Aman meminta izin berdiskusi dengan kuasa hukumnya. Dia berdiri dari kursinya dan menghampiri pengacaranya. Keduanya berdiskusi sambil berbisik. Aman lalu mengeluarkan kertas dari saku baju gamis coklat yang dikenakannya. Kertas itu diserahkan pada pengacaranya.

Sesekali Aman tampak tersenyum saat berbincang dengan pengacaranya. Tidak sampai dua menit, Aman kembali ke kursi pesakitan. Dia mengambil microphone. Aman dan pengacaranya akan mengajukan pembelaan sendiri-sendiri.

"Iya masing-masing," singkat Aman menjawab pertanyaan hakim.

"Yang mulia, masing-masing akan mengajukan pembelaan. Selanjutnya untuk kepentingan pembelaan kami minta waktu satu minggu," tambah pengacara Aman.

Hakim memutuskan menggelar sidang pembacaan pembelaan Aman pada pekan depan atau Jumat (25/5).

Untuk diketahui, Aman ditangkap pada 18 Agustus 2017. Tim Densus 88 meringkusnya dengan tudingan sebagai tersangka kasus bom Thamrin pada 2016. Dia didakwa Pasal 14 juncto Pasal 6 subsider Pasal 15 UU Nomor 15 Tahun 2003, tentang pemberantasan tindak pidana terorisme, dengan ancaman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

Ada lima dakwaan jaksa terhadap serangkaian aksi teror yang dituduhkan pada Aman. Seperti Bom Gereja Oikumene di Samarinda tahun 2016, Bom Thamrin (2016) dan Bom Kampung Melayu (2017) di Jakarta, serta dua penembakan polisi di Medan dan Bima (2017). Dalam persidangan 27 April 2018, Aman membantah semua dakwaan yang ditujukan kepadanya.

"Saya tidak tahu, saya tidak menyuruh," ujar Oman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, waktu itu.

Menurut jaksa, Aman yang dikenal luas sebagai pendakwa telah menularkan ajaran yang dinilai menghasut. Mereka yang akhirnya melakukan aksi teror disebut JPU merujuk pada buku seri Tauhid dan tulisan Oman yang mengudara di situs millahibrahim.wordpress.com

Jaksa mencoba menghadirkan saksi-saksi yang dinilai bisa menguatkan dalil dakwaan tersebut. Salah satunya Muhammad Ikbal Tanjung alias Usamah, pelaku teror penembakan terhadap polisi di Bima, NTB, pada September 2017.

Meski Ikbal mengaku tidak mengenal terdakwa, namun dia membebarkan telah mengakses situs rujukan milik Aman sebagai salah satu sumber melakukan serangan teror.

Fakta persidangan mengungkap, sosok Aman disebut sebagai pemimpin ISIS di Indonesia. Kali ini, pembenaran datang dari mantan teroris kelompok Cibiru, Kurnia Widodo, menjadi saksi sidang Aman yang dihadirkan JPU pada 3 April 2018.

Namun lagi-lagi, Aman mengelak tudingan tersebut. Menurut dia, yang disamaikan dalam dakwah hanyalah ilmu dan bukan sebuah pengakuan jika dirinya seorang utusan apalagi pimpinan ISIS di Indonesia.

Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com

Berikut video tuntutan Aman Abdurrahman:

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Ammar Zoni yang Hanya Bisa Terdiam Setelah Dituntut 12 Tahun Penjara dan Denda Rp2 Miliar
Potret Ammar Zoni yang Hanya Bisa Terdiam Setelah Dituntut 12 Tahun Penjara dan Denda Rp2 Miliar

Ammar Zoni dituntut penjara 12 tahun dan denda Rp 2 miliar. Ammar Zoni yang hanya bisa terdiam.

Baca Selengkapnya
Reaksi Ammar Zoni Usai Dituntut 12 Tahun Penjara dan Denda Rp2 Miliar Kasus Narkoba
Reaksi Ammar Zoni Usai Dituntut 12 Tahun Penjara dan Denda Rp2 Miliar Kasus Narkoba

Ammar Zoni tak bisa hadir di persidangan, jadi dia memilih mengikuti sidang dari Rutan Salemba melalui zoom.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Kubu Prabowo Cecar Saksi Ahli Amin | Serda Adan Bunuh Casis TNI AL & Kuras Harta Keluarga
TOP NEWS: Kubu Prabowo Cecar Saksi Ahli Amin | Serda Adan Bunuh Casis TNI AL & Kuras Harta Keluarga

Dalam sidang, saksi ahli dari dihadirkan tim hukum Timnas Anies-Muhaimin dicecar pertanyaan tim hukum Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Aiman Witjaksono Bakal Hadir di Sidang Perdananya Lawan Polda Metro
Aiman Witjaksono Bakal Hadir di Sidang Perdananya Lawan Polda Metro

Aiman menggugat Polda Metro Jaya karena tak terima ponselnya disita penyidik padahal masih berstatus saksi.

Baca Selengkapnya
Handphone Disita Penyidik, Aiman Ketar-Ketir Pemberi Info Netralitas Aparat Terbongkar
Handphone Disita Penyidik, Aiman Ketar-Ketir Pemberi Info Netralitas Aparat Terbongkar

Aiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Detik-Detik Eks Sekjen FPI Munarman Ucap Ikrar Setia NKRI di Lapas Salemba
VIDEO: Detik-Detik Eks Sekjen FPI Munarman Ucap Ikrar Setia NKRI di Lapas Salemba

Pembacaan itu dilakukan ketika dirinya tengah menjalani masa tahanan kasus terorisme.

Baca Selengkapnya