Satu Jenazah Laskar FPI Tewas Ditembak Polisi Dimakamkan di Megamendung Bogor
Merdeka.com - Salah satu jenazah pengawal pemimpin FPI Muhammad Rizieq Syihab, Andi Oktiawan, dimakamkan pihak keluarga di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Andi merupakan salah satu Laskar FPI tewas ditembak polisi di kawasan Tol Cikampek, pada Senin (7/12) dini hari.
"Jadi tidak semuanya dimakamkan dalam satu lokasi. Diserahkan kepada keputusan keluarga. Kalau kami rencana di Megamendung," kata Muslih, paman Andi Oktiawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (8/12) malam.
Menurut Muslih, pemakaman diserahkan ke masing-masing pihak keluarga. Akan tetapi sebelum dimakamkan, enam jenazah Laskar FPI itu disemayamkan di Masjid Al Islah Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (8/12) malam.
-
Dimana jenazah PMI diterima? Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani sambut kepulangan tiga jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban kapal tenggelam dari Korea Selatan di Gateway Human Remains, Gedung Duty Free Area Cargo, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/3).
-
Dimana jemaah haji dimakamkan? Jenazah tadi diletakkan di tas papan berroda dan perlahan-lahan mulai didorong menjulur ke laut. Terdengar iringan doa tak henti-henti mengiringi jenazah. Saat panjang papan sudah dirasa cukup, kemudian pengumpil di belakang papan dilepas.
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
-
Siapa saja yang dimakamkan di sana? Di lahan itulah jenazah-jenazah tanpa identitas atau disebut juga Mr X dan mereka yang tidak diterima masyarakat lantaran terlibat aksi terorisme dikebumikan.
-
Siapa yang dimakamkan? Berdasarkan bukti kontekstual, dapat diasumsikan orang tersebut adalah seorang pejuang laki-laki, menurut Zagórska-Telega.
-
Siapa yang terlibat dalam pemindahan jenazah? Karena takut ketahuan, mereka kemudian memindahkan jasad korban dan membuangnya ke jurang.
Penembakan Versi FPI
Front Pembela Islam (FPI) menceritakan detik-detik sebelum terjadinya peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50. Pihak Laskar pengawal yang hendak mengawal Rizieq dan keluarga menuju Karawang pada Minggu malam pukul 22.45 Wib, mengaku diikuti sejumlah orang tak dikenal.
"Sejak penguntitan di rumah IB HRS di Sentul, para laskar pengawal IB HRS tidak pernah ditunjukkan oleh para penguntit, identitas berupa KTA Polisi, Surat Tugas mau pun identitas lain sebagai aparat hukum sehingga laskar pengawal IB-HRS memahami bahwa orang-orang yang menguntit adalah Orang Tidak Dikenal yang ditugaskan mengganggu dan mengancam keselamatan IB-HRS dan keluarga," kata Sekretaris Umum FPI, Munarman, dalam rilis yang diterima merdeka.com, Selasa (8/12).
Itu sebabnya, lanjut Munarwan, sejumlah orang yang ditugaskan untuk mengawal perjalanan Rizieq sekeluarga hari ini coba memberikan perlindungan.
"Laskar pengawal dan pengamanan rombongan IB-HRS dan keluarga adalah menjauhkan para pengganggu tersebut agar kendaraan tersebut menjauhi IB HRS dan keluarga," katanya.
"Agar tidak menjadi ancaman bagi keselamatan IB-HRS dan keluarga," sambungnya.
Rombongan Rizieq malam itu berjumlah delapan mobil. Empat diisi keluarga dan empat mobil pengawal yang tiap mobil ditumpangi enam orang termasuk sopir.
Saat mobil meninggalkan kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, lanjut Munarman, merasa telah diikuti sejumlah mobil yakni Avanza Hitam B 1739 PWQ, Avanza silver serta beberapa mobil lainnya. Diklaimnya, mobil itu juga pernah terlihat di kawasan Sentul.
Saat rombongan Rizieq masuk ke dalam tol mengaku mobil yang mengikuti seperti ingin memepet dan masuk dalam rombongan. Pengawalnya langsung menjauhkan mobil Rizieq dan keluarga.
Menurutnya, orang itu diduga polisi tak berpakaian seragam, tetapi tidak menunjukkan identitasnya.
"Namun mobil tersebut berhasil dijauhkan oleh mobil laskar pengawal dan digiring keluar tol," katanya.
Setelah itu ada lagi beberapa mobil yang masih terus mengikuti dan coba mendekat ke konvoi Rizieq dan keluarga.
"Senin dini hari pukul 00.10 Wib, setelah pintu keluar Tol Karawang Timur ada tiga mobil Avanza hitam B 1739 PWQ, Avanza silver dan Avanza putih terus berusaha masuk ke dalam konvoi, mepet, mengintai dan mengikuti rombongan IB-HRS. Dari pihak keluarga, Habib Hanif terus memandu semua rombongan agar waspada dan hati hati," kata Munarman.
"Tiga mobil penguntit tersebut berhasil dijauhkan oleh dua mobil berisi laskar yang posisinya paling belakang yakni Chevrolet B 2152 TBN. Rombongan keluarga IB-HRS berhasil menjauh dari para penguntit dan pengganggu yang menggunakan tiga mobil," sambungnya.
Mobil Pengawal Dipepet
Kemudian setelah keluar Tol Karawang Timur, salah satu mobil pengawal Rizieq dipepet namun berhasil lolos menuju arah Tol Karawang Barat, lalu masuk ke Tol arah Cikampek dan beristirahat di Rest Area KM 57. Sementara saat mobil Chevrolet mengarah Tol Karawang Barat dikepung.
"Berdasarkan komunikasi terakhir, dikepung oleh tiga mobil pengintai kemudian diserang. Ketika itu, salah seorang laskar di mobil Avanza yang tengah beristirahat di KM57 berkomunikasi dengan Sufyan alias Bang Ambon, yang ada di mobil Chevrolet telepon ketika itu terus tersambung.
"Informasi dari laskar yang berada di mobil Chevrolet dikepung, Sufyan alias Bang Ambon mengatakan 'Tembak sini tembak' mengisyaratkan ada yang mengarahkan senjata kepadanya dan setelah itu terdengar suara rintihan laskar yang kesakitan seperti tertembak. Bang Ambon meminta laskar lain untuk terus berjalan. Begitu pula Saat Faiz dihubungi oleh salah satu Laskar yang ikut rombongan IB-HRS nampak ada suara orang yang kesakitan seperti habis tertembak. Dan seketika itu telpon juga terputus," beber Munarman.
Kemudian, kabar dari enam orang pengawal yang ada di mobil Chevrolet itu tidak bisa lagi dihubungi sampai Senin siang.
Bahkan malam saat kejadian, pengawal lainnya coba mendatangi lokasi ketika masuk pintu Tol Karawang Barat, rekan lainnya tidak menemukan apa pun di lokasi yang diperkirakan sebagai lokasi serang terhadap pengawal yang menumpang Chevrolet.
"Sampai Senin pukul 12.00 WIB kami masih mencari keberadaan 6 Laskar tersebut di berbagai rumah sakit dan tempat-tempat lainnya. Sampai saat itu kami belum mengetahui keadaan dan keberadaan enam laskar tersebut," tutup Munarman.
Versi Polisi
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, menceritakan kejadian di Tol Cikampek versi polisi.
Menurutnya, saat itu sejumlah personel kepolisian terlibat bentrok dengan pengikut pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Syihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 pada Senin (7/12) dini hari. Bentrok itu terjadi saat anggota Polda Metro Jaya sedang menyelidiki akan ada pengerahan massa untuk menghadiri pemeriksaan Rizieq Syihab terkait kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/12).
Fadil mengatakan, kejadian itu berawal ketika anggota Polda Metro Jaya menelusuri kabar pihak mengkoordinir massa Rizieq sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta Cikampek, KM 50.
Menurut dia, informasi pengerahan massa itu didapat polisi dari pelbagai sumber termasuk pesan di grup percakapan WhatsApp. Namun saat itu terjadi penyerangan terhadap petugas.
"Berawal dari informasi bahwa akan terjadi penyerangan masa saat MRS diperiksa di Polda Metro Jaya dari berbagai sumber, termasuk media mungkin dapat dari WA grup, akan ada pengerahan kelompok massa untuk kawal pemeriksaan MRS di Polda Metro Jaya," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/12).
Fadil menuturkan, polisi kemudian bertemu dengan salah satu kendaraan di ruas jalan tol. Ketika anggota Polda Metro Jaya membuntuti mobil itu memepet dan melakukan penyerangan menggunakan senjata api dan senjata tajam. Kepolisian melepaskan tembakan. Enam orang meninggal dunia lokasi kejadian. Sementara empat orang lainnya kabur.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tegas dan terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang ada enam orang yang meninggal dunia," ungkap Fadil.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan menyinggung tragedi KM50 kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat Capres perdana.
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaSuasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) melakukan ekshumasi atau menggali ulang makam jasad seorang remaja bernama Afif Maulana pada Kamis, 8 Agustus, 2024, pagi.
Baca SelengkapnyaLima jenazah terduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dievakuasi ke RSUD Dekai. Selanjutnya kelima jasad tersebut akan dilakukan autopsi.
Baca SelengkapnyaHasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan awal Polsek Serpong, didapati enam orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
Baca SelengkapnyaAdapun pada tempat berkumpulnya peserta tawuran, diketahui terdapat 50 orang yang sudah berada di tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaAda 10 ambulans berjalan beriringan. Rombongan keluar dari exit Tol Sawangan, Depok.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaMeninggal karena serangan jantung. Ketika salat sunnah sesudah salat Zuhur berjamaah
Baca Selengkapnya